"Assalamualaikum." Jasmine mengangkat panggilan telepon dari Mami Melati. "Iya, Mi?"
"Waalaikumsalam." jawab Mami Melati di seberang selular. "Sayang, sebentar lagi Mas Garland jemput kamu buat fitting baju pengantin ya."
"Gak usah dijemput, Mi. Biar kita berangkat masing-masing aja." tolak Jasmine. "Jasmine mah nyantai, tapi kan Om Alan sibuk kerja. Kasihan kalo musti jemput Jasmine dulu. Jarak dari sini ke kantornya kan jauh. Belum lagi kalo kecegat macet. Pasti capek."
"Aduhhhh... pengertiannya anak Mami. Bahagia deh Mami dengernya." Mami terharu. Tak tahu saja beliau jika yang dilakukan puterinya bukanlah semata karena memiliki segunung pengertian, tapi karena menghindari pertemuan dengan calon suaminya. "In sya Allah calon istri sholelah."
"Lebay deh Mami."
"Kamu ini... Bukannya mengamini doa Mami, malah ngomel." omel Mami. "Terus tadi apa itu... Om Alan? Masa masih panggil Mas-mu begitu sih?! Entar dikira orang calon suamimu Om-Om lagi."
"Emang Om-Om kan? Tua. Beda umurnya juga sepuluh tahun lebih sama Jasmine." kelit Jasmine. "Mami sih selera menantunya yang tua-tua."
"Tua apaan sih? Mas Garland kan seumuran sama Kang Anggara." Mami gak mau kalah. "Emang di matamu Kakangmu juga Om-Om?"
"Ya beda dong Kakang sih, Mi. Dia kan...."
"Mas Garland hampir nyampe ke sana, sayang." potong Mami. "Kamu ikut sama Mas Garland aja, ya."
"Terus mobil Jasmine?"
"Tenang aja, entar dibawa sama Kang Januar." jawab Mami dengan nada tergesa. "Cepet sana tunggu di depan rumah Renata. Mami sama Bunda nanti nyusul ke butik. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam." Dengan lesu Jasmine menutup panggilan di ponselnya. Males banget deh rasanya menuruti permintaan Maminya. Maksa banget deh Mami
Oya, Kang Januar adalah salah satu orang kepercayaan Mami dan Papi yang bertugas menjaga dan mengikuti kemana pun Jasmine pergi. Semacam pengawal atau bodyguard- lah bahasa kerennya. Biasanya ditemani Kang Jajang atau Mang Hudaya. Jadi ke mana pun ia pergi, kedua orang tuanya selalu tahu keberadaannya.
"Kenapa, Min?" kepo Nadine, setelah saling pandang penasaran dengan Audi dan Renata. "Bete gitu mukanya."
Saat ini keempat sahabat itu sedang berkumpul di gazebo taman belakang rumah Renata. Ups, ralat, rumah mertua Renata maksudnya. Maklumlah mertua Renata tak mengizinkan anak dan menantunya ke luar dari rumah besar ini sejak mereka menikah. Suasananya yang sejuk dan asri, selalu jadi pilihan mereka berkumpul selain rumah Jasmine.
Saat ini Nadine dan Audi sedang cuti kerja. Kalau Jasmine kan fleksibel jadwal kerjanya. Usaha pom bensin dan mini market yang dipercayakan orang tuanya tak mewajibkan ia harus stay di lokasi sepanjang waktu. Apalagi di zaman serba digital dan online begini. Dari jarak jauh ia dapat meng-handle semua pekerjaannya dengan baik. Hanya dua kali dalam seminggu saja ia meninjau lokasi. Sesakali sidak juga, agar tahu kinerja dan kondisi asli di lapangan.
"Mau fitting baju pengantin." jawab Jasmine malas dengan wajah cemberut. Semingguan lagi sejarah besar dalam hidupnya agar terukir. Pernikahan menjadi gerbang baginya untuk menyempurnakan ibadah. "Sebel, pake dijemput Om Alan segala."
Jasmine pun mengalihkan pandangan pada kolam taman yang berisi aneka ikan koi warna-warni di samping gazebo. Semilir angin dan gemericik air menyentuh panca inderanya. Seharusnya sejuk, tapi tidak dengan hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UnDesirable Husband
RomanceSpin off DESIRABLE LOVE (Bisa dibaca terpisah) "Oke-oke, Jasmine ngalah. Jasmine terima perjodohan ini." seru Jasmine tak yakin. "Tapi ada syaratnya." "Alhamdulillah," Mami tampak lega dan sumringah. "Syaratnya apa, sayang?" "Tampan, m...