Part 43 : Serangan Dari Mami Papi

425 42 11
                                    

Ada yang masih ter-JaGa di malam minggu ini? Yuk, kita kencan bareng JaGa. Selamat membaca. Jangan lupa bahagia ya.
***

Hubungan Garland dan Jasmine memasuki episode baru. Kini, mereka telah menjadi pasangan suami istri seutuhnya. Setelah makan malam rasa sahur itu, Garland benar-benar menikmati dessert istimewanya bersama sang istri. Puasa panjangnya pun berakhir dengan manis.

Ya, malam pertama yang lama tertunda pun akhirnya terlaksana. Meskipun pada awalnya mereka sama-sama malu dan canggung, tapi prosesi sakral itu sukses dijalani. Yups, secara alami sepasang umat manusia memang diberi kemampuan 'mengerti' tata cara memenuhi kebutuhan biologisnya, walaupun sama-sama awam dan baru pertama kali menjalaninya.

"Lho, ada Nak Garland toh?" sambut Papi Ghifari ketika Garland dan Jasmine turun dari kamar menjelang siang. Lalu beliau melirik puteri kesayangannya yang berdiri di samping menantunya. "Pantesan princess Papi gak turun-turun. Ternyata ada pawangnya."

"Ih, Papi, apaan sih." Jasmine merengut, menyembunyikan rona malunya. Lalu dia menjatuhkan bokongnya di sofa.

Sementara Garland menghampiri kedua mertuanya untuk mencium tangan mereka dengan takzim. Sejak dini hari tadi datang ke rumah ini, ia belum menemui mereka. Sebenarnya sejak tadi ia ingin turun menyapa kedua mertuanya, tapi Jasmine selalu mengulur waktu. Malu dan takut katanya. Khawatir saat Mami Papi tahu caranya berjalan dan bersikap, mereka jadi tahu kalau ia baru menjalankan kewajibannya sebagai istri.

"Bisa disemprot aku, Mas," begitu kata Jasmine.

Garland sih senang-senang aja berduaan dengan Jasmine. Mana bisa 'nambah porsi' lagi setelah sholat subuh. Ups! Wkwkwk.

"Maklum, Pi, ditinggal sehari sama suami kan berasa setahun," Mami Mel tak mau kalah menggoda puterinya.

"Mami!" Jasmine berseru gemas dengan mata mendelik. Wajahnya tambah merah terbakar.

"Lha iya kan, orang galau mulu selama jauh dari kamu, Lan. Bucinnya ketara banget deh."

"Masa sih, Mi?" Garland tersenyum mendengar Mami Mel terus menggoda istrinya. Siapa yang tak senang coba dibucini belahan jiwa. Ia pun tenang, kedua mertuanya tak mencurigai ketegangan yang sempat terjadi di antara mereka.

"Iya. Beda sama sekarang yang cerah banget mukanya."

"Namanya juga udah di charge, Mi. Kan segeerrrr."

Nah, lho, Papi Ghifari lebih dasyat menggoda puterinya. Garland hanya tersenyum tanpa suara melihat Mami Papi menyerang istrinya. Sementara Jasmine, tampak mengerucutkan mulutnya dan salah tingkah. Wajah cantiknya samakin merona. Ia terka, istrinya sedang menyembunyikannya rasa malunya di balik wajah cemberutnya. Di matanya, Jasmine terlihat semakin cantik saat tak berkutik begitu. Tumben kan. Biasanya istrinya itu tak pernah memberi celah pada siapa pun untuk menyudutkannya. Tapi kali ini... Hohoho! Apa prosesi sakral tadi sangat menguras energinya sehingga dia kehabisan kata-kata untuk membalas candaan dari Mami Papi?

Hhmm....mengingat prosesi sakral itu, mau tak mau Garland mengulum senyum. Ia bersyukur dan bahagia karenanya. Bukan semata karena hal itu sangat menggairahkan, tapi lebih karena dengan kejadian itu ia menjadi yakin kalau sang istri telah menerimanya secara total. Hak yang terpenuhi, kewajiban yang tertunai. Indahnya dapat meyakini tak ada rasa masa lalu lagi yang tersisa di hati istrinya.

"Mami sama Papi lebay deh!" cebik Jasmine salah tingkah.

"Dek, jangan begitu!" Garland mengingatkan setelah duduk di samping Jasmine. "Gak baik."

UnDesirable HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang