Part 57 : Revalina's PoV : Panjat Sosial

393 30 0
                                    

"Maasss.... udah belom?"

"Bentar, Sayang....masih mules."

"Lama banget ih! Kebiasaan deh tiap mau jalan ngedadak pengen setor."

"Hehehe... Abis gimana lagi? Orang panggilan alam. Daripada kebelet pas di sana."

"Ya udah cepeten! Entar mereka keburu pulang."

"Iya, iya, iyaaaaa...."

"Cepetan!"

"Iya, Dek, iya... ini udah."

Dari balik pintu iglo, aku tak bisa menahan senyum dibarengi gelengan kecil kepalaku mendengar percakapan itu. Maksud hati datang ke sini hendak menjemput, apa daya percakapan riweuh itulah yang kudengar. Bukan pula bermaksud menguping, tapi apa daya pintu iglo terbuka lebar, sehingga suara mereka yang tinggi saling berteriak, terperangkap jelas di telingaku. Dan aku adalah Revalina Agustine, chef yang diidolai pemilik suara perempuan bernama Aurora Jasmine Sabrina yang ada di dalam iglo itu tapi pernah dicemburuinya pula karena suaminya adalah mantan kekasihku.

"Bikin lama deh. Sebel!" Kembali suara Jasmine terdengar dengan nada kesal-kesal manja. Bisa jadi ditampilkan dengan ekspresi wajah cemberut dan bibir maju ke depan yang pasti membuat gemas suaminya. "Moment langka ini. Kapan lagi coba kita dimasakin sama chef internasional."

"Kok jadi pinter ngomel gini sih, Dek? Lihat nih, bibirnya sampe maju begini."

Tuh, kan!

"Mas sih bikin lama. Aku takut mereka batalin dinner-nya. Aku belom foto sama Chef Revalina lho."

Segaris senyuman melengkung kembali di bibirku sebagai wujud bahagia. Sebegitu idolanyakah Jasmine padaku? Whoaahhh... Aku tersanjung sekali.

"Semalam Mas tawarin foto bareng dia malah cuek. Sekarang ... Aww, kok dicubit sih, Dek? Sakit, Yang."

"Semalam kan Mas nyebelin. Enak banget pelukan sama mantan."

"Ke situ lagi. Gak asik ah. Lagian mana ada pelukan sih? Kalo dipeluk iya...."

"Berisik ah! Gak usah dibahas! Ayo, ayo cepetan. Masa kita bikin mereka nunggu lama," potong Jasmine. "Ayo, Mas... Tapi, emh sebentar... aku udah cantik belom?"

"Cantik. Perfeck."

"Kerudungku udah bener belom? Rapi gak?"

"Rapi dan cantik, Sayang. Cantik banget malah." Suara lelaki yang merupakan suami perempuan itu terdengar manis meyakinkan istrinya yang terkesan ragu akan penampilannya. Dialah Garland Ganesha, mantan kekasihku yang biasa kupanggil Mas Alan. "Jadi gemes deh. Muachhh."

"Busyet! Kencang banget, Mas." Aku kembali dibuat terkejut oleh suara kecupan yang Mas Garland berikan pada istrinya. Tersirat sangat bucin.

"Ih, apaan sih Mas pake cium-cium segala. Luntur coba bedakku. Dasar genit."

"Hahaha... Gak papa dong, Dek. Orang genitin istri sendiri."

Aku tersenyum miris mendengar betapa lugas, santai dan romantisnya Mas Alan berkomunikasi dengan Jasmine. Lelaki baik itu terlihat sangat memuja istrinya. Dan kupikir itu sangat wajar. Jasmine memiliki banyak pesona untuk membuat suaminya bucin. Muda, cantik, pintar, mapan dan baik.

Beberapa kali ku-stalking instagram Mas Alan yang penuh dengan postingan manis bersama istrinya. Hal yang tak pernah dia lakukan saat masih bersamaku. Bahkan setahuku dia tak pernah mau bikin akun media sosial seperti Facebook, Twitter, apalagi Instagram. Alay katanya. Gak punya privasi. Tapi apa coba sekarang....? Wow! Ketiga medsos tersebut dia punya. Dan isi postimgannya selalu tentang Jasmine, Jasmine, Jasmine dan Garland. Luar biasa.

UnDesirable HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang