Part 53 : Ngidam Aurora

336 34 1
                                    

Selamat Hari Raya Idul Adha 1443 H , baik yang hari ini atau yang hari kemarin merayakannya.
Sehat & happy selalu ya.
Sambil nunggu sate mateng, baca kisah JaGa dulu yuk? Tengkyuuuuu
****

"Kamu itu beruntung banget punya istri Aura, Mas,"

Tiba-tiba Bunda Inggrid sudah berdiri di belakang sofa. Kedua tangannya ditumpukan pada pundak anak lelakinya. Di hadapannya ada Garland yang sedang main game. Pun menantu cantiknya yang duduk di sofa yang sama dengan anak sulungnya itu. Jasmine tidak ikut main game. Ia hanya menemani dan memperhatikan hobi yang dimainkan Garland. Kelihatan seru, tapi ia tak berminat untuk ikut main game. Tapi sesekali bertanya apa maksud game tersebut, sambil menikmati aneka cemilan di toples kaca yang ada di meja sofa. Belakangan ini ia memang hobi ngemil. Apa mungkin karena bawaan hamil, ya?

"Banget, Bun." Garland memutar kepalanya. Saat tak menemukan wajah bundanya di posisi yang pas, ia pun mendongakkan kepalanya. "Untung aja Bunda pantang menyerah jodohin Mas sama si cantik ini," Ia menoleh pada Jasmine. Menoel dagunya hingga Jasmine ikut menoleh. "Kalau gak.... Beuh, bakal nangis berdarah-darah Mas lihat dia berjodoh sama lelaki lain."

"Lebay!" Jasmine tersenyum tipis sambil menepuk paha Garland.

"Bener, Dek. Sumpah."

Jasmine mencibir. Lalu bangkit dari duduknya.

"Mau ke mana?" Garland langsung menahan Jasmine dengan meraih tangannya.

"Ambil minum. Haus."

"Udah, duduk aja. Mas yang ambilin." Garland bangkit. Ia pun meraih pundak Jasmine dan mendudukan kembali sang istri di sofa. Dititipkannya stik game pada sang istri. Sementara layar tipis LED di seberang sofa masih menampilkan tayangan gambar game yang sedang dimainkannya. "Gantiin!"

"Aku gak bisa maininnya, Mas. Yang ada malah game over."

"Gak papa. Tinggal ngulang dari awal aja." Padahal dulu, ia tak mau diganggu siapa pun saat main game. Tapi saat ini berbeda. Jasmine adalah prioritas utamanya.

"Kalah dong. Enggak sayang?"

"Kan lebih sayang kamu."

"Eyaaaaaa!" Jasmine tertawa kecil menyoraki Garland. Heran, nih mas suami sekarang doyan banget ngegombal. Namun ia tak dapat memungkiri jika hatinya selalu berbunga-bunga setiap mendengar kata-kata manis dari mulut sang suami. "Gombal!"

"Adek juga sayang banget Mas lho. Harusnya gitu jawabnya, sayang."

Mau tak mau Jasmine tergelak mendengar kalimat suaminya itu. Dan saat menoleh ke belakang, ternyata Bunda Inggrid tampak tersenyum lebar. Jasmine tahu, mertuanya ini sangat suka jika melihat anak dan menantunya akrab begini. Tanpa ragu, akhirnya Jasmine pun menimpali keuwuan sang suami. Nyenengin orang tua boleh banget dong?

"Kalo yang itu mah gak perlu diraguin lagi dong Masku yang ganteng. Adek cinta mati sama Mas tampan. Muach, muach, muachhh...."

Kini giliran Garland yang tergelak. Tak lupa tangannya menangkap ciuman jarak jauh yang seolah dilemparkan Jasmine.

"Makasih, babe. Aku padamu, sayang." Garland menautkan dua ibu jari dan telunjuknya membentuk gambar hati. Alay, ya?

"Tuh, benar kan... Bunda emang paling demen kalo kita uwu-uwuan begini," batin Jasmine saat mencuri pandang pada Mami Inggrid.

"Minum apa, babe?" teriak Garland dari pantry dapur bersih yang masih dalam jangkauan mata dari ruang keluarga.

"Air putih aja, Yang."

UnDesirable HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang