ALASKA -02

29K 1.2K 4
                                    

Alaska berjalan santai menyusuri koridor kelas dengan angkuh. Diikuti ketiga temannya di belakang setelah keluar dari rooftop.

Suasana koridor sangat ricuh saat melihat kedatangan anggota inti GALAKSI yang memasuki jalur IPA. Jarang-jarang seorang Alaska berjalan ke arah beberapa kelas IPA. Menurut Alaska, IPA itu sama seperti matematika yang selalu bikin pusing dengan berbagai rumus-rumus.

Beberapa anggota GALAKSI juga ada yang IPA. Sama seperti Alaska, Guntur selalu merasa pusing dengan adik kelasnya Gibran Abraham–anggota GALAKSI yang masuk jurusan IPA. Setiap diskusi, cowok itu selalu saja memberikan beberapa solusi baik namun Guntur selalu menganggap itu adalah beberapa rumus matematika yang keluar dari mulut cowok itu. Maksudnya Guntur gak bisa bedain mana solusi sama rumus gitu?

“Si bos mau kemana ya?” tanya Biru berbisik kepada Guntur.

“Gue juga bingung. Ini IPA loh Bir” jawab bisik Guntur kepada Biru.

Bel masuk berbunyi pas waktu bertepatan dengan Alaska yang keluar dari rooftop. Entah insting dari mana bisa bersaman seperti itu.

“Alergi gue sama anak IPA” kata Guntur sambil menggaruk-garuk tangannya seperti alergi beneran. Bisa ae lo Bambang!

Biru terkekeh geli melihat kelakuan Guntur. “Alergi beneran mampus lo” katanya.

Fajar yang di depannya samar-samar dapat mendengar percakapan antara Guntur dan juga Biru. Aneh juga pikirnya. Sesekali Fajar juga merasa risih karena mendengar jeritan histeris dari beberapa siswi yang melihatnya. Seperti artis saja mereka!

“Bos mau kemana sih?” tanya Guntur akhirnya. Cowok itu jengkel sedari tadi terus mengikuti ketuanya itu yang santai terus berjalan.

“Kelas” jawabnya singkat.

“Kelas kita itu IPS bukan IPA Ska” katanya.

Alaska hanya menggidikkan bahunya acuh. Cowok itu dengan santainya terus berjalan dengan satu tangan yang di masukan ke dalam saku celana seperti tebar pesona. 

Sedangkan Guntur, cowok itu mendengus sebal namun raut wajahnya berubah lagi ketika dirinya menggoda seorang siswi IPA yang menurutnya gemes gemes gitu. Wkwkwk.

“Mau kemana sih Ska?” kali ini Fajar yang bertanya. Sedikit kepo dengan tujuan Alaska saat ini.

“Carramel” jawabnya cuek.

Seketika Fajar berhenti di tempat uang menyebabkan Guntur dan Biru ikut berhenti sampai berbenturan dengan tubuh Fajar yang berada di hadapannya.

“Bangsat!”

“Anjing!”

Umpatan mereka berdua saat melihat Fajar yang berhenti tiba-tiba menyebabkan dirinya menabrak punggung cowok itu. Bukan hanya mereka, Alaska juga ikut menghentikan langkahnya dan berbalik badan menghadap ketiga temannya dengan bingung. Apa ada yang salah dengan perkataannya? Pikirnya.

“Jar santuy dong! Kalau mau berhenti ngomong-ngomong kek!” sebal Guntur menjauhkan tubuhnya dari punggung Fajar.

“Bener tuh. Punya masalah hidup apa sih lo sama gue Jar” timpal Biru.

“Lo mau ke kelas Carramel?” bukanya menjawab, Fajar malah bertanya kepada Alaska tanpa menghiraukan ucapan Biru dan juga Guntur.

Alaska hanya mengangkat bahu acuh lalu melanjutkan langkahnya menuju kelas Carra. Kali ini suasana koridor semakin sepi karena banyaknya para murid masuk ke dalam kelasnya. Namun, masih ada beberapa yang masih setia duduk di luar kelas.

Alaska (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang