ALASKA -41

17.2K 668 2
                                        

Carra sedang duduk di kantin dengan kelima temannya yang akhir-akhir ini selalu berbarengan jika kemana-mana. Jujur, Carra dulunya tidak terlalu dekat dengan Panji, Kenzo dan Dinda. Namun dengan sikap mereka yang humbble membuat Carra nyaman.

Seperti biasanya, tidak ada hari tanpa gosip. Mengingat beberapa hari lagi akan ada pertemuan turnamen futsal dengan Planet, membuat cerita itu sebagai topik utama kali ini.

“Gue denger, turnamen kali ini bakalan di adainnya di Planet. Pak Dirga juga udah setuju,” celetuk Dinda sambil meminum pop ice nya yang ia beli.

“Seriusan?!” girang Mega di balas anggukan semangat oleh sang empu.

“Jadi maksudnya kita yang ke sana?” tanya Carra.

“Gak papa kali Ra, pengalaman kita yang nggak pernah keluar sekolah.” cibir Panji.

“Bener! Gue sekalian kepo siapa sih kapten sana? Gue lupa.” timpal Kenzo.

“Gue juga lupa, tapi katanya sih ganteng anjir!” pekik Mega.

Sedari tadi mereka terus membahas siapa kapten futsal anak Planet? Pembahasan itu yang menjadi topik utama yang mereka bicarakan. Mungkin terlalu susah buat mengenal siapa kapten futsal anak sana, soalnya dia jarang keluar.

“Kalian bakalan ikut gak?” tanya Mega menatap orang di sekitarnya.

“Gue pasti!” semangat Dinda tersenyum lebar.

Kenzo mengetuk-ngetuk jarinya di dagu. “Gue juga mungkin, kali-kali kita ke sana sekalian mau tau juga sekolahnya.” kata cowok itu diikuti anggukan oleh Panji.

“Kalau kalian?” tanya Mega kepada Senja dan Carra.

Senja mengangguk saja dengan Carra yang hanya menggidikkan bahunya acuh dan melanjutkan makannya santai. Tanpa mereka tanya juga seharunya mereka sudah tahu! Di antara mereka berenam tidak akan pernah ada yang tidak ikut.

“Tapi gue sedikit takut kalau tim Alaska ke sana,” ucap Dinda tiba-tiba.

“Emangnya kenapa?” tanya Panji kepo.

“Kalian tau kan kalau GALAKSI sama PEGASUS itu musuhan? Anak-anak sama ketua PEGASUS kan sekolah di sana!” katanya membuat mereka mengangguk faham.

“Bener juga! Gue baru inget sama satu hal itu. Takut anjir kalau GALAKSI sama PEGASUS berantem kaya dulu lagi.” timpal Kenzo bergidik.

Lelaki itu mengingat kembali waktu di mana GALAKSI dan PEGASUS bertempur di Attala. Dengan kedatangan anggota PEGASUS membuat seisi Attala kaget dan terkejut, apalagi waktu anak PEGASUS yang membawa beberapa senjata.

“Kayanya dulu PEGASUS nafsu banget dah mau berantem sama anak GALAKSI.” cibir Mega.

Panji diam, lelaki itu termenung sejenak. “Iya, mereka emang musuhan. Tapi,” lelaki itu menatap satu persatu orang membuat mereka penasaran menunggu kelanjutan ucapan nya.

“Gue denger GALAKSI sama PEGASUS baikan, belum lama.” lanjutnya membuat mereka semua membulatkan matanya tak percaya terkecuali Carra dan Senja.

“Baikan gimana? Mereka gak pernah akur lho!” sewot Dinda.

“Nih ya, si Alaska sama Mars itu musuh bebuyutan. Jadi gak mungkin lah mereka baikan tiba-tiba!” timpal Mega saat mengetahui Alaska tidak pernah akur dengan Mars.

“Tapi gue beneran anjir!” decak nya sebal saat tidak ada satupun orang yang mempercayai.

“Lo tau dari mana Ji?” tanya Senja angkat bicara.

“Gue kan pernah mau masuk geng mereka, meski gak di terima tapi gue tetep akrab. Kemarin aja gue liat anak-anak GALAKSI sama PEGASUS lagi nongkrong di cafe depan sekolah!” ucapnya lagi mencoba memberi kepercayaan.

Alaska (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang