ALASKA -23

17.9K 710 6
                                    

Kelas IPA 2 baru selesai jam pertama beberapa menit yang lalu. Untuk pergantian pelajaran tersisa hampir tiga puluh menit lagi. Barusan pelajaran Miss Angel yang mengadakan kuis dadakan.

Inggris cukup di jauhi setelah matematika. Entahlah, banyak yang tidak suka dengan pelajaran itu, kalau bukan karena Miss Angel mungkin kelas akan kosong. Siapa yang tidak mengenal Miss Angel? Guru bahasa Inggris yang mengajar di Attala, umurnya masih bisa di bilang cukup muda dengan umur 25 tahun. Rumornya, Miss Angel itu di kabarkan tengah dekat dengan Pak Resha–guru olahraga yang mengajar kelas IPA 2 waktu masih kelas 11.

Saat itu dari kalangan para siswa dan siswi sama-sama patah hati karena rumor tersebut. Bahkan sampai pernah ada yang demo langsung karena tidak terima. Bukan hanya Miss Angel,  ada juga Bu Resti–guru bahasa Indonesia umurnya tak beda jauh dengan Miss Angel. Yang buat semua murid tercengang adalah saat mengetahui katanya kalau Bu Resti itu naksir sama Alfa ketua OSIS di Attala.

Aneh sih pikirnya. Seorang guru menyukai muridnya sendiri. Tapi itu semua tergantung kita juga yang menganggapnya seperti apa dan bagaimana. Tak ada salahnya juga kok.

Panji dan Kenzo berjalan kearah bangku belakang untuk mengikuti kerumunan rumpi yang sedang terjadi. Aish, mungkin hanya mereka berdua yang suka ikut-ikutan kumpul dengan kaum hawa di kelas ini. Di ikuti Dinda yang ikut bangkit dari duduknya menyusul Panji sang rival.

“Rumpi guys!” heboh Panji memaksakan duduk di antara Carra dan Senja.

“Panji! Lo kaya gak ada bangku aja sih!” decak Senja sebal.

“Kalau ada cukup kenapa harus repot?” tanya balik cowok itu. “Hari ini gosipin apa nih?” tanya Panji memepetkan tubuhnya semakin mendekat.

“Gue punya hot cerita nih,” timpal Dinda. Cewek itu melirik ke arah Panji lalu tersenyum.

“Apaan tuh?” tanya Kenzo.

“Kemarin kita jalan kan Ji?” tanya Dinda di balas anggukan oleh cowok itu. “Jalan-jalan malem, pake motor. Ugh! Udah kaya Dilan Milea aja kita ya gak?” lanjut cewek itu sambil terkekeh.

Mega berdecak sebal. “Niatnya mau gosip atau curhat sih Din?” tanyanya.

Panji menoyor kepala gadis itu. “Dengerin dulu neng!” decaknya gemas.

Mega diam. Carra dan Senja hanya mendengarkan dari tadi apa yang akan Dinda ceritakan. Di tambah Kenzo yang ikut mendekatkan dirinya untuk lebih jelas mendengar berita hari ini.

Bukan rutinitas sih, namun rumpi perkumpulan mereka udah kebiasaan di lakukan apalagi dengan Mega dan Dinda yang bisa di bilang lambenya IPA 2. Mau berita apapun salah satu dari mereka akan cepat mengetahuinya. Entah dari mana taunya.

“Lanjutin aja Din!” suruh Kenzo penasaran. Cowok-cowok kok kepoan.

“Terus kita tuh kaya keliling taman kota gitu. Kebiasaan berdua kan kita mah, eh di tengah jalan kita kaku! Ya gak Ji?” tanya Dinda.

“Lo ngomong apa sih Din? Gak jelas tau!” decak Mega sebal.

“Mega Pelangi! Diem bisa gak sih?!” sarkas Panji lagi.

“Sini-sini deketan. Takutnya ada yang denger!” titah Dinda.

Karena penasaran, mereka mengikuti instruksi dari Dinda dan mendekat untuk mengetahuinya. Dengan adegan saling rangkul Dinda menatap satu persatu orang di lingkaran tangannya.

“Gue liat, ketua GALAKSI yang lagi mojok di ujung jalan tulang sate!” serunya heboh.

“Sama siapa?” tanya Kenzo. Mata Dinda menjalar menatap orang di samping Panji. Dengan perlahan, mereka semua mengikuti arah pandang Dinda lalu terdiam.

Alaska (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang