ALASKA -48

15.7K 619 11
                                    

Kalau di ingat-ingat. Hari ini tepat hubungan Alaska dan Carra atau bulan, dan tepat juga satu Minggu terakhir Carra menjaga jarak dengan Alaska.

Alaska sendiri bingung. Dirinya selalu bertemu dengan Carra menatap cewek itu namun Carra selalu memalingkan wajahnya, Alaska sendiri bingung. Setelah dari Planet, Alaska memang juga pernah menjaga jarak dengan Carra setelah melihat Carra dengan Sean membuat emosi dalam dirinya sedikit tidak terkontrol.

Namun saat melihat Carra yang sama sekali tidak bereaksi, membuat Alaska semakin bingung dengan gadisnya itu. Bayangkan saja, setiap bertemu Carra hanya akan melewati dirinya tanpa menganggap dirinya ini adalah orang.

Saat pulang sekolah saja, Carra selalu menolak jika di ajak pulang bareng dan lebih memilih bersama Senja atau membawa mobil sendiri. Alasan yang sama 'Gue gak mau ngerepotin!' perkataan Carra yang akhir-akhir ini keluar dari mulutnya ketika Alaska menawarinya pulang bareng atau apapun itu.

Sama seperti saat ini. Alaska sedang susuk di meja kantin dengan ketiga temannya. Sedari tadi mereka tertawa terkecuali Alaska yang terus memperhatikan Carra yang baru sama memasuki area kantin.

Alaska yakini! Cewek itu berjalan ke arahnya dengan yang lainnya seperti biasa. Yang Alaska lihat sekarang adalah Carra yang tertawa, melihat gadisnya itu baik-baik saja Alaska sudah tenang. Hanya tinggal pikirkan apa alasan semala seminggu terakhir ini Carra menjauhinya dan menghindar.

Cukup sulit memecahkan pertanyaan yang kali ini. Carra bukanlah seseorang yang terbuka dan memilih berbicara ketika ada masalah. Carra akan lebih memilih diam tanpa niat menceritakan semuanya kepada yang lain dan tidak ingin membebani orang itu.

Langkah kaki Carra semakin mendekat. Hanya beberapa langkah dari tempat duduknya, dan tak si pungkiri juga Alaska mengulum senyum ketika melihat Carra yang kini menatapnya juga.

Namun rautnya seketika berubah saat melihat Carra yang memutuskan kontak mata dan melewatinya begitu saja di samping Senja. Mereka memilih tempat duduk yang tak jauh dari meja yang Alaska duduki.

Alaska terus memperhatikan gerak-gerik Carra. Pikirannya benar-benar kacau, banyak pertanyaan yang ia tanyakan tentang perubahan sikap Carra.

“Ska,” panggil Guntur. “Lo masih marahan sama Carra?” lanjut cowok itu menatap serius temannya.

Alaska hanya menggidikkan bahunya acuh. Tidak tahu harus menjawab apa dan berkata apa.

“Lo ada masalah sama Carra?” kali ini Biru yang bertanya.

Mereka akui, belakang ini mereka sering melihat Alaska yang sering diam. Bahkan melihat Alaska bareng Carra pun sudah jarang tau, tidak pernah!

“Belakangan ini Carra kalau ketemu lo suka diem, bahkan ngelewatin gitu aja.” ucap Guntur lagi.

“Bukan ketemu sama Alaska aja. Waktu kemarin gue ketemu Carra di deket perpustakaan, gue sapa tapi malah pergi gitu aja.” lanjut Biru.

Alaska semakin bingung saat mengetahui fakta kalau Carra bukan hanya menjauhinya, tapi teman-temannya juga. Di cukup rasa Carra memperlakukan Alaska seperti itu, Alaska merasa hatinya panas.

“Kita punya salah ya?” celetuk Guntur.

“Gue rasa iya, tapi apa?” Biru memelankan suaranya.

Dirinya juga ikut prustasi, entahlah!

Mata Alaska kembali menatap sosok Carra yang terdiam memainkan handphonenya. Dengan meminum satu cap pop ice yang ia beli tadi, mungkin.

Di temani yang lainnya yang sedang tertawa bahak entah membahas apa. Namun Carra seperti tidak terganggu dan tertarik dengan topik yang mereka bicarakan.

Alaska (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang