Pagi ini hari Minggu, Alaska sudah siap dengan baju olahraganya dan keluar dari kamar. Lelaki itu memakai celana pendek dan sebuah Hoodie yang army yang ia pakai lalu melangkahkan kakinya menuruni anak tangga.
Sudah terlihat ada Dirga yang sedang duduk di sofa ruang tamu sambil membaca koran begitupun Andin yang baru datang dari arah dapur sambil membawa secangkir kopi.
Hubungan keluarganya membaik. Tidak ada salahnya juga kan kalau kita mencoba menerima? Alaska hanya tidak ingin penyesalan yang ia dapatkan nantinya. Begitupun hubungannya dengan Mars kini sudah membaik tinggal meresmikan hubungan GALAKSI dan PEGASUS yang bersahabat.
“Kemana Ska? Pagi-pagi udah rapi?” tanya Andin setelah duduk di samping Dirga.
“Aska mau joging Mah, kebetulan hari Minggu.” balasnya.
Dirga mengernyitkan dahinya. “Bukannya kamu anti banget ya sama yang namanya lari?” tanyanya.
Alaska menggaruk tengkuknya. “Gak papa Pah, sekali-kali.” ucapnya.
“Palingan juga mau joging sama pacarnya Pah, liatnya kaya semangat gitu.” cibir Mars yang tiba-tiba datang lalu duduk di depan Dirga.
“Tau apa lo?” sarkas Alaska menatap adik tirinya itu tajam.
“Carramel Andromeda. Gak lupa kan? Gue tau kok lo jatuh sama taruhan gue itu.” ucapnya sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.
Alaska mendengus sebal. Hampir lupa ia kalau dirinya dan Carra bisa pacaran karena adik sialannya itu. Aish! Kali ini Alaska tidak tahu harus berterima kasih atau menghujat Mars.
“Kata siapa? Gue cuma gak mau di bilang pengecut sama orang kaya lo!” balasnya tajam.
Dirga dan Andin menggelengkan kepalanya. “Pacar kok gak di kenalin! Laki bukan?” tanya Dirga tiba-tiba membuat Mars terbahak.
“Gengsi Aska Pah,” celetuk Mars.
“Nggak udah ikut campur lo!
“Aska!”
Cowok itu memutarkan bola matanya malas. “Terserah! Aska keluar dulu assalamualaikum.” ucapnya lalu pergi begitu saja.
Alaska pergi keluar rumah dengan membawa mobilnya yang akan ia pakai kali ini. Perkataan Mars benar-benar tidak meleset! Tujuannya memang benar akan mengajak Carra lari hari ini.
Mumpung masih jam enam lewat, Alaska pergi ke rumah Carra dengan membawa mobilnya. Jarang-jarang cowok itu bersikap benar-benar seperti seorang pacar. Entahlah! Alaska sendiri pun masih bingung dengan perasaannya.
Mobil sport lelaki itu terparkir di depan pekarangan rumah Carra dan langsung keluar untuk mengetuk pintu. Pintu di buka oleh Mentari yang sudah siap dengan pakaian rapinya.
“Eh, Alaska. Cari Carra?” tanya Mentari yang di balas anggukan oleh Alaska.
“Masih tidur, kamu bangunin aja. Kamarnya di atas pintu cat warna putih.” lanjut wanita itu.
Alaska terdiam. “Emang gak papa?” tanyanya membuat Mentari terkekeh.
“Gak papa Ska, kalau gak bangun-bangun kamu siram aja pake air. Kebo dia,” guraunya.
Alaska ikut terkekeh. “Oke Bun, tapi bentar. Bunda mau kemana?” tanya cowok itu.
“Bunda mau ke pasar. Kalau gitu bunda duluan ya? Karel udah nunggu.” ucapnya yang di balas anggukan oleh Alaska.
Lelaki itu melangkahkan kakinya menaiki tangga untuk ke kamar Carra yang Mentari kasih tau tadi. Agak ragu buat Alaska masuk ke dalam kamar cewek untuk pertama kalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alaska (REVISI)
Roman pour AdolescentsFOLLOW DULU SEBELUM BACA!!! (Plagiat di larang mendekat!) Jangan lupa tinggalkan jejak 🌻 Typo bertebaran harap maklum! __________________________________________________ Start 05/03/21 Finish 29/04/21 Ini tentang Alaska si cowok arogan yang berteka...