ALASKA -13

19.6K 873 3
                                    

Alaska dan yang lainnya keluar dari mesjid setelah selesai solat magrib. Di ikuti Carra dan juga Senja yang ikut solat berjamaah dengan beberapa warga di sana.

Sebenarnya waktu Carra dan Senja di ajak untuk solat bareng, mereka agak ragu untuk ikut. Mungkin yang mereka pikirkan adalah seorang anak geng yang berandalan dan tidak ingat dengan agama. Namun nyatanya mereka salah besar. Anak GALAKSI memang bisa di bilang berandalan atau brengsek, namun soal agama, mereka tetap taat ibadah.

“WE ARE BIKERS INDONESIA, JANGAN PANDANG KAMI SEBELAH MATA!”

Salah satu moto GALAKSI, jangan pernah memandang mereka dari sebelah. Jangan menilai buruk orang jika tidak tahu kebenaran.

Carra berjalan di samping Alaska untuk balik ke markas di ikuti yang lainnya. Jujur, Carra sempat terpukau saat melihat Alaska yang solat dengan di balut sarung. Cowok itu terlihat lebih adem saat seperti itu.

“Jar, ambilin kontak mobil gue dong,” bisik Senja kepada Fajar.

Cowok itu memiringkan tubuhnya menatap Senja keheranan. Iya Fajar tau, Fajar tau kalau kontak mobil Senja itu di tangan Alaska. Namun agak susah juga jika itu menyangkut Alaska.

“Kenapa gak minta sendiri?” tanya Fajar.

Senja berdecak. “Gak bakalan di kasih,” kata cewek itu.

“Itu tau,”

Senja mendengus sebal. Saat ini mereka sudah berada di depan markas GALAKSI. Semuanya ikut masuk termasuk Carra dan juga Senja. Carra dan Senja langsung membawa tas mereka masing-masing.

“Ja, buruan!” ucap Carra. Cewek itu semakin gelisah mengingat sekarang sudah pukul setengah tujuh malam. Kalau saja tadi tidak ikut ceramah sebentar, pasti ia sudah pulang.

“Mau naik apa Ra?” decak Senja sebal.

“Ya mobil lah!”

“Gak ada kuncinya!”

“Ya cari!”

“Di bawa cowok lo Ra,”

Carra berdecak sebal. Cewek itu berjalan terlebih dahulu dari kamar untuk menemui Alaska. Carra mendapatkan Alaska yang malah terduduk manis di atas kursi dengan kaki yang di selonjor kan.

Carra menggigit bibir bawahnya. Cewek itu gugup setengah mati harus berbicara seperti apa dulu untuk meminta kunci mobilnya Senja.

“Kenapa?” tanya Alaska.

“Minta kunci mobilnya Senja,” jawab Carra mencoba mengontrol dirinya.

Alaska merogoh saku celananya dan mengeluarkan kunci mobil milik Senja, lalu ia berikan kepada Carra yang di terima langsung oleh cewek itu.

Carra dalam hati bersorak. Cewek itu membalikkan badannya menatap Senja yang berada di belakangnya. Carra mengedipkan sebelah matanya kepada Senja yang di balas senyuman lebar oleh cewek itu.

“Alaska, Fajar, Guntur, Biru, Gibran sama yang lainnya makasih ya udah numpangin gue sama temen gue. Kita pamit duluan!” pamit Senja lalu menarik tangan Carra mengajak cewek itu segera pergi dari sini. Namun, langkahnya terhalang oleh Alaska yang tiba-tiba muncul di depannya.

“Kata siapa boleh pulang?” Alaska menaikan satu alisnya.

“Ra, cowok lo kenapa sih?” bisik Senja kepada Carra.

“Gak ada urusan lain kan?” tanya Carra. Cewek itu mulai geram dengan tingkah laku Alaska yang selalu seenaknya.

“Kata siapa?”

Alaska (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang