Seperti rencana yang Alaska arahkan tadi, saat ini geng GALAKSI berhadapan langsung dengan geng Lion. Alaska hanya membawa beberapa anggota untuk bertempur di tawuran kali ini.
Alaska berdiri paling depan dengan tangan kosong. Seperti aturan, GALAKSI tidak pernah membawa senjata tajam atau pun api ke Medan perang. Siapapun yang membawanya berarti dia pengecut. Alaska tidak pernah ingin mempunyai anggota yang bergantung dengan senjata.
“GALAKSI!” teriakan Guntur memecahkan keheningan.
“SATU ASA! SATU JIWA!!” Sorak semua para anggota GALAKSI sambil mengangkat tangannya tinggi ke atas dengan bangga.
“SERANG!” teriakan komando dari geng lawan.
Pertempuran di mulai dengan Alaska yang berjalan untuk melawan perwakilan dari Lion. Alaska sendiri pun bingung, di mana ketuanya? Kenapa yang datang cuma Rega–wakil Lion.
Beberapa suara pukulan terdengar di sela-sela jalan yang sepi. Mereka tawuran memilih di daerah belakang sekolahnya yang terbilang selalu sepi tidak ada orang.
Berbeda dengan seseorang di bagian selatan. Guntur–cowok itu di hadapkan dengan anggota Lion yang bisa di bilang gendut. Beberapa kali Guntur mengambil kesempatan untuk membuat humor receh.
“Hai bang Kenta, udah lama kita gak ketemu ya,” kata Guntur basa-basi.
Cowok yang di panggil Kenta itu mengeraskan rahangnya tak menghiraukan ucapan Guntur.
“Nama gue bukan Kenta!” sentak nya tak terima.
Bukannya takut, Guntur malah terkekeh receh. “Lo itu kembarannya Kenta tau. Pulang aja ke negara asal lo sana!” ucap Guntur terdengar mengusir dengan tangan yang di kibas-kibas.
Cowok itu langsung membogem muka Guntur dengan emosi. Sedangkan Guntur, cowok itu memegang pelipisnya yang terasa nyeri dengan tatapan seperti kagum.
“Saran gue, mending lo ikutan sumo aja sana. Pasti banyak yang nyorakin!” kata Guntur tertawa keras membuat Biru yang tak sengaja mendengarnya tadi ikut tertawa.
“BANG KENTA IKUTAN SUMO AJA! JANGAN TAWURAN, GAK COCOK TAU!” Teriak Biru sambil ikut tertawa.
“Noh kata temen gue juga apa. Kalau menang terus balik lagi ya. Jangan lupa oleh-oleh nya juga gue pengen shusi,” kata cowok itu dengan mata berbinar.
Danu–si cowok yang di panggil Kenta itu langsung menonjok Guntur tak henti. Sama dengan Danu, Guntur lun tak ingin kalah. Cowok itu langsung membalas pukulan rivalnya itu dan sesekali tertawa untuk mengejeknya lagi.
Perkelahian terus berlangsung sampai berakhir anggota Lion banyak yang tumbang di banding GALAKSI. Benar kata dunia, GALAKSI tidak akan bisa terkalahkan. Sang penguasa jalanan ini selalu bisa membuat siapapun tertunduk diam kepada mereka apalagi Alaska.
Alaska, cowok itu terus memukul dan membabi buta semua lawannya. Tidak ada yang bisa melawan GALAKSI. 'SATU TETES DARAH, RIBUAN NYAWA TARUHAN' Moto dari GALAKSI yang selalu di banggakan.
Setelah sekian lama, geng dari Lion kalah. Mereka terbirit-birit pergi dari dahapan GALAKSI. Sekali lagi, GALAKSI tidak pernah terkalahkan. Seperti biasanya, mereka pulang dengan membawa kemenangan.
“Bawa semua anggota yang tumbang ke rumah sakit. Pastikan mereka dapat pelayanan yang baik” kata Alaska, cowok itu menyeka darah yang keluar dari audit bibirnya yang tadi sempat kena pukulan.
Semuanya mengangguk. Semua anggota GALAKSI membawa beberapa di antaranya yang tumbang untuk segera di obati. Alaska–cowok itu tersenyum bangga dengan hasilnya. Sebuah perkumpulan yang sempat ia bangun dengan susah payah, tidak pernah sekalipun mengecewakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alaska (REVISI)
Dla nastolatkówFOLLOW DULU SEBELUM BACA!!! (Plagiat di larang mendekat!) Jangan lupa tinggalkan jejak 🌻 Typo bertebaran harap maklum! __________________________________________________ Start 05/03/21 Finish 29/04/21 Ini tentang Alaska si cowok arogan yang berteka...