ALASKA -51

18.5K 790 9
                                    

Carra berjalan dengan Mega dan Senja di sampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Carra berjalan dengan Mega dan Senja di sampingnya. Carra keluar UKS sejak jam istirahat kedua. Dan kali ini mereka akan pulang, karena bel berbunyi beberapa menit yang lalu.

Sedangkan di parkiran sana, sudah ada Alaska yang kini berjalan mendekati Carra. Lelaki itu melangkahkan kakinya semakin mendekat membuat Mega dan Senja pasrah saja.

“Mau pulang sekarang?” tanya cowok itu yang di balas anggukan oleh Carra.

Tahan Carra! Batinnya terus berbicara.

Alaska mengambil alih tas yang Carra pegang dengan memberikannya kepada Guntur membuat cowok itu mencibir. Enak sekali! Dirinya yang di jadikan bahu membawa dua tas milik Alaska dan Carra.

“Pulang bareng aku aja?” tawar Alaska membuat yang lainnya bersiul.

Carra menggeleng sebagai jawaban. “Bareng aku aja Ra,” ucap Alaska lagi namun Carra tidak mempedulikannya.

Alaska menahan pergelangan tangan Carra yang akan berjalan cowok itu semakin merasa aneh dengan sikap Carra belakangan ini.

“Nurut bisa kan?” ucap Alaska tegas.

Carra hanya menatapnya datar, pemaksa! Cibirnya. Alaska menarik tangan Carra untuk masuk ke dalam mobilnya di ikuti yang lain ikut menyusul.

“Bir, lo bawa mobil Carra.” titah Alaska melemparkan kunci mobil Carra entah dari mana.

Biru menangkap lemparan kunci itu langsung dan bersorak gembira bertiga dengan Guntur. Fajar menatap kedua temannya itu jengah lalu berjalan duluan meninggalkan parkiran.

Alaska memaksa Carra masuk ke dalam mobilnya. Dengan terpaksa, Carra masuk dan mengumpat kasar. Ia harus tahan emosinya, jangan sampai keluar begitu saja di dalam keadaan yang sulit seperti sekarang.

Alaska menghidupkan mobilnya sesekali menatap ke arah Carra yang terdiam dan memalingkan wajah ke arah kaca mobil. Benar! Dirinya benar-benar tidak mengerti dengan sikap Carra saat ini.

Alaska membawa Carra bukan ke rumah cewek itu, melainkan markas GALAKSI, Carra mengernyit heran kenapa dirinya dibawa ke sini?

“Turun!” titah Alaska.

Carra menatap datar cowok itu lalu turun dengan terpaksa kembali. Keadaan markas yang kosong tidak ada orang membuat Carra sedikit tidak nyaman.

Alaska membawa Carra masuk ke dalam dan duduk di ruang utama. Carra hanya nurut dan mengikuti semua apa yang Alaska mau untuk kali ini.

Cewek itu mengigit bibir bawahnya menahan gejolak rasa yang berbeda dalam dirinya, mengatur nafasnya kembali agar terlihat normal.

“Ra,” panggil Alaska.

Carra menatap cowok itu dengan datar. Membuat Alaska menyatukan alisnya semakin tidak mengerti dengan sikap Carra yang berubah tiba-tiba.

“Kenapa?” tanyanya.

Alaska (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang