'Iblis!' Cail menatap tak percaya pada makhluk yang terbang di atas kastil. Menurut yang dia ketahui dari Rui dan juga pengetahuannya sendiri, iblis sudah lama terkunci setelah Dewa Iblis dikatakan menghilang.
'Bagaimana mungkin dimensi rahasia ini memiliki iblis di dalamnya?!'
Bukan hanya dia yang merasa itu tidak masuk akal, Willbert dan Camilla saling mengutuk sambil memasang pertahanan. Makhluk iblis tersebut tampaknya lebih kuat dari mereka yang berlevel setengah dewa, jadi apa yang bisa Cail lakukan? Dia jauh lebih lemah dan kelemahan fatalnya sesudah menggunakan kekuatan asing akan segera menggerogoti.
"Fallen Angel!" desis Willbert yang untuk pertama kalinya kehilangan ketenangan.
"Bagaimana makhluk selevel itu ada di sini?!" Camilla membalas. "Terbang dilarang di sini!" teriaknya disertai kekuatan pengikat yang lumayan kuat sehingga makhluk iblis kehilangan momentum terbangnya dan turun ke tanah di depan pintu masuk kastil utama.
Garis-garis emas cemerlang menyebar dan membentuk rantai yang dialiri listrik. Rantai itu mencoba mengikat makhluk iblis, namun gagal dan terus-menerus hancur.
Willbert anehnya tenang ketika menyaksikan hal tersebut, dia malah menaikkan sudut mulutnya seakan menunggu sesuatu. Sikapnya sebelumnya hanyalah tindakan disengaja, dia dan Camilla telah membahas kemungkinan adanya makhluk iblis di sini.
Memang itu jauh melampaui perkiraan yaitu Fallen Angel. Akan tetapi, Willbert dan Camilla sudah bersiap.
Itu menegaskan bahwa kastil hitam merupakan tempat persinggahan sementara Dewa Iblis. Willbert dan Camilla berencana mencari relik yang tertinggal dan relik tersebut akan bisa meningkatkan status mereka.
Tingkat setengah dewa mereka ada di level dua, kurang satu tingkat lagi untuk mencapai puncak setengah dewa dan berdiri di batas antara setengah dewa dan pelayan dewa, yaitu Malaikat yang memiliki lebih banyak darah keilahian.
Makhluk itu memekik nyaring, membuka mulutnya yang kotor dan berkata dengan kebencian dalam bahasa iblis, "Lemah!"
Efek penindasan dahsyat menyapu seperti ombak transparan, kekuatan Willbert dan Camilla berkurang signifikan, mereka mulai serius. Makhluk iblis itu sulit ditangani.
Di belakang mereka, Cail tidak dalam kondisi yang baik, ditambah raungan makhluk iblis semakin memperburuknya.
Entah sejak kapan seseorang berdiri tepat di belakangnya dan mengurangi dampak efek penindasan tersebut di sekitarnya seperti membelah ombak.
Cail tidak perlu melihat wajahnya untuk mengetahui siapa itu, dia sudah tahu saat indera pendeteksinya sebelumnya menangkap gambar jubah biru tua. Dia tertawa pahit dalam hati, selama ini pikirannya berada di titik terendah sehingga dia selalu menyebabkan kesalahan dalam rencana.
'Terlalu banyak kekuatan asing menurunkan kecerdasanku. Heh.' Cail mulai menata kembali pikirannya.
"Iblis itu tidak bisa meninggalkan kastil ini." Pria berambut biru aquamarine memberitahunya fakta penting.
'Jadi? Pada akhirnya aku harus tetap di sini bersama Guruku.' Cail tidak mengomentarinya.
Iris merahnya semakin gelap sampai warna violet mendominasi, kekuatan asing di tubuhnya tidak menggila lagi seakan takut pada sesuatu yang mengerikan.
'Sangat bodoh bila aku tidak menyadari ini. Identitas Cail yang asli selalu menjadi teka-teki hingga ending.'
Itulah sebabnya, dia begitu mementingkan cerita legenda atau mungkin catatan sejarah yang bisa membantunya menyimpulkan. Sayangnya, hanya sedikit yang dapat dia peroleh, itu tidak cukup sebagai dasar. Namun, hal tersebut membuat Cail berhasil menyusun kekuatan terlarang yang pernah dia baca.
![](https://img.wattpad.com/cover/244608986-288-k858259.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kebahagiaan Protagonis
FantasyKarya Original, bukan fanfic atau terjemahan! Cover dari Canva *** Protagonis novel "Ways of Heroes" tidak mendapatkan jawaban atas ketidakbahagiaannya sampai akhir, sebagai pembaca berat novel tersebut, Yoo Han benar-benar berharap dia bisa memban...