"Apa ini baik-baik saja, tuan muda?" tanya Noel saat melihat tuan mudanya dan Rui mengenakan jubah gelap untuk pergi keluar.
Noel terutama bertanya-tanya mengapa pria licik itu menipu tuan mudanya jika hubungan mereka tampak begitu dekat? Dia merasa khawatir bahwa Rui mungkin akan menyakiti Cail.
Bukankah tidak masalah bila mereka ingin pergi keluar dengan terang-terangan? Lagipula di seluruh manor ini, pengawasan yg mungkin hanya ada pada 'dewa' atau 'entitas' di luar dunia ini. Selain itu, mustahil bawahan Willbert di manor bisa melaporkan situasi yang terjadi.
Noel mau tak mau menyimpan niatnya untuk segera memberitahu tuan mudanya terlepas dari apakah dia mungkin akan dibunuh oleh Rui sebagai gantinya. Akan tetapi, Noel memiliki kartu truf untuk mengantisipasi hal tersebut. Sebelum mati, dia akan membuat jiwanya terfragmentasi dan menyatu di tempat lain. Dengan bantuan Gurunya, dia akan bisa bereinkarnasi.
Tentu saja, ada harga yang tinggi untuk itu. Keseimbangan dunia akan terpengaruh dan segala hal yang melibatkan dirinya akan menderita nasib buruk.
Cail memiringkan kepalanya ketika merasa ada sesuatu yang salah dengan respon Noel. "Apa maksudmu? Rui memberitahuku kalau kau bukan salah satu bawahan Guru, jadi aku sedikit mempercayaimu. Apakah kau ingin mengatakan sesuatu yang penting?"
Rui menarik tudung jubah Cail ke bawah, menghalangi pandangannya yang mengarah ke Noel. "Kita belum menetapkan tujuan perjalanan malam ini," ucapnya lembut dengan senyuman samar di wajah tampannya.
Namun, Noel bergidik dan diam-diam menekan ketakutannya seraya menjawab Cail, "Saya bisa menjadi pemandu. Saya tahu beberapa tempat yang menarik di Ibukota."
Cail mendengar sedikit getaran dalam fluktuasi suara Noel, tetapi dia tidak bertanya alasannya dan hanya mengangguk.
"Itu tidak perlu, aku ingin pergi ke suatu tempat yang kupikirkan terlebih dulu," ujar Cail sambil memegang tangan Rui yang ada di atas kepalanya.
Rui setuju tanpa pertanyaan. "Maumu."
Begitu kata terakhir keluar dari mulutnya, ruang memelintir dan seolah mereka berada dalam adegan berwarna-warni yang bercampur-aduk, mereka menyaksikan perubahan ruang.
Beberapa detik kemudian, mereka berada di alun-alun Ibukota. Cail dan Noel terkesiap. Mereka tak mengharapkan ini sebelumnya. Itu bukan sensasi teleportasi, melainkan seakan ruang ditarik ke arah mereka.
Rui menunduk dan memeluk Cail yang bengong sembari berbisik, "Bagaimana itu? Apa kau merasa pusing?" Dia mengusap pucuk kepalanya yang tertutup jubah.
"Ini menghabiskan energimu," balas Cail pelan.
"Aku tahu. Tapi, aku punya cara mudah mengisi ulang. Katakan tempat mana yang ingin kau datangi, aku akan langsung membawamu ke sana," bujuk Rui, yang semakin misterius.
Cail menatap mata biru Rui, yang membawa nuansa misteri, dengan tenang. Dia selalu berjaga-jaga terhadap Rui yang bisa membaca pikirannya kapan saja. Untuk itu, Cail memberi Isyarat Psikologis pada dirinya sendiri bahwa dia akan tahu apa tujuannya selama dia berada di tempat tertentu.
Tampaknya alun-alun Ibukota merupakan salah satu 'tempat tertentu'. Dia langsung mengetahui tujuan berikutnya. Di sekeliling mereka terdapat banyak orang, tetapi tak satu pun menyadari kehadiran ketiganya. Keberadaan mereka bertiga tertutup dalam selubung ilusi yang diciptakan Rui.
Mereka memang ada di sana dan orang-orang bisa melihat mereka. Namun, orang-orang akan segera melupakan apa yang telah mereka lihat seolah ketiganya tak ada di sana.
Titik kontak Willbert, yang berada di Ibukota, hanya bisa ditemui oleh Cail. Oleh sebab itu, Cail harus lepas dari pengawasan keduanya dengan rapi dan bersih tanpa kecurigaan. Otak kecilnya sakit memikirkan begitu banyak hal sebelum dia akhirnya memutuskan mengalihkan satu langkah dalam satu waktu.
![](https://img.wattpad.com/cover/244608986-288-k858259.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kebahagiaan Protagonis
FantasyKarya Original, bukan fanfic atau terjemahan! Cover dari Canva *** Protagonis novel "Ways of Heroes" tidak mendapatkan jawaban atas ketidakbahagiaannya sampai akhir, sebagai pembaca berat novel tersebut, Yoo Han benar-benar berharap dia bisa memban...