Lewis, seorang pria muda yang energik dan penuh pesona layaknya cassanova, tengah bercakap-cakap dengan beberapa kawannya di salah satu ruang kartu di Bar Palle O'Valley.
Rambutnya pirang dan mata biru muda yang dalam menarik minat orang-orang yang memandangnya, mereka hampir tidak bisa menahan godaan. Setiap kata yang diucapkan Lewis seolah-olah menghipnotis mereka dengan nyanyian indah yang memikat.
Lewis mengamati dengan minat terusik pada pria paruh baya di hadapannya yang beberapa kali memenangkan permainan kartu. Keberuntungan yang saleh tampaknya menghampiri pria tersebut sehingga Lewis tidak bisa tidak mencurigainya.
"Haha, Tuan Lewis, apakah Anda curiga bahwa saya curang? Itu tidak benar, di Desa Palle, hukum melarang hal-hal yang tidak diizinkan dan itu mutlak. Tahukah Anda hal itu?" tanya pria paruh baya, Torani, dengan pandangan menyelidik.
Lewis mengangkat sudut bibirnya, menampilkan senyum sopan. "Aku mengetahuinya. Oleh karena itu, aku tidak berani membuat ulah di sini," ucapnya disertai maksud lain.
Tiga orang yang juga bermain kartu dan sesekali menyela sambil tertawa terdiam, tidak berani menambah bahan bakar ke api. Torani adalah Wakil Administrator Desa Palle yang merupakan wilayah Baron Palle, dan rumor tersirat menyebutkan bahwa Torani memiliki hubungan tertentu dengan sosok penting di antara eselon atas Kerajaan Marina.
"Baiklah, kalau begitu, tunjukkan kemampuanmu lain kali, aku sangat ingin melihatnya, apakah hukum bisa menjeratmu atau kau justru berhasil memanfaatkannya?" Torani memprovokasi terang-terangan.
Lewis membuang kartunya dan berseru dengan nada dingin, "Aku melipat." Rasa sopannya lenyap digantikan sifat aslinya yang urakan.
Kemeja putih, celana panjang hitam, dan mantel double breasted selutut berwarna biru tua, berayun saat Lewis meninggalkan Ruang Kartu 2, tempatnya tadi, menuju ke konter bar untuk memesan minuman.
"Segelas bir Aeris," pintanya ke bartender yang agak ramah padanya.
"Apa kau sudah mulai muak di sini?" tanya bartender sembari mengelap gelas kosong dan mengambil botol berisi bir Aeris.
Lewis menyeringai seraya menyahut, "Jika aku tidak menemukan 'itu' dalam waktu dekat, aku mungkin akan gila." Lewis memperhatikan bartender menuangkan cairan keemasan yang beraroma unik ke dalam gelas.
"Hukum di sini tak bisa dibelokkan. Itu kekuatan pengikat yang luar biasa," lanjutnya, menyadari bahwa bartender sudah mengetahui rahasia ini. Bartender jelas bukan orang biasa.
Bartender menambahkan beberapa tetes esensi spesial yang menjadi ciri khas bir Aeris, yang terkenal dengan kelezatannya, rasa lokal yang agak manis dan asam dengan aroma yang memikat. Segelas bir Aeris dihidangkan di depan Lewis dengan sempurna.
"Benar, tapi ada cara untuk menyabotasenya selama kau adalah orang yang disukai Tuan Torani," bisik bartender tersebut, mengungkapkan rahasia pada Lewis.
Tangannya diam-diam menangkap kepingan koin emas yang dilemparkan Lewis secara sembarangan. Isyarat pembelian informasi. Tak ada yang gratis di dunia ini.
"Desa ini dilindungi dan dijaga oleh Lady Camilla, seorang Demigod. Tuan Torani memiliki hubungan yang dekat dengannya." Bartender menghentikan kata-katanya ketika ada pelanggan lain yang mendekat.
"Terima kasih," balas Lewis sambil mengangkat gelas birnya. "Bersulang!"
Lewis menyesapnya perlahan-lahan seraya menguping pembicaraan orang-orang di sekitarnya yang gaduh. Tak ada informasi penting lain sehingga membuat Lewis semakin jengkel.
"Lady Camilla," batinnya dengan ekspresi serius.
...
Hampir lewat tengah malam, Lewis keluar dari bar Palle O'Valley dan bergegas ke penginapan untuk mempersiapkan sesuatu. Dia biasa berburu pada lewat tengah malam atau dini hari. Lewis adalah seorang Hunter dengan sebagian kecil pesona mistis yang menarik hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kebahagiaan Protagonis
FantasíaKarya Original, bukan fanfic atau terjemahan! Cover dari Canva *** Protagonis novel "Ways of Heroes" tidak mendapatkan jawaban atas ketidakbahagiaannya sampai akhir, sebagai pembaca berat novel tersebut, Yoo Han benar-benar berharap dia bisa memban...