(Bismillah...)
"Ya Allah, dimana aku??"Mata Rara Santang bergerak gelisah menatap setiap sudut tempat ia berada.
Dirinya memaksa untuk menggerakkan tubuhnya yang terasa kaku. Sepertinya ia sudah ditotok oleh seseorang."Siapa yang melakukan hal ini..."
Rara Santang berusaha memaksakan otaknya untuk berpikir, tapi percuma saja. Ia tidak akan menemukan jawaban sebelum ia mengetahui yang sebenarnya terjadi.
"Jangan memaksakan diri, nyimas. Itu hanya akan menyakiti dirimu.. "
"Yudakara??!"
Mata Rara Santang membulat sempurna ketika melihat sosok pria yang berjalan menghampirinya dari pintu masuk goa.
"Jadi kau yang sudah menyekapku disini?!! CEPAT LEPASKAN AKU!!!" Seru Rara Santang.
"Aku mohon nyimas.. kau jangan salah paham dulu.. aku- "
"Rara Santang!!!"
Yudakara seketika menoleh kearah suara. Terlihat Nyi Rompang beserta Prahasini memasuki goa tempat Yudakara dan Rara Santang berada.
"Nenek?" Lirih Yudakara cukup terkejut.
Nyi Rompang menghampiri Rara Santang yang menatapnya dengan geram.
Sedetik kemudian, tawa Nyi Rompang menggema memenuhi seisi goa.
"Rara Santang!! Ternyata cukup mudah untuk menangkapmu.. " ujar Nyi Rompang diakhiri dengan tawanya.
"Apa maumu??!!!" Seru Rara Santang.
"Tentu saja kami punya rencana untuk hal itu.." Prahasini maju selangkah mendekati Rara Santang.
"Kau tidak perlu cemas Rara Santang. Setelah kehancuran Padjajaran, kau akan dilepaskan. Dan kemudian kami akan mengantarmu menemui ajalmu untuk menyusul seluruh keluarga mu itu.. di NERAKA!!!" Seru Prahasini dengan senyuman sinis.
"Kalian benar-benar manusia LICIK!!! Apa yang sedang kalian rencanakan?? Tidak ku sangka, rupanya kalian sepengecut ini!!"
"DIAM KAU!!!" Bentak Prahasini.
"Jangan coba memancing kemarahanku. Kalau aku mau, aku bisa saja membunuhmu saat ini juga!!"
"CUKUP!!!!!!"
Yudakara melangkah maju menghampiri Prahasini.
"Sudahlah Prahasini. Kau tidak perlu berdebat disini." Ujar Yudakara.
"Ada apa Yudakara?? Apa kau masih menyimpan perasaan pada Rara Santang??"
"Itu bukan urusan mu.. " sela Yudakara jengkel.
"Sudahlah, jangan kalian bertengkar hanya karena gadis ini.. sebaiknya kita pergi saja dan tinggalkan dia disini.." ujar Nyi Rompang.
"Sebelum aku pergi. Aku akan mengikatmu dengan tali gaib ku."
Syrrtttthhhh!!!
Rara Santang meringis pelan. Kekuatan Nyi Rompang cukup menyakiti dirinya yang saat ini tidak berdaya. Sebuah tali gaib telah melilit tubuhnya dengan sempurna.
"Tidak ada yang bisa melepaskan tali gaib ini selain diri ku... jadi kau jangan pernah berharap untuk bisa melepaskan diri. Heheheheehehehhe..." Tawa nyi Rompang kembali menggema.
"Ayo! Kita pergi dari sini!!" Nyi Rompang kemudian berjalan keluar dari goa.
"Selamat menikmati penderitaan mu disini.." bisik Prahasini kepada Rara Santang yang mendelik kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBALINYA RADEN KIAN SANTANG (SPECIAL.VERSION)
FanfictionPerjalanan seorang pangeran kerajaan besar di tataran pasundan membawanya menuju kubangan permasalahan yang tak kunjung habisnya. Kejahatan terus mengintai mengancam setiap orang terkasih. Pengorbanan dan perjuangan menjadi bumbu dasar disetiap uji...