NEW UPDATE
Happy Reading !!!
|Bismillah.|
"Jadilah seperti air, yang terus mengalir tanpa peduli apa yang di bawanya, dan apa yang akan di terjangnya."
.
.
.Kianara menatap ketiga bersaudara yang tengah larut dalam kebersamaan mereka. Senyuman Kianara terukir di wajahnya. Ia merasa bahagia melihat mereka dapat rukun seperti ini.
"RAYI,"
Tetiba suara Rara Santang memecahkan perhatian Kianara. Di lihatnya tubuh Raden Kian Santang yang lunglai dan hampir terjatuh. Untung saja Surawisesa dan Rara Santang sigap menangkapnya.
"Apa yang terjadi dengan raka Kian Santang??" tanya Surawisesa cemas. Ia baru menyadari kondisi Kian Santang yang sedari tadi terlihat tak berdaya.
Kian Santang akhirnya dibuat duduk bersandar di bawah sebuah pohon yang cukup rindang. Rara Santang, Surawisesa dan Kianara berkerumun mengelilinginya.
"Aku juga tidak tahu, rayi. Sebelumnya rayi Kian Santang sudah terlihat tak sehat semenjak kami meninggalkan perkampungan pedagang," jelas Rara Santang menjawab pertanyaan Surawisesa.
"Aku akan memeriksanya," ujar Surawisesa. Dengan cekatan ia segera memeriksa kondisi Kian Santang. Tapi tiba-tiba keningnya berkerut setelah menyelesaikan pemeriksaannya.
"Ada apa, rayi?" tanya Rara Santang cepat.
"Aku tidak mendapatkan apapun dari pemeriksaanku," jelas Surawisesa dalam kebingungannya.
"Apa maksudmu?" tanya Kianara tak mengerti. Tanpa berpikir panjang, Kianara segera mengeluarkan tenaganya dan memeriksa keadaan Kian Santang untuk memastikannya.
Tapi rupanya apa yang di katakan Surawisesa memang benar adanya. Kianara tidak dapat menemukan penyebab penyebab rasa sakit yang di derita oleh raden Kian Santang.
"Ini sangat aneh. Ada yang tidak beres di sini." ujar Kianara.
Kianara dan Rara Santang saling melempar pandangan dengan perasaan was-was.
"Sebaiknya, kita bersama-sama mengobati rayi Kian Santang. Tidak peduli apa yang sedang menimpanya, yang terpenting kita harus berusaha mengobatinya," ujar Rara Santang.
Kianara mengangguk menyetujui ucapan Rara Santang, begitupun Surawisesa. Mereka bertiga akhirnya melupakan sejenak keanehan itu dan mengerahkan seluruh kemampuan mereka untuk mengobati Kian Santang.
ⓚⓡⓚⓢ
"Apakah sudah ada kabar dari putra-putriku yang sedang bertugas di luar istana?" ujar prabu Siliwangi. Telik sandi yang ia panggil, menghadap untuk melaporkan informasi yang di dapatkannya.
"Mohon ampun gusti prabu. Hamba sudah mendapatkan kabar bahwa sebagian wilayah di sekitar Pajajaran, sudah di singgahi oleh raden Kian Santang dan Nyimas Rara Santang. Mereka bahkan telah menyelesaikan beberapa permasalahan di sana. Tapi sampai saat ini, hamba belum tau pasti di mana raden Kian Santang dan nyimas Rara Santang berada," ujar telik sandi itu menjelaskan panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBALINYA RADEN KIAN SANTANG (SPECIAL.VERSION)
FanfictionPerjalanan seorang pangeran kerajaan besar di tataran pasundan membawanya menuju kubangan permasalahan yang tak kunjung habisnya. Kejahatan terus mengintai mengancam setiap orang terkasih. Pengorbanan dan perjuangan menjadi bumbu dasar disetiap uji...