Wow, NEW UPDATE!!
Sorry, up nya malem banget.
Terlalu bersemangat!!Happy Reading!! Buat yang masih melek. 😁👍🏻
Btw, ini aku cepet banget lho, nulisnya. Hehe, makasih yang udah support.
|Bismillah.|
Selepas meninggalkan kerajaan Kumpar Putih, prabu Siliwangi dan kedua istrinya beserta syekh Nurjati dan senopati Anggapati memilih kembali ke istana Pajajaran. Sementara itu Raden Kian Santang dan yundanya Rara Santang kembali menjalankan tugas mereka untuk melihat keadaan rakyat Pajajaran.
"Berhati-hatilah putraku Kian Santang, putriku Rara Santang, jika kalian sudah menyelesaikan tugas kalian, segeralah kembali ke istana, kami akan menunggu kalian,"
Itulah ucapan terakhir dari prabu Siliwangi kepada kedua anaknya sebelum akhirnya ia bersama keluarganya kembali ke istana Pajajaran.
Kian Santang dan Rara Santang akhirnya melanjutkan perjalanan mereka. Beberapa perkampungan telah mereka lalui dalam kurun waktu 2 hari. Dan selama itu juga belum ada keluhan yang begitu berarti.
Keadaan rakyat Pajajaran terlihat hidup Makmur dan berkecukupan. Ada yang sibuk mengurusi ladang, ada juga yang mengembalakan ternaknya. Semuanya terlihat berjalan dengan baik. Sepertinya peperangan itu tidak terlalu berdampak pada kehidupan rakyat Pajajaran. Kian Santang dan Rara Santang bersyukur atas hal itu. Lagipula, ayahanda mereka adalah Raja yang adil dan selalu mempedulikan nasib rakyatnya. Jadi tidak heran jika rakyat Pajajaran hidup dengan tenang karena pemimpin mereka bersikap benar.
"TOLONG!!!"
Sebuah teriakan mengejutkan Kian Santang dan Rara Santang. Hutan yang luas membuat suara itu semakin menggema. Keduanya segera mencari sumber suara dan akhirnya mereka menemukannya.
"LEPASKAN AKU!!!"
Seorang gadis terlihat di cengkeram dengan kasar oleh dua pria yang berada di sisinya. Gadis itu terus meronta-ronta, tapi kedua pria itu tak ingin melepaskannya.
"Rayi, itu ... Bukankah itu Bintari?" ujar Rara Santang menatap penuh tanya ke arah Kian Santang.
"Benar, yunda. Dia adalah Bintari. Kita harus segera menolongnya!"
Tanpa membuang waktu, Kian Santang dan Rara Santang segera menghadang kedua pria itu.
"Lepaskan dia!!" seru Kian Santang dengan sikap tak berlebihan. Ia berusaha untuk tidak menimbulkan masalah dan mencoba meminta dengan cara baik-baik.
Melihat kedatangan Kian Santang membuat Bintari tersenyum senang. "Raden, tolong aku!!" pinta Bintari setengah memohon. Tentu saja dia sedang melakukan drama. Kedua pria itu pastilah suruhannya.
"Siapa kau?? Jangan ikut campur urusan kami!" bentak pria yang berbadan paling besar.
"Kami hanya ingin kalian melepaskannya ... Itu saja," ujar Rara Santang menekankan ucapannya agar kedua pria itu mengerti maksud dari perkataannya.
"Untuk apa kami menuruti keinginan kalian?" ucap pria itu remeh.
"Baiklah, jika itu kemauan kalian," ujar Kian Santang lalu memasang kuda-kudanya. Begitupun Rara Santang.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBALINYA RADEN KIAN SANTANG (SPECIAL.VERSION)
FanfictionPerjalanan seorang pangeran kerajaan besar di tataran pasundan membawanya menuju kubangan permasalahan yang tak kunjung habisnya. Kejahatan terus mengintai mengancam setiap orang terkasih. Pengorbanan dan perjuangan menjadi bumbu dasar disetiap uji...