NEW UPDATE 😀😃✍️
Guys. Maaf banget ya. Wattpad ku error, jadi part sebelumnya yang udah aku buat tapi belum aku publikasikan semuanya hilang.
Ceritanya aku kemarin aku sempet revisi dua part, tapi part ke-46 nya dah hilang semua. Padahal aku udah selesai semuanya. Sedih banget sih.
Tapi mau gimana lagi. Padahal itu part kesukaan aku.
Mungkin kalian nanti bakalan sedikit bingung tapi di ikuti aja ya ceritanya.
Judul part kemarin itu : SHOLAT ISTISQO'
jadi ceritanya Raden Kian Santang memerintahkan para penduduk untuk sholat istisqo' (sholat minta hujan) tapi sebelum itu mereka harus puasa 3 hari, nanti hari keempat baru deh di laksanakan sholat istisqo.
Sayang banget, padahal di part yg hilang itu banyak pembelajarannya, khususnya mengenai sholat istisqo'
Tapi tenang, di part selanjutnya bakalan ada penjelasan tentang itu.
Okey guys. Walaupun sempet frustasi karena hilangnya part itu tapi gapapa lah ya, di ikhlasin aja.
Okey deh,
Happy Reading 🤗💚
|Bismillah.|
Puasa hari pertama.
Bukan lagi hal yang berat untuk para penduduk menahan lapar dan haus, mengingat 2 tahun terakhir ini mereka selalu melakukannya. Tapi kali ini berbeda. Mereka berpuasa, menahan lapar dan haus dengan hati yang ikhlas untuk mengharap keridhaan Allah subhanahu wa ta'ala.
Tidak banyak aktivitas yang di lakukan penduduk perkampungan itu selain mengumpulkan bahan bakar, dan menyimpannya di rumah untuk persediaan beberapa hari ke depan. Sementara para wanita di beri tugas mengurus kelebihan bahan pangan yang di berikan Pajajaran sebagai menu berbuka yang akan mereka santap untuk 3 hari ke depan.
Surawisesa terlihat memantau kegiatan para penduduk dan memastikan semuanya aman. Rara Santang pun turut serta membantu para wanita lainnya, untuk memilah dan memilih bahan-bahan yang akan di masak.
Sementara itu Kian Santang, karena di perintah yundanya untuk beristirahat, ia akhirnya memilih berdiam diri di musholla dan menyibukkan diri dengan berdzikir di mulai sejak matahari terbit. Melihat hal itu, Kianara memanfaatkan kesempatan untuk menimba ilmu kepada gurunya itu.
"Maaf raden, apa aku mengganggumu?"
Mata Kian Santang perlahan terbuka. Di lihatnya Kianara yang berdiri agak jauh dari tempatnya duduk. Kian Santang tersenyum menyambut kedatangan Kianara lalu mempersilahkannya untuk duduk.
"Tidak. Katakan, apa yang bisa kubantu?" tanya Kian Santang. Ia seperti mengetahui maksud dari kedatangan gadis itu. Pasti ada sesuatu yang ingin dia sampaikan.
Kianara lalu mengambil posisi duduk yang tidak terlalu jauh dari tempat Kian Santang.
"Kalau kau tidak keberatan, bolehkah aku mempelajari Al-qur'an? Sudah lama aku menantikan hal itu. Dan mungkin ini saat yang tepat karena kau memiliki waktu luang," jelas Kianara menyampaikan maksud hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBALINYA RADEN KIAN SANTANG (SPECIAL.VERSION)
FanfictionPerjalanan seorang pangeran kerajaan besar di tataran pasundan membawanya menuju kubangan permasalahan yang tak kunjung habisnya. Kejahatan terus mengintai mengancam setiap orang terkasih. Pengorbanan dan perjuangan menjadi bumbu dasar disetiap uji...