Up nya malem terus nih..
Gapapa lah yaa..
Happy Reading!! 💚|Bismillah. |
•
•
•Gagak Ngampar meringis kesakitan sambil memegang lengan kanannya yang terluka akibat serangan beberapa pendekar golongan hitam. Beruntung ia berhasil meloloskan diri dari mereka dan saat ini ia tengah berjuang untuk menahan rasa sakitnya.
"Arggghh.."
Lukanya cukup parah. Ia berusaha mengobati dirinya tapi ia juga tidak memiliki sisa tenaga yang cukup. Setelah bersusah payah, akhirnya Gagak Ngampar tidak sadarkan diri.
"Siapa itu??"
Seorang gadis berjalan cepat menghampiri seorang pemuda yang dilihatnya tengah terbaring tidak berdaya di hutan.
"Kasihan sekali pemuda ini. Aku akan mencoba mengobatinya.."
Perlahan gadis itu menyalurkan hawa murninya untuk mengobati pemuda yang tidak lain adalah Gagak Ngampar itu.
Selang beberapa waktu mata Gagak Ngampar akhirnya perlahan terbuka.
"Bagaimana keadaan mu??"
"Siapa kau??" pertanyaan itu terlontar begitu saja dari mulut Gagak Ngampar ketika manik matanya mendapatkan sesosok gadis yang berada tak jauh dari tempatnya. Gagak Ngampar berusaha mendudukan dirinya untuk bersandar di sebuah pohon yang tak jauh dari tempatnya.
"Bagaimana keadaan mu??" seperti tidak menghiraukan ucapan Gagak Ngampar, gadis itu malah terus bertanya tentang keadaannya.
"Aku sudah merasa lebih baik dari sebelumnya..." pertanyaan itu akhirnya terjawab.
Gadis itu lalu mengangguk. "Baguslah kalau begitu.."
"Siapa namamu.."
Gadis itu diam sejenak. Ia tidak langsung menjawab pertanyaan yang diutarakan oleh pemuda dihadapannya itu. Dirinya terlihat berpikir sejenak.
"Kianara... Panggil saja aku Kianara."
•
•
•"Hei, apa yang kau lihat?? Ayo cepat!! Kita harus melawan Siluman Beracun itu.."
Lamunan Gagak Ngampar buyar seketika. Gertakan suara gadis itu berhasil menyadarkan dirinya.
"Baiklah.." dengan sigap, ia segera mengenakan sehelai kain yang diberikan gadis itu kepadanya.
"Kau sudah siap??!!! Mari!! Kita musnahkan kejahatan ini!!! Untuk Padjajaran!! Dan juga kedamaian!!!!"
Ucap gadis itu penuh semangat.※※ⓚⓡⓚⓢ※※
"Aahh!! Mengapa hal ini harus terjadi?? Mengapa juga raka Amul Marugul harus pergi ke istana Japura dalam keadaan seperti ini, sementara putraku Surawisesa... Entah pergi kemana dia.."
Kentring Manik terlihat gelisah seorang diri. Ia begitu kebingungan sekaligus ketakutan dengan keadaan yang terjadi saat ini. Terutama mengenai keselamatan putranya Surawisesa, itulah yang membuatnya bertambah khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBALINYA RADEN KIAN SANTANG (SPECIAL.VERSION)
FanfictionPerjalanan seorang pangeran kerajaan besar di tataran pasundan membawanya menuju kubangan permasalahan yang tak kunjung habisnya. Kejahatan terus mengintai mengancam setiap orang terkasih. Pengorbanan dan perjuangan menjadi bumbu dasar disetiap uji...