|Bismillah. |
وَاَنْفِقُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلَا تُلْقُوْا بِاَيْدِيْكُمْ اِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَاَحْسِنُوْا ۛ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ
Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
( QS Al-Baqarah : 195 )
.
.
."LEPASKAN DIA !!!"
Empat orang pria bertubuh kekar tengah menyeret seorang gadis muda yang tidak berdaya.Keadaan gadis itu sangatlah memprihatinkan. Pakaiannya terlihat kusam dan kotor. Rambutnya acak-acakan dengan wajah dipenuhi luka lebam di mana-mana. Cairan merah terlihat mengalir di kening dan sudut bibirnya.
"Lepaskan gadis itu!! Mengapa kalian memperlakukan nya seperti itu??" ujar Kian Santang.
"SIAPA KAU!!?? Jangan ikut campur urusan kami!!" bentak salah seorang diantara mereka.
Kian Santang menarik napas berat. Teganya orang-orang itu memperlakukan seorang manusia seperti itu. Mereka seperti tidak memiliki belas kasihan. Kian Santang yang melihatnya merasa miris.
"Kalian benar-benar para pria pengecut !!! Beraninya hanya pada seorang wanita yang tidak berdaya!" sentak Kianara geram. Ia tidak terima, jika seorang wanita diperlakukan seperti itu.
"DIAM KAU!!"
"Paman.. Tolong lepaskan dia.. Tidak sepantasnya paman memperlakukan nya seperti ini. Bagaimana pun juga dia adalah seorang manusia, maka selayaknya paman memperlakukan nya seperti seorang manusia. Bukan dengan cara menyeretnya diatas tanah seperti itu!!!" seru Kian Santang.
"Aakh!! Banyak bicara kau!! CEPAT!! SERANG DIA !!!"
Tiga orang pria maju menyerang Kian Santang dan Kianara.
Dua diantaranya menyerang Kian Santang dan seorang lainnya menyerang Kianara.
TAK. TAK.
SYUUT. SYUUT.
TAK. TAK. SYUUT.
Dua pria itu melayangkan pukulannya kearah Kian Santang. Dengan sigap, Kian Santang menangkis keduanya.
BUKH. BUKH.
SYTSYTSYTSYT.
GEDEBUK!!
Dua tendangan Kian Santang berhasil membuat kedua pria itu terlempar jauh dan mendarat keras keatas tanah.
"Aakhh.. Rupanya dia bukan orang sembarangan. Sekali tendangan saja, dia berhasil membuat tulang ku terasa remuk dan rasanya ingin patah." ujar salah satu diantara dua orang itu.
"Kau benar. Sebaiknya kita melarikan diri sebelum mati di tangan nya.."
Dua pria itu akhirnya lari terbirit-birit menjauhi Kian Santang.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBALINYA RADEN KIAN SANTANG (SPECIAL.VERSION)
FanfictionPerjalanan seorang pangeran kerajaan besar di tataran pasundan membawanya menuju kubangan permasalahan yang tak kunjung habisnya. Kejahatan terus mengintai mengancam setiap orang terkasih. Pengorbanan dan perjuangan menjadi bumbu dasar disetiap uji...