16 - PESAN PERDAMAIAN

475 80 12
                                    

Bonus nih, alhamdulillah..kali ini aku up nya langsung 2 chapter ya.. Seneng bangettt. 🤗... Lagi rajin nulis soalnya😁..hehe.

Thanks buat yang udah kasih pendapat💚, yang belum kasih pendapat... Ayo dong kasih pendapat kalian.. !!!


Happy Reading!!!

|Bismillah. |

"Apa yang sedang kau lakukan disini, Raden??" tanya Kianara antusias.

"Aku sedang ingin menjalankan tugas dari Padjadjaran.. Kau sendiri hendak kemana??" tanya Raden Kian Santang balik bertanya.

"Aku baru saja hendak menuju Padjadjaran.. Tapi secara tidak sengaja aku melihat Raden Guru disini, jadi aku kemari untuk menemuimu.. Memangnya, tugas apa yang sedang kau jalani?? Apa aku boleh mengetahuinya??" ujar Kianara.

"Aku harus menemui Putri Narata untuk menyampaikan pesan perdamaian dari kerajaan Padjajaran.."
Jelas Kian Santang yang kemudian diangguki oleh Kianara.

"Kalau begitu aku ikut!!"

"Tidak!!" sela Kian Santang.

"Ini cukup berbahaya. Aku tidak ingin kau masuk dalam permasalahan ini.." ujar Kian Santang.

"Mengapa tidak?? Apa kau pikir aku akan menyusahkanmu?? Aku berjanji tidak akan menyusahkanmu, guru.. Lagipula, aku cukup mengenal Putri Narata. Itu pasti sangat membantu, bukan??" jelas Kianara penuh keyakinan.

"Bukan seperti itu.. Aku hanya tidak ingin terjadi apa-apa dengan mu.. Tapi, jika kau bersikeras untuk tetap ikut, maka aku tidak bisa mencegah mu.." ujar Kian Santang. Ia cukup mengenal Kianara. Gadis itu akan tetap bersikeras dalam pendiriannya. Jika dia ingin ikut, maka apapun yang terjadi ia akan tetap ikut.

"Baiklah.." sebuah senyuman mengembang dari wajah Kianara.

"Tapi guru tidak keberatan kan?? Guru harus ikhlas... Jangan setengah-setengah..." ujar Kianara sembari berusaha menahan senyumannya.

Raden Kian Santang menghembuskan napas pelan. Kianara seperti bisa membaca pikirannya. Awalnya Kian Santang memang setengah hati ingin mengajak Kianara bersamanya karena khawatir dengan keselamatan Kianara. Tapi, setelah mendengar ucapan gadis itu, akhirnya ia bisa menerima dengan sepenuh hati bahwa Kianara akan ikut serta bersamanya. Lagipula, ia juga akan tetap mengawasi Kianara dan memastikan keselamatannya.

"Baiklah. Mari..."

Kian Santang akhirnya berjalan lebih dahulu dan diikuti oleh Kianara dibelakangnya.

ⓚⓡⓚⓢ

Nyi Rompang dan Prahasini telah memasuki wilayah Kumpar Putih. Mereka bersegera menuju istana Kumpar Putih agar dapat menemui Prabu Antaraksa.

"Siapa kalian?? Ada keperluan apa kalian datang kesini??" dua prajurit yang berjaga di gerbang istana menghadang Nyi Rompang dan Prahasini yang hendak masuk begitu saja ke Istana Kumpar Putih.

"Kami hendak bertemu dengan Prabu Antaraksa.. Jangan halangi jalan kami!!!" seru Nyi Rompang.

"Tidak bisa!! Kalian tidak bisa masuk sebelum mendapat izin dari prabu Antaraksa!!" tegas salah satu prajurit.

KEMBALINYA RADEN KIAN SANTANG (SPECIAL.VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang