Marhaban ya Romadhon..
|Bismillah. |
"Ampun gusti prabu. Ampun gusti Ratu. Hamba ingin melapor.."
Seorang pelayan datang menghadap kepada Prabu Siliwangi dan Ratu Subang Larang yang terlihat tengah bercakap-cakap.
"Ada apa emban??" ujar Ratu Subang Larang.
"Ampun gusti Ratu. Raden Kian Santang telah tiba di istana Padjajaran. Dan saat ini beliau sedang berada di kamarnya.. " jelas pelayan wanita itu.
Mata Ratu Subang Larang seketika berbinar-binar.
"Putra ku Kian Santang telah kembali?? Benarkah itu?? " ujar Ratu Subang Larang meminta kepastian.
"Benar gusti.. "
Prabu Siliwangi tersenyum bahagia mendengar hal itu.
"Akhirnya Putraku Kian Santang telah kembali.. " ujar Prabu Siliwangi. Ia begitu menantikan kehadiran putranya itu.
"Mari Kanda. Kita harus menemui putra kita Kian Santang. Dinda sangat merindukannya... " Ratu Subang Larang terlihat tak bisa menahan dirinya untuk segera bergegas menemui putranya yang begitu ia rindukan.
"Mari Dinda. "
Prabu Siliwangi dan Ratu Subang Larang segera bergegas menuju kediaman Raden Kian Santang.
"Mau kemana mereka??? "
Ratu Kentring Manik segera mengikuti Prabu Siliwangi dan Ratu Subang Larang secara diam-diam."Mengapa mereka menuju kamar Raden Kian Santang?? " lirih Kentring Manik keheranan.
Sesampainya di kamar Kian Santang. Ratu Subang Larang segera masuk dan melihat dengan jelas seseorang yang tengah berdiri membelakanginya. Sepertinya ia tak menyadari kedatanganan Ratu Subang Larang.
"Putra ku Kian Santang?? "
"Ibunda.. "
Senyuman itu begitu menentramkan hati Ratu Subang Larang. Ia sangat merindukannya.
Tanpa banyak berkata-kata lagi, Ratu Subang Larang segera mendekap tubuh putra yang dirindukannya itu. Sudah cukup lama mereka berpisah.
"Ibunda sangat merindukan mu, nak. "
Ratu Subang Larang dapat merasakan dekapan putranya yang balas memeluknya.
"Aku pun demikian, ibunda.. "
Suara itu terdengar lembut dan begitu menyejukkan hati Ratu Subang Larang.
"Putra ku Kian Santang?? "
Perlahan Kian Santang melepas pelukan dari Ibundanya dan kini menatap sesosok orang yang begitu dikasihinya.
"Ayahanda prabu?? "
Kian Santang segera berlari kedalam pelukan Ayahandanya, Siliwangi.
"Putraku, ayahanda sangat merindukan mu.. Akhirnya kau kembali.." prabu Siliwangi menepuk punggung putranya.
Kian Santang melepaskan pelukan kemudian menatap ayahandanya bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBALINYA RADEN KIAN SANTANG (SPECIAL.VERSION)
FanfictionPerjalanan seorang pangeran kerajaan besar di tataran pasundan membawanya menuju kubangan permasalahan yang tak kunjung habisnya. Kejahatan terus mengintai mengancam setiap orang terkasih. Pengorbanan dan perjuangan menjadi bumbu dasar disetiap uji...