Hayoo, siapa yang lagi pada nungguin??😅 Pokoknya staytune terus yaa.. Part selanjutnya makin seru loh.
Happy Reading!!
|Bismillah. |
<Istana Kumpar Putih>
Bunda, aku berjanji.. Pelaku pembunuhan raka Prajanata akan segera ku temukan. Mereka harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka.
Aku juga tidak akan membiarkan pembunuh kakek ku berkeliaran dengan bebas diluar sana. Akan ku pasti kan bahwa orang itu akan mendapatkan hukuman yang sangat berat..
Doakan aku ibunda...
.
.Mata Ratu Mewar bergerak gelisah. Bayangan akan putrinya terus berkelebat dalam pikirannya. Ratu Mewar tidak bisa diam ditempatnya. Ia terus saja mondar-mandir sambil memikirkan perkataan putrinya.
"Apa yang sedang putri ku rencana kan saat ini?? Aku benar-benar mengkhawatirkan keselamatannya.."
Setelah mendengar penuturan panjang dari putrinya sebelum ia pergi, Ratu Mewar merasa ini bukanlah masalah sepele. Putrinya sedang menjalani sebuah permasalahan yang besar. Narata pasti akan berhadapan dengan para musuhnya secara langsung, dan jika ia salah langkah maka musuhnya itu dapat menyerangnya kapan saja.
"Semoga Yang Maha Kuasa selalu melindungi putriku dimana pun dia berada.." Ratu Mewar merapalkan doa dalam hatinya. Hanya itu yang dapat ia lakukan.
"Bunda, jangan pernah biarkan ayahanda keluar dari istana.. Aku mohon, ayahanda dan ibunda tetaplah disini walau apapun yang terjadi.. Biarkan aku menjalankan semua rencanaku dengan baik. Aku tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada ayahanda dan ibunda.."
Tiba-tiba saja Ratu Mewar teringat dengan perkataan terakhir Putri Narata sebelum ia meninggalkan istana. Ratu Mewar kemudian segera bergegas mencari keberadaan suaminya.
"Aku harus selalu berada di sisi kanda prabu, agar aku dapat memastikan bahwa kanda prabu tidak akan meninggalkan istana sampai putri ku kembali..."
ⓚⓡⓚⓢ
<Istana Padjajaran>
"Huffh, disini sepi sekali.. Bagaimana bisa istana seluas ini tidak berpenghuni??"
Danu berjalan pelan melewati koridor istana. Sesekali pandangannya menyapu setiap tempat yang dilewatinya. Ia merasa kesepian setelah kepergian Raden Kian Santang. Belum lagi 'si Dingin' Kianara yang belum juga kembali. Danu merasa tidak ada artinya ia tinggal di istana sebesar ini, sementara yang lainnya sedang sibuk mengurusi masalah yang tidak ia pahami.
"Sebaiknya aku berjalan keliling istana saja.."
Kaki-kaki kecil Danu melangkah beraturan menyusuri setiap sudut istana yang terlihat mengagumkan baginya. Ia hanyalah rakyat kecil yang mudah mengagumi hal-hal besar yang berada disekelilingnya.
Setelah lama berjalan, Danu akhirnya tiba di bagian belakang istana Padjadjaran. Tanpa sengaja pandangannya tertuju pada dua orang pria yang saling bercakap-cakap di gerbang belakang istana. Seorang pria berpakaian layaknya punggawa istana Padjajaran, dan pria yang satunya lagi terlihat berpakaian serba hitam sembari memberikan sebuah gulungan kertas kepada punggawa istana itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBALINYA RADEN KIAN SANTANG (SPECIAL.VERSION)
FanfictionPerjalanan seorang pangeran kerajaan besar di tataran pasundan membawanya menuju kubangan permasalahan yang tak kunjung habisnya. Kejahatan terus mengintai mengancam setiap orang terkasih. Pengorbanan dan perjuangan menjadi bumbu dasar disetiap uji...