Up lagi guys..
Maaf ya. Aku up nya malem terus..
Masalah jaringan...Happy Reading!!! 💚
|Bismillah. |
Jasad prajurit yang terserang racun itu telah dipindahkan oleh Prabu Siliwangi kedalam sebuah peti mayat. Hanya dengan cara itulah mereka dapat menguburkannya secara layak.
"Prajurit!! Kuburkan peti mayat ini sekarang juga!!"
"Sendika gusti prabu!!!"
Beberapa prajurit yang diperintahkan pun segera mengangkat peti mayat itu dan pergi untuk menguburkannya.
"Bagaimana bisa Siluman itu keluar dari perangkap yang telah ku buat.. Aku sudah mengurungnya di dasar tanah hutan angker itu. Pasti seseorang telah membebaskannya.." ujar prabu Siliwangi.
Walangsungsang, Kian Santang, dan Rara Santang menghampiri prabu Siliwangi.
"Ayahanda, apa yang harus kita lakukan?? Siluman itu telah membuat kekacauan di pemukiman kota Raja.." ujar Walangsungsang.
"Ya ayahanda. Para penduduk pasti sangat menderita saat ini. Mereka sudah terserang racun mematikan itu." sambung Rara Santang mengiba. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana nasib para penduduk Padjadjaran saat ini. Pastilah sudah kacau balau.
"Mohon maaf ayahanda!! Izinkan aku menghentikan perbuatan Siluman Beracun itu. Kalau tidak, akan semakin banyak penduduk yang akan menjadi korbannya.." ujar Kian Santang.
"Pergilah putra ku Kian Santang!! Kau pasti sudah mengetahui bagaimana caranya untuk menghentikan Siluman Beracun itu.. Aku juga akan menghentikan perbuatannya.."
"Tidak ayahanda!! Ayahanda tetaplah di istana. Keamanan istana saat ini sangat rentan!! Musuh berada didalam dan diluar istana.. Keberadaan ayahanda di istana saat ini, sangatlah dibutuhkan.." jelas Kian Santang.
Prabu Siliwangi menghembuskan napas berat. Apa yang dikatakan putranya Kian Santang memang ada benarnya juga. Jika prabu Siliwangi meninggalkan istana, maka ada kemungkinan musuh akan memanfaatkan kesempatan ini.
"Baiklah putraku. Kalau begitu, ayahanda amanahkan tugas ini untuk kau emban. Ayahanda yakin kau pasti bisa menanganinya.." ujar prabu Siliwangi.
"InsyaAllah ayahanda.."ujar Kian Santang sambil mengangguk. Ia akan berusaha menyelamatkan para penduduk dari kekejaman Siluman Beracun itu.
"Aku akan ikut bersama rayi Kian Santang!!" seru Rara Santang.
"TUNGGU!!!"
Kentring Manik datang tergesa-gesa dengan wajah penuh kecemasan.
"Dengar, salah seorang dari kalian harus mencari rayi kalian, Surawisesa!! Entah bagaimana keadaannya di luar sana!! Aku tidak ingin terjadi sesuatu dengan putra ku!! Aku mohon kanda!! Lakukan sesuatu!!" ujar Kentring Manik memelas. Ia begitu mengkhawatirkan keadaan putranya Surawisesa.
"Kemana Surawisesa?? Mengapa dia pergi tanpa memberitahu terlebih dahulu??" seru Prabu Siliwangi. Disaat seperti ini, Surawisesa malah pergi entah kemana. Tanpa memberitahu pula.
"Entahlah kanda.. Aku tidak tahu. Dia juga tidak memberitahu ku.." jelas Kentring Manik.
"Kalau begitu. Biarkan aku yang pergi mencari rayi Surawisesa.." ujar Walangsungsang.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBALINYA RADEN KIAN SANTANG (SPECIAL.VERSION)
FanfictionPerjalanan seorang pangeran kerajaan besar di tataran pasundan membawanya menuju kubangan permasalahan yang tak kunjung habisnya. Kejahatan terus mengintai mengancam setiap orang terkasih. Pengorbanan dan perjuangan menjadi bumbu dasar disetiap uji...