2. Hukuman

577 18 0
                                    

Malam harinya saat dirinya sedang mengerjakan tugas. Ada notifikasi dari handphonenya, ternyata ada pesan yang tertera nama kak Devano

Unknown
•Besok gue jemput

Rei.M.S
• Ini beneran kak Devano?
•Ngapain Kakak jemput?

Unknown
• Y
• Biar gue mudah buat jadiin Lo babu

Rei.M.S
• Ouh, oke kak😊

Karena tidak da lagi balasan dari Devano, Reina mematikan handphonenya melempar ke atas kasur."Huh ngapain sih pake acara jemput-jemput segala" gerutu Reina

****

"Pagi Ma,Bang." Sapa Reina saat sampai di meja makan

" Pagi juga" jawab keduanya

Mereka langsung memakan sarapan dengan tenang, tanpa ada yang membuka suara. Itu adalah salah satu hal yang diajarkan oleh papa Reina. Meraka boleh berbincang setelah menghabiskan makan.

" Hari ini Lo berangkat bareng gue nggak dek?" Tanya Reyhan- Abang Reina

" Gue berangkat sam..." belum selesai Reina berbicara bel rumah berbunyi.

" Biar Mama aja" Ratna berdiri dan melangkah menuju ke depan pintu rumahnya.

"Siapa?" Tanya Ratna setelah melihat sosok dibalik pintu

"Assalamualaikum maaf mengganggu waktunya Tante, saya Devano temannya Reina. Saya mau jemput Reina untuk berangkat sekolah bareng" Ucap Devano

" Waalaikumsalam. Oh temannya Rei, sebentar ya saya panggilkan dulu. Silahkan duduk." Ratna kembali memasuki rumah dan menghampiri Reina yang masih sarapan.

" Siapa Ma? " Tanya bang Rey

" Temennya Reina Bang, katanya mau berangkat bareng."

Reina yang sedang minum pun terbatuk batuk karna ucapan Ratna. "Namanya siapa Ma?" Tanya Reina

" Devano, udah sana kamu berangkat udah ditungguin juga." Omel Ratna

" Yaudah Rei berangkat, Assalamualaikum." Pamit Reina mencium pipi Mamanya dan Abangnya

"Waalaikumsalam." Kompak keduanya

Reina berjalan menghampiri Devano yang duduk di teras rumahnya. Ia melihat Devano sedang memainkan handphonenya. Sepertinya Devano bermain game online.

" Kak" panggil Reina

Devano mendongak menatap Reina yang berdiri disampinya. Ia segera berdiri dan melangkah menuju motor tanpa ngucapkan sepatah kata pun. Devano memakai helm dan menaiki motornya.

" Cepet anjir. Gue udah pernah bilang kan, gue nggak suka nunggu." Bentak Devano.Karna bentakkan si Devano ,Reina segera berlari menuju motornya Devano dan memakai helm dan ikut duduk di motor Devano. Ia tidak mau mendengarkan kata-kata pedas dari mulut Devano yang merah menggoda itu.

****

Belum sampai di sekolah, Devano sudah menghentikan motornya di pertigaan sebelum sekolah. Reina yang tidak mengerti pun hanya diam dan tetap duduk diatas motor milik Devano

"Turun Lo!! Ngapain masih duduk di motor gue." Bentak Devano.

Mendengar itu Reina mengerti tujuan Devano berhenti yaitu untuk menurunkan Reina. Padahal jarak dari pertigaan sampai sekolah lumayan jauh. Reina segera turun dari motor Devano, dan melepas helm yang Ia kenakan.

"Ko gue diturunin disini? Ini masih jauh loh." Heran Reina

"Lo berharap gue ngantar Lo sampai sekolah? Mimpi apa Lo semalam?" Nada ucapan Devano terkesan meledek. Devano merebut helm yang ada ditangan reina. Tanpa ba-bi-bu Devano langsung melajukan motornya meninggalkan Reina sendirian.

REINA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang