49. Kevin Marah

156 4 0
                                    

Seharian ini Reina berkeliling untuk mencari pekerjaan. Tidak mungkin kan Reina hanya berdiam diri di kontrakan tanpa uang.

Banyak tempat yang menolak Reina secara halus tapi ada juga yang mengusirnya dengan kasar.

Banyak juga alasan yang dikeluarkan pemilik tempat yang Reina kunjungi mulai dari alasan dirinya yang masih sekolah hingga alasan dirinya tidak mempunyai pengalaman bekerja.

Tapi untung saja ada satu cafe yang mau menerimanya. Ia sedikit ragu karena ia akan bekerja mulai dari pulang sekolah hingga pukul sebelas malam. Tapi apa boleh buat? Hanya tempat itu yang mau menerimanya.

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam. Reina harus bergegas kembali ke kontrakan yang letaknya tidak terlalu jauh dari cafe tempatnya bekerja.

Barusaja keluar dari cafe, ada notifikasi dari orang yang tidak dikenal. Karena terlalu kepo jadi Reina langsung membuka pesan itu.

UNKNOWN
•Gue devano, handphone gue mati
•Jadi gue pakai handphone teman gue
•Kalau Lo mau kita balikan
• Lo datang ke tempat gue, nanti gue sharelock
•Sekarang!!

Reina yang ingin hubungannya dengan Devano membaik tanpa pikir panjang ia langsung bergegas ke tempat sesuai dengan alamat yang dikirim

"Club?" Guman Reina saat sampai di tempat yang orang itu maksud.

Reina memasuki tempat yang pernah ia datangi dulu bersama Elisa. Jujur ia masih sedikit takut kembali ketempat ini. Bayangan kejadian waktu lampau tiba-tiba teringat dibenak Reina.

Matanya menjelajahi setiap sudut club ini. Matanya tidak sengaja menatap duaborang yang sedang.... berciuman?

Hati Reina terasa sangat sakit ketika melihat lebih jelas lagi kalau itu adalah Devano dan Clara. Mereka terlihat sangat menikmatinya sampai tidak sadar bahwa ada Reina didepannya.

"Devan kamu ngapain?" Sentak Reina memisahkan dua sejoli itu.

"LO APA-APAAN SIH?!! Hidup loo cuma bisa ganggu hidup orang? IYA?!" Bentak Devano

"Van aku kesin__"

"Pergi sekarang juga dari hadapan gue!!" Devano lagi lagi membentak Reina

"Devan dengerin dulu. Aku sshh sakit Van!! Lepasin tangan aku, sakit." Ringis Reina saat tangannya ditarik keluar club oleh Devano dengan sangat kasar.

"Jangan pernah temui gue lagi mulai sekarang!! Kita udah putus! Ingat itu baik-baik cewe murahan!" Devano mendorong Reina hingga terjatuh.

Reina berjalan dengan menangis tanpa memperdulikan keadaan sekitar. Ia tidak menyadari bahwa ada orang yang mendorongnya ketengah jalan saat ada sebuah mobil yang melaju. Reina tidak bisa menghindar alhasil dirinya tertabrak oleh mobil itu.

Tidak terlalu parah memang luka luka Reina. Tapi ia harus segera dilarikan ke rumah sakit sekrang juga.

*****

"Udah bangun Lo?" Tanya orang disamping Reina

"Kevin, Al ngapain disini?!" Pekik Reina

"Kita jagain Lo lah Rei." Jawab Aldebaran

"Lo bego apa gimana sih Rei?!" Bentak Kevin tiba-tiba membuat Reina langsung menatapnya.

"Maksud Lo?"

"Ck emang beneran bego Lo ya. Lo baru aja keluar dari rumah sakit lima hari yang lalu, dan sekarang Lo masuk rumah sakit lagi. Otak Lo dimana sih Rei?!" Melihat Kevin marah membuat mata Reina berkaca-kaca.

"Vin diem anying. Mulut Lo pedes amat sih, marah-marah lagi" Cibir Aldebaran

"Gimana gue marah anjing. Lagian baru lima hari dia keluar rumah sakit sekarang udah masuk rumah sakit lagi. Kasihan keluarga Lo, Lo tau kan abang Lo dirumah sakit. Seharusnya Lo bisa mengurangi beban mereka bukan menambah beban mereka."

REINA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang