12. Kevin

201 11 0
                                    

Saat Reina terbangun dari tidurnya. Ia tidak menemukan Devano di sampingnya. Ia malah melihat tasnya yang ada dikursi.

Melihat jam dinding di UKS ternyata pukul 16.15 pantas saja sekolah sudah sepi. Reina bergegas memakai sepatu dan pulang.

Di tengah perjalanan. Reina berhenti untuk memastikan apa yang salah dengan motornya. Ternyata ban motornya bocor. Padahal didekat sini tidak ada bengkel dan handphone Reina entah dimana sekarang. Sepertinya ada yang mengambil karena saat  ke rooftop Ia tidak menemukan handphone miliknya.

"Huft harus dorong nih." Gerutu Reina

Baru saja berniat mendorong motor sudah ada sebuah motor berhenti didepan Reina. Reina yang takut pun berhenti dan menunduk pura pura tidak melihat.

"Reina." Panggilnya

Reina yang dipanggil menatap orang tersebut

"Siapa?"

Orang itu melepas helmnya " Gue Kevin masa nggak inget sih."

"Oh Kevin,gue inget ko. Nggak mungkin gue lupa sama orang nyebelin kayak Lo." Reina terkekeh

"Anjir Lo kali yang nyebelin. Lo ngapain disini? Hobi banget berhenti di jalanan sepi."

"Motor gue bocor anjir. Dan kalau gue bisa diberi pilihan gue juga nggak mau berhenti ditempat sepi kayak gini."

"Lo tau nggak Rei, jalan itu tuh yang barusan Lo lewati. Ada hantu yang suka ganggu pengguna jalan loh. Jangan jangan yang bocorin motor Lo itu hantu." Kevin berbicara dengan serius membuat bulu kuduk Reina berdiri.

"Ish Kevin jangan bilang kayak gitu. Ntar hantunya kesini lagi. Gue takut anjir."

"Nah biasanya kalau ada yang cerita tentang 'dia' terus ada yang dengar. 'Dia' pasti datang ke orang yang dengar cerita itu."

"Kevin jangan aneh aneh Lo gue dirumah sendiri sampe besok anjir."

"Rei itu dibelakang Lo ada-" belum sempat menyelesaikan bicaranya. Reina sudah berdiri disampingnya dan menggenggam sebelah lengan Kevin dengan sangat erat.

"Hahaha ngapain Lo Rei." Kevin tertawa puas

"Ish Lo mah gitu. Gue takut anjir gue ntar dirumah sendiri." Cemberut Reina

"Haha maaf maaf. Pulang sama gue mau nggak?" Tanya Kevin

"Kalau gue pulang sama Lo, motor gue gimana anjir."

"Tenang aja,Gue udah bilang temen-temen gue buat bawa motor Lo. Ayo naik."

"Nggak mau. Tunggu temen Lo dateng dulu baru pulang."

"Astagfirullah Rei, Lo nggak percaya banget sama gue" Kevin mengelus dadanya

"Emang ada yang percaya sama Lo? Mustahil" Reina sedikit tertawa

"Ya jelas ada lah, semua orang juga percaya sama gue."

"Lah terus gue itu apa? Gue nggak percaya sama Lo"

"Lo itu ibu macan. Hobinya marah-marah terus kalau sama gue." Kini gantian Kevin yang tertawa

"Itu temen temen gue. Lo mau kenalan gak?" Tanya Kevin

"Gak usah . Kapan kapan aja lh." Tolak Reina

"Oi Vin ini motor yang mau dibawa?" Tanya salah satu dari mereka

"Iya. Antar ke bengkel jangan Lo bawa pulang."

"Kuncinya mana Rei?" Kevin mengulurkan tangannya

"Buat apa?

"Kalau nggak pakai kunci nggak bisa jalan dong Rei, gimana sih."

"Oh iya bego banget sih Lo Vin." Reina tertawa tidak jelas

REINA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang