28. Devano Marah

178 4 0
                                    

Waktu terus berlalu hingga waktu libur pun sudah selesai. Hari ini adalah hari pertama bagi siswa siswi SMA Reditama kembali bersekolah. Dilapangan terlihat banyak murid yang barusaja menyelesaikan sekolah menengah pertama. Setelah upacara selesai mereka para peserta didik baru akan melaksanakan Masa Orientasi Sekolah. Sedangkan murid kelas 11 dan 12 diberi waktu untuk freeclass.

Sekarang Reina bersama dengan para sahabatnya memilih untuk pergi dikantin. Saat di koridor sekolah Reina melihat ada Devano dengan seorang perempuan disampingnya. Mereka terlihat sangat akrab, bahkan Devano yang jarang tersenyum, kini memperlihatkan senyum yang mempesona itu.

Reina segera mempercepat langkahnya dan menghampiri Devano. "Devan dia siapa?" Tanya Reina

"Dia Tasya. Pacar baru aku cantik kan?" Mendengar jawaban dari mulut Devano membuat hati Reina sakit. Kenapa Devano selingkuh lagi? Kenapa dengan santainya Devano mengucapkan bahwa dia mempunyai pacar baru? Tidak sadarkah ia bahwa ucapannya itu menyakiti hati orang lain?

"Aku kan masih pacar kamu kenapa kamu cari pacar lagi Dev?" Ingin sekali Reina membentak namun ia tidak bisa melakukan itu

"Aku pengin aja pacaran sama Tasya. Dia juga nggak keberatan ko. Iya kan sayang?" Devano melirik Tasya yang ada disebelahnya

"Kamu nggak boleh kayak gini Van. Aku nggak suka!!" Seketika emosi yang Reina tahan langsung membeludak setelah Devano memanggil Tasya sayang.

"Heh Lo udah tau Devano punya pacar ngapain Lo jadi perusak hubungan orang?!!" Reina menatap tajam Tasya dan mendorong lengannya hingga Tasya terbentur ke dinding.

"Kamu jadi cewe ko kasar banget sih. Dia juga pacar aku, jadi kamu nggak usah ikut campur urusan aku!!" Devano mendorong Reina hingga ia terjatuh. Devano tidak memperdulikan Reina yang matanya sudah berkaca-kaca ia memilih pergi meninggalkan mereka semua termasuk meninggalkan Tasya.

Reina segera bangkit dan pergi menyusul Devano yang sepertinya menuju ke rooftop. Reina bahkan mengabaikan panggilan dari para sahabatnya demi mengejar Devano.

"Devan kamu kenapa sih? Aku ada salah sama kamu? Kenapa kamu jadi gini sih?!" Tanya Reina saat sampai di rooftop dan menemukan Devano yang sedang duduk di sofa.

"Aku nggak kenapa-napa. Aku cuma pengin aja pacaran sama Tasya. Kenapa kamu marah?!!" Bentak Devano

"Kamu masih punya aku Devan. Kamu nggak bisa cari pacar lain disaat kamu masih jadi pacar aku." Lirih Reina berharap Devano dapat mengerti apa yang Reina ucapkan.

"Pacaran sama kamu nggak seru. Kalau aku pacaran sama kamu itu kayak bocah SD yang baru pacaran. Diem terus nggak ngapa-ngapain."

"Kalau kamu ngerasain itu, kenapa kamu nggak putusin aku aja Devan!! Kalau kita udah putus kamu bebas pacaran sama siapa aja. Kamu bebas punya pacar berapa aja."

Mendengar ucapan Reina membuat Devano marah. Ia bangkit dari duduknya dan menghampiri Reina. " Dengerin ya AKU.NGGAK.AKAN.PERNAH.PUTUSIN.KAMU!" Devano menekan setiap kata yang ia ucapkan

"Kamu egois Dev. Kamu egois hiks hiks" Reina sekarang sungguh tidak mampu menahan tangisnya lagi.

"Untuk kali ini aku ingin egois. Kamu harus diam saat aku sama cewe lain, kamu nggak boleh ikut campur urusan aku." Sahut Devano lalu pergi meninggalkan Reina yang masih menangis.

Tiba-tiba Reina ingin mengatakan kejadian dihari ini kepada Kevin. Ia segera mengambil handphone didalam saku bajunya dan menghubungi Kevin. Baru sekali Reina mencoba menghubungi ternyata langsung diangkat oleh Kevin.

"Assalamualaikum Kevin"

"Waalaikumsalam kenapa Rei? Ko suara Lo beda sih? Lo nangis? Kenapa? Siapa yang buat Lo nangis? Cerita sama gue sekarang Rei. Apa perlu gue ke sekolah Lo?" Ucap Kevin dengan banyak pertanyaan.

REINA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang