Hampir tujuh tahun berlalu dan hampir semua dalam hidup Reina berubah. Trauma terhadap masa lalu sedikit demi sedikit mulai menghilang. Ia tidak lagi takut berdekatan dengan laki-laki yang belum ia kenal, ia tidak lagi terlalu sering mengonsumsi obat-obatan untuk menghilangkan rasa despresi.
Devano kini sudah bisa berubah menjadi lebih baik. Devano berubah menjadi lemah lembut terhadap Reina, namun tidak jika berhadapan dengan orang lain. Devano akan bersikap dingin kepada mereka yang memang tidak dekat dengan Devano. Ia juga sudah bisa mengontrol emosinya. Tapi emosinya akan kembali memuncak apabila ada yang menyakiti orang terdekatnya,terutama Reina.
Reina bersama Devano sekarang sedang berada didalam kafe milik Aldebaran. Mereka berdua menunggu seseorang yang tidak kunjung datang.
"Mereka kapan dateng sing by? Jangan-jangan mereka bohongin kita lagi." Protes Devano
"Mereka bentar lagi juga sampai. Tunggu sebentar lagi lah."
"Woy udah lama Lo berdua disini?" Pekik seseorang tiba-tiba
"Tiga puluh menit yang lalu. Kalian kenapa lama banget sih, capek tau telinga gue denger bacotan Devan." Jawab Reina
" Astaga mulut kamu by, minta aku cipok sekarang juga?"
"Heh mulut kalian dikondisikan dong. Kalau anak gue denger gimana anjing."
"anak kamu masih ada diperut aku loh Al. Gimana mau denger coba. Mulut kamu juga nggak beres" Gerutu Devi disamping Aldebaran
"Kan sebentar lagi keluar, enam bulan lagi sayang. Ck aku nggak sabar lihat anak kita."
"Cih anak gue juga bentar lagi mau keluar, bukan cuma anak Lo berdua." Seru Kevin
"Aku baru hamil satu bulan,kalau kamu lupa. Ngaco kamu kalau ngomong." Karina Larisa selaku istri Kevin langsung menabok lengan Kevin.
"Jangan bahas anak bisa nggak sih kalian semua." Sentak Reina membuat kelima orang di dekatnya terkejut.
"Gue tau nih pasti Reina lagi kode Devano karena sampai sekarang belum juga dinikahin. Iya kan Rei?" Ucap sok tau Devi
"Mana ada gue kode Devan, gue cuma__"
"Bang Devano mau nikahin Reina kapan nih? Reina udah pengin baby loh."
"Bener nih, dulu katanya tujuh tahun lagi mau nikahin Reina, tapi sampe sekarang belum juga nikah. Bener kan apa yang gue bilang, cuma wacana." Tambah Kevin
"Kapan-kapan lah." Sahut Devano santai
"Wah jangan-jangan Lo nggak serius lagi sama Reina. Lo punya cewe lagi Dev?" Tanya Devi
"Gila sih kalau punya cewe lagi. Reina udah nunggu lama banget loh." Seru Risa
Reina melihat Devano yang tetap diam pun mulai sedikit was-was. Karena memang banyak perempuan yang mendekati pacarnya itu. Terlebih lagi di umur 25 tahun Devano sudah memiliki beberapa perusahaan sendiri. Jangan lupakan wajah yang terlalu tampan itu. Perempuan mana coba yang tidak klepek-klepek.
"Mana mungkin Devan punya cewe lagi. Dia juga selama ini sama gue terus."
"Coba Lo cek semua handphone dia. Siapa tau ada asrama cewe di salah satu handphonenya." Saran Kevin
"Buat apa gue cek handphone dia? Gue udah percaya ko sama Devan."
"Kalau Lo nggak mau cek handphone dia. Biar kita yang cek. Mana handphone Lo Dev? Siniin semua." Perintah Devi yang langsung dituruti oleh Devano
Devano mengeluarkan tiga buah handphone berlogo apel yang sudah digigit dan juga sebuah iPad.
Mereka berempat mengecek handphone Devano sedangkan Reina hanya menonton mereka dan sesekali melihat Devano yang terlihat masih santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
REINA (END)
Teen FictionBagaimana pendapat kalian jika mantan kalian mengajak balikan? Terima?tapi takut kembali tersakiti Tolak? Tapi masih ada rasa sayang dihati Memilih untuk menjadi teman saja? Seperti orang tidak dikenal saja susah melupakan kenangan apalagi kalau men...