Semua mata tertuju kepada Reina dan Arya yang baru saja memasuki area kantin. Reina paling tidak suka menjadi pusat perhatian,Ia membalikkan badan untuk pergi dari kantin namun ditahan Arya
" Mau kemana?" Tanya Arya lembut
" Aku.... aku mau balik ke kelas aja kak."
" Udah ayo makan." Arys menarik tangan Reina menuju meja khusus untuk para mostwanted
Devano yang sendari tadi juga ikut memperhatikan Reina dan Arya, menunggu suapaya mereka berdua datang ke meja yang dia tempati.
"Lo telat lagi." Datar Devano
"Maaf kak." Lirih Reina tidak berani menatap Devano.
"Lo yang nyuruh dia ke kantin?" Tanya Arya menatap datar Devano
"Iya kenapa? Ada masalah?" Arya tidak menjawab dan duduk disamping Andra.
" Sini Rei duduk." Titah Arya
" Nggak, Lo pesenin gue bakso dulu." Belum sempat Reina menjawab ucapan Arya,Devano sudah berkata demikian.
"Iya kak" Reina melangkah menuju tempat penjual bakso.
"Kenapa Lo nyuruh-nyuruh dia?" Tanya Arya mengintimidasi
"Dia jadi babu gue selama satu Minggu." Jawabnya sangat santai
" Wih enak banget lo punya babu. Gue boleh ikut jadiin dia babu nggak Dev?" Tanya Revan
"Serah Lo aja."
" Kalau gue boleh nggak Dev. Gue juga pengin punya babu. Kayaknya enak deh." Ucap Reza terkekeh
" Terserah kalian aja, tapi cuma selama satu Minggu, nggak lebih" Putus Devano
" Punya alasan apa Lo jadiin dia babu?" Tanya Arya menatap tajam Devano
"Dia udah nabrak gue kemaren. Dia juga udah buat gue nunggu."
" Kenapa Lo peduli sama dia? Lo suka dia?" Lanjut Devano
" Gue nggak suka dia. Lo bukan siapa-siapa dia, jadi Lo gak berhak nyuruh dia seenak lo." Nada bicara Arya mulai tinggi
" Arya lo nggak usah ikut campur urusan gue sama babu gue. Lagi pula cuma satu Minggu." Devano mencoba untuk tidak terbawa emosinya saat ini
" Udah lah jangan ribut, ini urusan Devano, Lo kalau mau jadiin dia babu juga terserah. Devano juga ngebolehin." Andra mencoba mengakhiri percakapan tidak bermanfaat ini.
" Ini baksonya kak." Reina menyerahkan mangkok bakso itu ke Devano.
" Lama banget sih Lo gue udah laper dari tadi nih."
" Buat kita mana woi, Lo ko cuma persen satu sih." Revan menggebrak meja.
" Kalau punya otak itu di pake. Lo jadi babu Devano, berarti Lo juga jadi babu kita juga." Reza ikut memarahi Reina. Dan itu membuat Reina menjadi pusat perhatian lagi dan lagi.
" Sana balik lagi Lo, pesen 4 bakso lagi." Perintah Andra.
"Iya kak." Jawab Reina langsung kembali ke penjual bakso
"Ini kak baksonya." Reina membawa nampan besar yang berisi 4 mangkok bakso sekaligus dengan berhati hati.
" Sini Rei makan bareng." Tawar Arya
"Pergi sana Lo. Gue nggak nafsu makan kalau ada lo." Berbanding terbalik dengan Arya. Devano malah mengusir Reina dari meja tempat mereka makan. Reina pun pergi meninggalkan kantin, sedangkan Devano mempercepat memakan baksonya.
*****
Setelah dari kantin Reina menuju toilet untuk membasuh wajahnya yang masih pucat.
" Devan bangsat. Kenapa Lo seperti nggak kenal gue. Dulu udah jahat sekarang tambah jahat, jadiin gue babu lagi huh." Reina menarik napas dalam-dalam dan menghembuskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
REINA (END)
Teen FictionBagaimana pendapat kalian jika mantan kalian mengajak balikan? Terima?tapi takut kembali tersakiti Tolak? Tapi masih ada rasa sayang dihati Memilih untuk menjadi teman saja? Seperti orang tidak dikenal saja susah melupakan kenangan apalagi kalau men...