"Ujian kan udah selsesai nih. Kita juga udah lama nggak kumpul-kumpul. Kangen nggak sih kalian?" Ucap panjang lebar Alya
"Langsung ke intinya aja Ya." Hardik Lina
"Beli seblak yuk!!"
"Seblak? Ayo, gue lagi pengin makan seblak nih." Heboh Elisa
"Lo bisa ikut nggak Rei?" Tanya Alya
"Gue nggak tau.Abang sama Devan udah nggak bolehin gue makan makanan pedas lagi."
"Yah ko gitu sih? Masa kita cuma kumpul bertiga lagi."
"Hmm gue tanya Devan dulu aja yh."
Rei.M.S
• Devan nanti aku mau main sama temen-temen
• kamu pulang duluan aja
• aku bisa pulang sama mereka
•Boleh kan?DEVAN💙
• iya
• tapi pulangnya jangan malam
• jangan makan yang pedas-pedas'ini Devano tau nggak yah?' tanya Reina dalam hati
Rei.M.S
•Iya Dev
•aku juga nggak makan itu kok
•makasih"Gue boleh nih yuk berangkat."
"Oh iya gue kan tadi berangkat dateng Devan. Gue sekarang nggak bawa motor." Lanjut Reina
"Lo sama gue aja Rei." Ujar Alya
"Seblak i coming" heboh Elisa
*****
"Tumben Lo nggak pedas. Udah nggak berani pedas nih?" Remeh Lina
"Gue masih berani ko."
"Mana buktinya? Itu seblak Lo nggak kelihatan pedas."
Reina sangat tidak suka saat dirinya diremehkan. Ia segera mengambil sambal dan menuangkan sambal itu sangat banyak ke dalam mangkuk seblaknya
"Wih gila. Ratu pedas kembali gaes." Pekik Elisa
"Ayo serbu seblaknya."
"Bentar. Gue foto dulu seblaknya. Gue mau pamer ke adik gue." Alya memukul tangan mereka satu satu
"Sekarang kalian boleh makan."
Mereka semua makan dengan lahapnya, perpaduan antara pedas dan panas dari seblak tidak bisa diragukan lagi.
"Pulang yuk. Udah kenyang perut gue." Ajak Lina
"Ayok dah." Kompak ketiganya
Baru saja keluar dari kedai. Tangan Reina sudah dicekal seseorang. Dia adalah Devano.
"Devan kamu ngapain disini?" Sekarang Reina belum siap melihat Devano marah. Perutnya tiba-tiba menjadi sakit dan terasa panas.
"Reina pulang sama gue." Ucap Devano menarik Reina menuju mobilnya.
"Masuk!!" Reina segera masuk kedalam mobil Devano.
"Ngapain kamu disana?" Tanya Devano
"Cuma nemenin mereka makan ko. Aku nggak ikut makan." Bohong Reina dengan tangan yang memainkan ujung bajunya
"Jangan bohong Reina!!" Tegas Devano
"Aku nggak suka kamu bohong ke aku. Kan tadi kamu udah bilang nggak akan makan yang pedas-pedas. Kamu mau sakit perut? Kamu nggak boleh makan mie lagi. Kamu nggak boleh makan yang pedas lagi Reina!!" Tangan Devano mencengkram kuat kemudi mobil.
"Maaf Devan hiks. Aku tadi cuma pengin sekali makan seblak pedas. Aku udah lama nggak pernah makan mie ataupun sesuatu yang pedas Van."
Mendengar Reina menangis. Devano menarik Reina kedalam pelukannya. Ia menepuk-nepuk pelan punggung reina. Ia juga mencium puncak rambut Reina. Dapat Devano rasakan bajunya basah karena Reina.
KAMU SEDANG MEMBACA
REINA (END)
Teen FictionBagaimana pendapat kalian jika mantan kalian mengajak balikan? Terima?tapi takut kembali tersakiti Tolak? Tapi masih ada rasa sayang dihati Memilih untuk menjadi teman saja? Seperti orang tidak dikenal saja susah melupakan kenangan apalagi kalau men...