20. Kevin lagi

134 4 0
                                    

Sejak masalah yang datang hari itu,Devano masih tetap diam bahkan sampai hari terakhir ujian pun Devano masih mendiami Reina. Sekarang Reina mengikuti Devano menuju parkiran.

Reina dapat melihat ada Wulan sahabat Devano sedang berdiri di samping motor Devano.

"Hai Rei." Sapa Wulan

"Hai juga kak. Kakak ngapain disini?" Tanya Reina

"Gue mau pulang bareng Devano. Emang Devano belum bilang?" Reina hanya menggeleng

"Aku pulang bareng Wulan, kamu pulang bareng teman-teman kamu aja."

"Mereka udah pulang Van."

"Naik taksi kan bisa Rei. Jangan manja deh. Aku pulang dulu." Ujar Devano dengan datar dan tatapan tajamnya ke arah Reina.

"Wulan ayo naik." Ucap lembut Devano. Mendengar nada lembut yang Devano berikan ke Dewi membuat hati Reina sakit. Kenapa Devano bisa mengubah nada bicaranya dalam waktu yang singkat.

"Duluan Rei." Pamit Wulan. Reina mengangguk

"Gue pulang sama siapa nih. Nggak berani gue kalau pakai taksi sendirian." Gerutu Reina dengan memainkan jari jarinya

"Kevin." Spontan Reina. Ia segera menelfon nomor Kevin. Ternyata telfonnya langsung diangkat oleh Kevin.

'Assalamualaikum vin.'

' Waalaikumsalam Rei kenapa telfon telfon kangen gue yh?' tanya Kevin dengan PDnya

'jijik anjir. Lo lagi dimana? Sibuk nggak?'

'gue lagi disekolah kenapa?'

'bisa jemput gue nggak? Gue nggak ada temen pulang nih. Lo bisa nggak antar gue pulang?'

'oh iya apa sih yang nggak bisa buat macan gue haha. Yaudah tunggu gue yh. Gue langsung otw nih. Assalamualaikum.'

' makasih Vin waalaikumsalam.'

Tidak butuh waktu lama Kevin sampai di depan sekolah Reina. Dapat Kevin liat Reina melangkah menuju dirinya.

"Ayo berangkat." Reina menepuk pundak Kevin

"Pake helm dulu bego." Kevin memakaikan helm di kepala Reina.

Di tempat tersembunyi ada seseorang yang memotret antara Reina dan Kevin tanpa satu orang pun yang mengetahui.

"Oh iya lupa gue. Untung Lo bawa helm dua. Ayo berangkat." Motor Kevin melaju dengan sangat cepat. Membuat Reina memukul mukul pundak Kevin berkali kali.

"Kenapa Rei?" Tanya polos Kevin

"Jangan cepat cepat bego. Bisa masuk angin gue kalau Lo bawa motor ngebut gitu."

"Hehe maap Rei. Sekarang pelan-pelan kok tenang kali." Kevin melajukan motornya dengan kecepatan normal

"REI MAMPIR KE MARKAS GUE DULU BOLEH NGGAK? GUE MAU TITIP TAS GUE DISANA." Teriak Kevin takut Reina tidak mendengarkan apa yang Kevin bicarakan

"TERSERAH LO AJA VIN. DAN GUE NGGAK BUDEG LO NGGAK PERLU TERIAK" Reina ikut berteriak

"Woy turun Rei udah sampai mau bego." Kevin menggerak gerakkan motornya kekanan kemiri supaya Reina jatuh. Dan benar saja Reina terjatuh dari motor Kevin

"Sakit anjir." Gerutu Reina sedangkan Kevin tertawa terbahak-bahak.

"Lagian Lo diam aja dari tadi yaudah gue kerjain aja Lo."

"Mau ikut masuk nggak Rei?" Lanjut Kevin.

Reina menatap sekeliling ada banyak laki laki yang duduk dimana mana.

REINA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang