8. Mall

215 13 0
                                    

"Cepet Rei. Lama banget sih Lo jalannya kayak siput."

Sepulang sekolah mereka langsung menuju mall. Kini Reina berusaha mengejar langkah Devano yang lebar.

"Sabar kenapa sih kak. Lagian bukan gue yang lama. Tapi Lo yang kecepatan jalannya" sebal Reina saat sampai di samping Devano.

"Lo ngapain disebelah gue. Lo itu babu gue dan babu itu jalannya dibelakang majikan." Cibir Devano

Reina yang mendengar itu pun melambatkan jalannya dan mulai berjalan dibelakang Devano.

"Mau ngapain disini kak?" Tanya Reina saat mereka berdua memasuki toko emas. Devano tidak mendengarkan ucapan Reina. Dia malah melangkah mendekati karyawan disana.

"Mba kalung yang elegan tapi simpel." Tanya Devano kepada salah satu karyawan.

"Ini ada beberapa kalung elegan dan simpel di toko kami. Silahkan dipilih mas." Karyawan itu memperlihatkan beberapa kalung sesuai permintaan Devano

Saat melihat lihat kalung tersebut. Mata Devano tertuju pada kalung dengan liontin bulan.

"Saya pilih yang ini aja mba." Devano mengangkat kalung berliontin bulan dan menyerahkan pada karyawan tersebut.

"Mohon tunggu sebentar yah mas. Saya bungkusan terlebih dahulu."

"Kakak pesen kalung itu buat siapa kak?" Tanya penasaran Reina

"Gak usah kepo Lo. Ini urusan gue,Lo nggak berhak ikut campur!" Bentak Devano

Reina hanya menunduk "maaf kak."

*****

Tak terasa mereka berdua sudah menghabiskan waktu sampai jam 16.45 WIB.

"Kak sholat dulu yuk. Udah mau jam lima nih." Pinta Reina

"Yaudah ayo"

Setelah melaksanakan ibadah sholat, mereka memutuskan untuk makan terlebih dahulu.

" Lo mau makan apa?" Tanya Devano tanpa menatap Reina.

"Gue nasi goreng aja kak sama iced Chocolate"

"Mba saya pesan nasi goreng dua, lemon tea dua sama air mineral satu." Ucap Devano

" Baik mas saya ulangi, nasi goreng dua,lemon tea dua dan air mineral." Devano hanya mengangguk. Waiters tersebut langsung meninggalkan mereka berdua.

" Ko lemon tea sih kak. Aku kan pesannya iced Chocolate" Protes Reina

"Yang penting sama sama dingin. Lo nggak boleh keseringan makan atau minum sesuatu yang manis, nanti Lo bisa diabetes, mending lemon tea aja."

Setelah makanan yang dipesan datang, mereka langsung menyantapnya dengan tenang tanpa ada yang membuka suara.

"Lo udah selesai kan. Ayo lanjut lagi."

"Iya kak ayo."

"Sekarang kita ke Timezone." Devano melangkahkan terlebih dahulu baru diikuti Reina

"Kakak mau main apa?" Tanya Reina

"Lo mau main apa?" Bukanya menjawab pertanyaan Reina, Devano malah bertanya balik.

"Ko tanya ke gue sih. Kan yang main kakak."

"Udah tinggal jawab aja apa susahnya sih." Kesal Devano

"Hm itu aja yuk kak." Reina menunjuk permainan capit boneka.

Reina berulang kali mencoba permainan itu. Lagi dan lagi Reina gagal.

" Main gini aja nggak bisa. Kalah Lo sama bocil." Tunjut Devano ke arah anak kecil yang ada disebelahnya. Reina yang melihat itu wajahnya langsung berubah cemberut.

"Liat nih cara gue main." Ucap Devano dengan gaya sombongnya

Reina memperhatikan wajah Devano bukan memperhatikan cara Devano bermain. Devano berhasil mendapatkan boneka singa.

"Kak ko ambil yang itu sih."

"Lah emang gue harus ambil yang mana?" Bingung Devano

"Yang biru lh" Sergas Reina

"Kalau Lo mau yang biru ambil sendiri. Ogah banget gue ambil itu buat Lo." Devano melangkahkan kakinya meninggalkan Reina yang termenung.

Reina merasa kesulitan untuk berjalan karena ditangannya kini sudah penuh dengan tas yang beragam isinya. Mulai dari boneka,baju, sepatu,tas,dan makanan. Sedangkan Devano berjalan lumayan jauh didepan Reina seperti Devano sedang menelepon seseorang.

"Cepetan anjing. Gue udah ditunggu nih." Ucap keras Devano memandang Reina

"Iya sebentar kak. Ini berat loh."

"Dasar lemah. Gue tunggu dimobil." Devano pergi menuju mobil. Reina yang ditinggal pun hanya bisa diam dan melanjutkan langkahnya menuju mobil Devano.

"Lama banget Lo, cuma bawa segitu aja lelet banget." Cibir Devano setelah Reina memasuki mobilnya.

"Gue kan cewe kak. Barang segitu banyaknya gue bawa sendiri jelas susah lah." Gerutu Reina

"Berisik." Sentak Devano membuat Reina terdiam seketika.

REINA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang