"Rei Lo jangan diam aja! Mereka udah keterlaluan, Lo harus lawan mereka. Gunanya gue ajarin Lo bela diri buat apa kalau Lo masih takut sama mereka?" Geram Kevin.
Kevin sungguh sangat kesal ketika melihat tubuh Reina yang terdapat banyak luka. Sudah satu Minggu ia melihat tubuh Reina yang penuh dengan luka dan sudah satu Minggu juga dirinya mengajarkan Reina bela diri, namun Reina sama sekali belum pernah melawan mereka.
"Sini Rei gue obati luka Lo." Ujar Aldebaran dengan membawa kotak P3K.
"Gue masih takut. Masa gue balas mereka pakai kekerasan juga. Mereka bertiga sedangkan gue sendiri, kalau gue udah lawan mereka tapi gue kalah gimana? Malu lah. Gue juga nggak tega kalau mau sakiti mereka" Sahut Reina yang mulai diobati oleh Aldebaran
"Ck dicoba dulu anjim. Belum apa-apa aja Lo udah takut. Emang kalo tiga lawan satu, yang tiga selalu menang? Lo bisa menang kalau Lo mau mencoba. Arggghhhh Besok pagi kalau mereka bully Lo lagi dan Lo masih diem aja, gue langsung ke sekolahan Lo sekalian bawa bokap sama nyokap gue."
"Dih mau ngapain?" Tanya Aldebaran
"Mau nikahin Reina di sekolah."
Brak
Satu botol minuman yang masih terisi setengah mengenai kepala Kevin dengan sangat keras.
"Kalau ngomong yang bener anjir." Pekik Aldebaran
"Lagian pertanyaan Lo nggak berguna. Jelas gue bawa mereka mau laporin kasus bullying ini. Enak aja mereka berbuat kejahatan tanpa dapat resiko."
"Iya besok gue lawan mereka. Jangan bawa-bawa orang tua Lo Vin, gue terkesan menyusahkan banget."
"Lo sama sekali nggak nyusahin Rei. Kita ini sahabat, masalah Lo jadi masalah kita juga, masalah kita juga masalah Lo. Gue sampai bosan bilangnya." Ucap Aldebaran selesai mengobati Reina
"Olimpiade nya kapan Al?"
"Setelah kelas dua belas ujian. Berarti kurang lebih satu bulan lagi."
"Lo harus menang, kalau Lo kalah gue nggak mau liat sahabat gue nangis haha." Reina terkekeh kecil
"Gue pasti menang lah Rei. Tunggu aja gue bawa pulang piala juara satu."
"Hilih sombong." Cibir Kevin
"Iri? Bilang babi." Sindir Aldebaran terkekeh pelan
"Babi ko bilang babi." Balas tidak terima Kevin
"Nyenyenye" sahut Aldebaran tidak mau ribut lebih panjang
"Ini nih ciri-ciri manusia yang udah kalah debat tapi nggak mau ngaku. Pasti selalu bilang 'nyenyenye' kalau udah bingung mau balas apa. Kayak cewe Lo Al hahaha." Kata Kevin sembari tertawa keras
"Gue bukan cewe anjir. Jelas-jelas cowo mahco kayak gini dibilang cewe? Rabun mata Lo?"
"Idih badan segitu Lo bilang cowo macho? Liat nih otot gue."
"Gue juga punya otot di lengan. Gue juga tuh punya perut kotak-kotak. Tapi nggak sombong kayak Lo."
"Lo bilang gue sombong? Lo juga sombong anjim. Gue juga punya perut kotak-kotak, dan jelas lebih bagus punya gue."
"Oh mau adu Kebagusan ABS? Boleh boleh."
Kedua laki-laki didepan Reina bersiap untuk membuka baju mereka namun tertahan karena telinga mereka sudah ditarik terlebih dahulu oleh Reina.
"Aduuuh sakit Rei." Rintih Aldebaran
"Oi Rei sakit anjim. Lepas, nanti telinga gue merah bangke." Teriak Kevin
KAMU SEDANG MEMBACA
REINA (END)
Teen FictionBagaimana pendapat kalian jika mantan kalian mengajak balikan? Terima?tapi takut kembali tersakiti Tolak? Tapi masih ada rasa sayang dihati Memilih untuk menjadi teman saja? Seperti orang tidak dikenal saja susah melupakan kenangan apalagi kalau men...