55. Semua Kembali

192 7 0
                                    

Saat Reina memasuki kelas ia bingung karena di tempat duduknya tidak ada tas miliknya.

"Lo pindah tempat duduk Rei. Gue mulai sekarang duduk disini lagi." Ujar orang yang ada dibelakang Reina.

"Kenapa pindah?"

"Nggak tau. Lina tadi yang bilang katanya Lo mulai sekarang udah duduk sama dia lagi."

"Tapi gue mau disini. Lo duduk sama Lina aja. Biar gue yang duduk sendiri."

"Gue nggak bisa bergaul sama mereka bertiga Rei. Gue selalu dicuekin, mending duduk sendiri. Lo sama Lina ya?"

"Hm yaudah." Reina yang pernah atau bahkan sering merasakan rasanya dicuekin serta diabaikan dan itu sangat tidak nyaman.

Reina duduk dikursi sebelah Lina, meletakkan kepalanya diatas meja dan melihat siswa siswi lain yang sedang berada dilapangan

"Reina" ucap Lina yang baru saja sampai dikelas

Merasa dipanggil Reina pun mengangkat kepalanya dan melihat Lina,Elisa dan Alya yang sedang berjalan kearahnya.

"Lo mau duduk sama gue lagi?" Pekik Lina

"Hm. Gue kasihan sama Vani yang kalian cuekin." Jawab jutek Reina tanpa menatap mereka

"Rei gue mau minta maaf sama Lo. Lo pasti maafin gue kan?" Tanya Alya

"Gue juga mau minta maaf Rei. Gue kemarin benar benar childhis banget." Sambung Elisa

"Gue juga Rei. Gue ngaku kalau gue salah sama Lo. Maafin gue ya?"

"Kalian gampang banget bilang minta maaf. Tubuh gue sama hati gue sakit gara gara kalian bego." Batin Reina

"Hm, gue maafin kalian ko." Sontak ketiga siswi itu langsung memeluk Reina namun Reina mendorong mereka pelan.

"Kenapa Rei?"

"Lo benci sama kita?"

"Lo masih marah sama kita?"

"Nggak. Udah ada guru yang masuk kelas." Ujar Reina datar

*****

" Al, kemarin Lo cerita apa aja ke temen-temen gue?" Tanya Reina.

Sekarang Reina bersama Kevin dan Aldebaran sedang berkumpul didepan kontrakkan Reina. Ia tidak berani mengizinkan laki-laki masuk kedalam kontrakannya karena bisa saja para tetangganya memikirkan yang tidak tidak. Ia sangat menghindari hal yang dapat mencoreng nama baiknya.

"Gue cuma bilang kalau Lo itu bukan cewe nggak bener seperti yang mereka bilang."

" Lo nggak cerita masa lalu gue kan?" Lirih Reina, mata Reina mulai berkaca-kaca karena kembali mengingat kejadian itu lagi.

"Gue nggak cerita itu ko. Lagian setelah gue jelasin faktanya bang Devano langsung pergi, yang lain juga tiba-tiba pergi. Lo nggak perlu khawatir." Aldebaran mengusap pelan puncak kepala Reina.

"Vin Lo kenapa diem aja daritadi? Ada masalah?"  Heran Aldebaran melihat Kevin yang terdiam. Kevin yang biasanya selalu didekat Reina kini seperti menjauh.

"Eh Al olimpiade Lo gimana? Lo sekarang pasti sibuk belajar ya?" Tanya Reina mengalihkan pembicaraan

"Hm ya begitulah. Kelas 12 juga Senin besok ujian. Gue lombanya hari Sabtu setelah kelas 12 selesai ujian."

"Lo harus menang. Kalau Lo menang gue kasih Lo kejutan."

" Yang bener nih? Kalau gitu sih gue jadi tambah semangat."

"Gue pulang dulu ya, nyokap nyuruh gue pulang sekarang nih. Lo mau ikut pulang nggak Vin?" Seru Aldebaran sembari bangkit dari duduknya

"Lo pulang duluan aja, gue mau disini sebentar." Balas Kevin

REINA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang