"Kalian ngapain malam-malam kesini?" Pekik Reina melihat Kevin dan Aldebaran yang sedang terduduk didepan caffe tempatnya bekerja.
"Nungguin Lo lah. Ini udah jam sebelas jadi Lo udah selesai kerja kan?" Tanya Kevin
"Iya udah. Emang kenapa?"
"Lo mau nggak ke markas gue dulu?" Tanya Kevin lagi
"Hah? Markas Lo? Ngapain? Jangan aneh-aneh deh,ini udah malam" Sentak Reina menatap Kevin
"Kita cuma mau ngobrol disana Rei. Kita nggak bakalan aneh-aneh sama ibu macan kayak Lo." Jawab Aldebaran dengan tenang
"Kenapa nggak di kontrakan gue aja?" Tanya Reina
"Ini udah jam sebelas malam Rei, nanti kalau ngobrol disana pasti kita diusir sama pemilik kontrakan itu. Udah lah nurut aja." Jawab Kevin yang sudah bangkit dari duduknya
"Iya iya. Gue ikut siapa nih?"
"Sama gue aja Rei. Gue nggak yakin kalau Lo nebeng Al bakalan selamat sampai markas gue."
"Serah Lo aja babi." Sahut Aldebaran
"Babi ko ngomong babi" cibir Kevin
Mereka bertiga menuju markas Kevin yang hanya ada beberapa orang saja yang masih disana.
"Mau ngobrol apa?" Tanya Reina setelah duduk disalah satu sofa diruangan markas Kevin
Tatapan Kevin yang tadinya hangat kini menjadi dingin setelah Reina membuka suara.
"Siapa yang lukain Lo disekolah tadi?" Tanya Kevin masih dengan menatap tajam Reina.
"Hah? Lo ngomong apa sih Vin, nggak jelas banget." Kilah Reina menghindari tatapan Kevin
"Lo nggak usah bohong sama kita Rei. Lo yang cerita sendiri atau gue cari tau besok pagi?" Ujar Aldebaran dengan nada dingin.
Reina menundukkan kepalanya suasana disekitarnya sangat mengerikan. Ditatap oleh dua orang laki-laki, ia merasa diintimidasi.
"Tadi waktu gue ditoilet, temen-temen gue juga masuk ke toilet.Mereka tiba-tiba ngomong kalau gue itu cewe murahan, gue itu bitch, gue jalang."
"Shit." Pekik Kevin saat Reina berhenti berbicara
"Ada yang jambak rambut gue. Ada yang pegangin tangan gue, terus satu cewe dudukin kaki gue dan dia mulai goresin cutter ke tubuh gue.Udah cuma itu yang mereka lakuin."
"Kenapa Lo nggak lawan anjir?!!" Teriak Kevin
"Sekarang luka Lo gimana? Udah diobati belum?" Tangan kevin bergerak membuka jaket Reina tapi tangannya langsung dipukul Aldebaran.
"Mau ngapain Lo anjing. Jangan pegang-pegang Reina." Sentak Aldebaran
"Gue cuma mau liat luka dia bego. Sensitif banget Lo bangke."
"Biar Reina yang buka jaketnya, kalau tangan Lo nanti pegang-pegang yang lain gue tonjok muka jelek Lo itu."
"Ganteng-ganteng gini Lo bilang jelek? Lo kali yang jelek, pacar aja nggak punya." Ucap Kevin dengan percaya dirinya
"Emang Lo punya pacar hah? Asal Lo tau, gue itu idola para cewe disekolah."
"Jelas gue punya pacar. Lo jadi idola par.."
"Kalian berdua berisik banget sih." Ujar Reina sambil membuka jaket menyisakan kaos kebesaran yang ia pakai.
"Ish ish ish banyak banget lukanya Rei. Gue obati ya?" Ujar Kevin saat melihat luka goresan-goresan ditubuh Reina.
KAMU SEDANG MEMBACA
REINA (END)
Teen FictionBagaimana pendapat kalian jika mantan kalian mengajak balikan? Terima?tapi takut kembali tersakiti Tolak? Tapi masih ada rasa sayang dihati Memilih untuk menjadi teman saja? Seperti orang tidak dikenal saja susah melupakan kenangan apalagi kalau men...