32. Happy Birthday

172 6 0
                                    

"Rei temenin gue ketemu sama Qilla yuk. Gue mau minta kalung yang dia ambil." Pinta Kevin yang sedang berada dirumah Reina

"Kevin ini udah jam sepuluh malem. Gue nggak mungkin boleh keluar rumah malam banget kayak gini. Diluar pasti juga udah gelap banget. Besok aja ya"

"Ayo lah Rei, gue udah bilang sama Qilla buat ketemu sekarang. Kalau besok dia mau pergi sama Satria."

"Ck yaudah iya. Tapi Lo yang minta izin sama nyokap gue." Sahut Reina "Gue udah izin ko dan nyokap Lo bilang boleh. Cepet sana ganti baju. Jangan lupa pakai jaket diluar dingin."

Sekarang Reina dan Kevin sedang dalam perjalanan menuju tempat untuk bertemu dengan Qilla. Reina kini sedang sangat-sangat sebal, karena sejak dari rumah Kevin sudah membuatnya jengkel. Mulai dari berjalan jauh didepannya sampai tidak menjawab ucapan yang terlontar dari mulutnya.

"Vin sebenarnya tempatnya dimana sih? Ko dari tadi nggak sampai-sampai." Gerutu Reina

"Udah deh Rei Lo diem aja deh. Nggak usah kepo."

"Lo ko gitu sih tadi aja maksa-maksa gue buat ikut sekarang Lo malah buat gue sebal. Mending gue turun disini aja."

"Lo mau turun disini? Yaudah gue turun sana." Ucap Kevin saat sudah memberhentikan mobilnya.

Reina tetap diam dibangku sebelah Kevin. Mana mungkin dia turun ditempat gelap dan sepi ini. Yang ada ia menangis karena ditinggal ditempat seperti ini. "Katanya mau turun disini. Udah sana turun!! Mau nangis?!" Tegas Kevin saat melihat mata Reina yang mulai berkaca-kaca. Reina hanya menggeleng merespon ucapan Kevin.

Kevin kembali melanjutkan perjalanannya, tidak ada yang membuka pembicaraan Reina yang memandangi jalan lewat jendela sedangkan Kevin fokus mengemudikan mobilnya.

Mobil Kevin berhenti disalah satu cafe yang terletak lumayan jauh dari rumah Reina. Saat mereka berdua memasuki cafe tersebut ternyata sudah ada Qilla bersama Satria yang duduk di pojok cafe. Kevin menghampiri mereka diikuti Reina yang jalan dibelakangnya.

Bagaimana bisa Satria dan Qilla mau bertemu lagi dengan Kevin? Jawabannya karena Kevin mengancam mereka berdua bahwa ia akan membuat perusahaan milik orang tua Qilla bangkrut.

"Gue kesini mau minta Lo buat kembaliin kalung yang Lo ambil." Ucap Kevin saat didepan mereka

"Duduk dulu lah bro. Minum atau makan dulu cafenya juga tutup tengah malam." Ujar Satria dengan santai

Kevin duduk di kursi yang ada didepan Satria dan Qilla"Gue banyak urusan cepet mana kalungnya." Yang diminta malah saling memandang satu sama lain.

"Maaf Vin kalungnya udah kita jual. Dan jarak toko itu dari sini butuh waktu lima belas menit." Jawab Qilla membuat Kevin emosi dan menggebrak meja.

"Ambil kalung itu sekarang juga atau__" ucap Kevin terpotong

"Ck penting banget kalungnya buat Lo? Harganya juga cuma sepuluh juta, Lo nggk mampu beli lagi?" Cibir Satria yang melihat wajah marah Kevin

"Lo jangan bercanda! Ambil sekarang atau gue laporin kalian ke polisi karena kasus pencurian?!!"

"Lo emang punya bukti?"

"Di apartemen gue ada cctv. Gue bisa serahin itu sebagai bahan bukti. Sekarang ambil kalung itu gue tunggu empat puluh lima menit disini." Qilla dan satria langsung berlari menuju toko emas yang ada didepan cafe.

Tidak ada yang berbicara setelah kepergian Qilla dan Satria. Reina hanya menatap sekeliling karena ia lupa membawa handphone. Sedangkan Kevin hanya bermain handphonenya dan sesekali menatap Reina

REINA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang