30. Reina Marah

239 8 0
                                    

Satu Minggu sudah berlalu tapi itu tidak tidak mengubah kegiatan Devano dalam berganti-ganti pacar. Bahkan Devano mampu mempunyai tiga pacar sekaligus dalam satu hari.

Devano berpacaran dengan para siswi di sekolah hanya membutuh kan waktu paling lama empat jam. Jika melewati dari empat jam maka para siswi itu pasti sudah diputuskan oleh Devano.

Reina sering sekali melihat Devano bersama pacar-pacar barunya,tapi ia tidak memperdulikan mereka, Reina tidak akan mengeluarkan sepatah kata pun jika Devano tidak mengajaknya berbicara.

Sekarang sudah waktunya pulang sekolah tapi Reina harus terlebih dahulu menuju rooftop untuk menemui Devano. Saat ini Reina heran kenapa Devano di rooftop sendiri? Padahal kemarin-kemarin ia selalu berdua bersama pacarnya.

"Kamu kenapa manggil aku kesini Van?"

"Kamu udah nggak sayang lagi sama aku? Iya?!!" Bukannya menjawab Devano malah balik bertanya dengan nada suara yang meninggi.

"Kamu ngomong apa sih Van? Aku nggak ngerti."

Devano menghampiri Reina dan mendorong tubuh Reina hingga membentur tembok di belakangnya. "Kenapa kamu selama ini diam aja saat aku sama pacarku yang lain?!!"

"Kamu udah punya pacar lagi? Kamu udah punya selingkuhan? Kamu udah nggak sayang aku? Jawab Reina!!" Bentak devano

Mendengar apa yang Devano ucapkan membuat Reina marah. Ia mendorong sekuat tenaganya hingga mampu membuat Devano mundur beberapa langkah.

"Kamu kalau ngomong jangan sembarangan yah!! Aku diam karena itu yang kamu minta! Apa kamu nggak ingat apa yang kamu ucapkan satu minggu lalu hah?!! Kamu yang minta aku diam saat kamu sama pacar kamu. Kamu minta aku buat nggak ikut campur sama urusan kamu Devan!!" Sentak Reina dengan mata yang sudah berkaca kaca

"Aku udah lakuin permintaan kamu Van. Apalagi salah aku, Apa hiks?" Reina tidak bisa menahan air matanya lagi. Sedikit demi sedikit air mata Reina pun jatuh membasahi pipinya.

"Kamu bilang aku punya pacar lagi? Kamu bilang aku punya selingkuhan? Buat dekat dengan laki-laki lain aja aku nggak berani, apalagi buat selingkuh Van hiks. Apa segitu nggak percayanya kamu sama aku hiks hiks?"

"Kamu bilang aku udah nggak sayang kamu lagi? Bahkan sampai saat ini aku masih cinta sama kamu walaupun kamu cuma jadiin aku mainan Devan!!" Devano sungguh terkejut dengan perkataan Reina yang satu ini. Bagaimana Reina tahu? Hanya itu lh yang ada dibenak Devano.

"Sekarang tepat dua bulan kan kita pacaran? Lo bisa putusin aku sekarang. Lo udah berhasil buat gue cinta lagi sama lo.Sekarang gue mau pulang." Reina melangkah akan meninggalkan rooftop tadi tiba-tiba Devano memeluknya dari belakang.

"Maafin aku Rei. Maaf aku cuma bisa nyakitin kamu. Aku bisa jelasin semuanya ke kamu Reina. Tolong beri aku waktu buat jelasinnya please."

Reina mengambil napas dalam dalam lalu menghembuskannya. Ia membuka handphonenya untuk memberi tahu Kevin untuk menuju ke rooftop. "Oke Lo bisa jelasin sekarang. Gue udah ditunggu Kevin."

"Maaf aku udah jadiin kamu mainan. Tapi itu dulu Rei, sekarang aku beneran sayang kamu. Tolong percaya sama aku, aku cuma anggap hubungan kita mainan itu cuma satu bulan setelah kita jadian Rei dan selama satu bula terakhir ini aku benar-benar udah sayang bahkan cinta sama kamu." Reina hanya mengangguk

"Untuk masalah yang aku punya pacar banyak belakangan ini. Aku cuma mau buat kamu cemburu. Waktu itu aku pernah lihat kamu jalan berdua sama Kevin di mall. Kalian kelihatan seperti pasangan. Aku nggak suka itu, aku terlalu marah waktu itu sampai-sampai terlintas di otak aku buat cari pacar lain selain kamu. Maafin aku Rei" Devano menggenggam tangan Reina.

REINA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang