Kini Devano dan ke empat sahabatnya sedang berada di apartment milik kenzo.
" Main TOD yuk" ajak Revan dengan semangat 45
"Ayo dah, bosen gue nih." Sahut Reza
"Dev ikut sini Lo." Perintah Revan
" Lo siapa nyuruh-nyuruh gue?" Tatap tajam Devano tapi tetap melangkah duduk melingkar disebelah Revan
" Hehe sorry bos."
" Ambil botol sama Ndra." Suruh Reza ke Andra
" Ko gue njir. Lo aja lah mager gue." Tolaknya
"Jadi cowok ko mageran" Arya melangkah mengambil botol di dapur apartment Devano.
Revan memutarkan botol dan berhenti di Reza.
"Truth Or Dare" tanya Revan
" Truth aja lah"
" Cowok ko nggak pilih dare. Banci Lo?" Ejek Andra
"Siapa pacar Lo sekarang? Siapa cewe yang Lo cinta?" Tanya Devano
" Pacar gue ada banyak sekarang anjir. Fina, Shofi, Karin, Gea, Lala. Cuma itu yang gue inget." Si playboy Reza mencoba untuk mengingat siapa saja pacarnya saat ini.
"Hm. Alya." Lanjut Reza dengan lirih
"Hah! Alya temennya Reina? Ko bisa?" Pekik Revan
" Yah begitulah, namanya juga cinta bisa ke siapa aja kan?"
" Udah lanjut" kini botol berhenti tepat didepan Arya.
" Gue pilih dare" ucap Arya langsung padahal belum ada yang bertanya.
" Oke. Arya coba sekarang Lo telpon Reina." Ide itu keluar dari mulut Andra.
" Gue nggak punya nomornya." Sahut Arya
"Devano pasti punya nih.Kasih nomornya Reina ke Arya Dev." Ucapan Revan membuat wajah Arya kesal.
Devano melemparkan handphonenya ke Arya."Cari nama babu" Arya langsung mencari nomor Reina dan menyalin di handphonenya sendiri. Ia langsung menelpon Reina tanpa pikir panjang.Panggilan pertama ditolak. Arya mencoba lagi sampai ke 5 kalinya baru Reina mengangkat teleponnya.
" Halo Rei assalamualaikum"
"Loudspeaker anjing. Nggak denger gue" seru Devano.
" Waalaikumsalam, maaf siapa yah?" Tanya Reina diseberang sana
" Gue Arya."
" Hah kak Arya? Anu ngapain? Eh maksudnya kenapa telpon kak? Ada apa?" Terdengar jelas bahwa Reina gugup mendapatkan telpon dari Arya.
" Nggak ada apa-apa, gue cuma pengin denger suara Lo aja."
" Ish apaan sih kak, aneh tau nggak."
" Haha Lo bullshing yah?" Arya terkekeh mendengar suara Reina.
Semuanya terlalu fokus mendengar percakapan Arya dan Reina sampai tidak ada yang menyadari bahwa sekarang Devano sedang menahan emosi. Entah apa penyebab Devano emosi mungkin ia tidak suka Reina berbincang-bincang dengan arya.
" Udah tutup telponnya. Lanjut main." Perintah Devano
" Udah dulu ya Rei gue mau main sama temen-temen gue dulu. Assalamualaikum."
" Waalaikumsalam kak."
Permainan berlanjut dan botol berhenti didepan Devano
" Truth or Dare?" Tanya Reza
KAMU SEDANG MEMBACA
REINA (END)
Teen FictionBagaimana pendapat kalian jika mantan kalian mengajak balikan? Terima?tapi takut kembali tersakiti Tolak? Tapi masih ada rasa sayang dihati Memilih untuk menjadi teman saja? Seperti orang tidak dikenal saja susah melupakan kenangan apalagi kalau men...