62. Hadiah Terbaik

204 10 0
                                    

"Devan bunda mau masuk boleh nggak?" Tanya Maya yang sedang berdiri didepan kamar apartemen Devano

"Mau ngapain? Sama siapa aja?" Sahut Devano yang ada didalam kamar.

"Bunda mau ketemu kamu, disini juga ada sahabat-sahabat kamu. Kamu keluar ya, mereka udah nunggu daritadi loh."

"Ketemunya besok bisa kan? Devano nggak mau keluar kecuali Reina yang datang."

"Devan, Reina itu udah pergi. Kamu harus lupain dia."

Prangg

"Devan bilang kalau bukan Reina yang datang, Devan nggak akan keluar kamar ini!!" Teriak Devano setelah suara benturan keras seperti sesuatu pecah.

"Keluar sebentar aja Devan. Bunda cuma mau lihat kamu, bunda mohon sama kamu Devan keluar kamar sekarang."

Cklek

Pintu kamar Devano terbuka,semua orang menatap Devano yang keadaannya sangat kacau. Sedangkan Devano memperhatikan satu persatu orang didepannya.

Devano melihat ada banyak kado dan beberapa kue ulangtahun dengan lilin angka 18. Saking sibuknya memikirkan Reina, Ia sampai tidak ingat hari ini adalah ulangtahunnya yang ke 18. Ia mengabaikan rasa terharunya setelah melihat kehadiran seseorang disana.

"Bangsat! Gara-gara Lo gue kehilangan Reina anjing!!" Bentak Devano menghampiri Alya yang ada disamping bundanya.

Plak

"Balikin Reina sekarang bitch!" Devano mencekik leher Alya dengan kuat namun tangan langsung ditarik oleh Andra dan Arya sedangkan Reza dan Revan mencoba melepas cengkraman dileher Alya.

"Lepas Van. Dia cewe, dia bisa mati kalau Lo cekik dia lama-lama." Ujar Andra

"Biarin dia mati bangsat. Gara-gara dia,gue kehilangan pacar gue!!" Teriak Devano

"Lepas sekarang atau gue nggak kasih Lo informasi tentang keberadaan Reina." Ancam Reza membuat Devano langsung melepas tangannya dari leher Alya.

"Lo kenapa bawa bitch itu kesini?!! Pergi sekarang juga dari apartemen gue! Kalau kalian semua belum juga pergi dari sini gue pastikan nyawa kalian melayang." Ujar Devano saat Reza memberikan kertas lalu melangkah kembali ke kamar.

Semua orang langsung pergi meninggalkan apartemen Devano tidak terkecuali Maya. Ia merasa sepertinya anaknya belum bisa mengikhlaskan Reina.

******

Devano membaca pesan singkat dari Reza. Di pesan itu tertulis "Reina masih hidup, dia sekarang bersama Aldebaran". Pikiran Devano kacau setelah membaca itu, ia senang bahwa Reina sebenarnya masih hidup. Tetapi ia juga takut jika Aldebaran kembali mencintai Reina, karena Reina sedang bersama Aldebaran.

"Gue tau Lo masih hidup. Hati gue nggak pernah salah jika bersangkutan sama Lo Rei." Ucap sendu Devano

"Rei gue kangen banget sama Lo. Gue pengin Lo kembali ke gue saat ini. Please maafin gue yang dulu, gue janji nggak akan mengulangi semua hal buruk yang gue lakuin ke Lo lagi, gue janji akan berperilaku sebaik mungkin kesiapapun asalkan Lo ada di samping gue Rei." Lirih Devano sembari berjalan menuju balkon dan membawa gitarnya.

Devano menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan melalui bibir keringnya

Don't go tonight
Stay here one more time
Remind me what it's like, oh
And let's fall in love one more time
I need you now by my side
It tears me up when you turn me down
I'm begging please, just stick around

REINA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang