Kegiatan dimalam hari kedua camping adalah api unggun dan pentas seni. Semua siswa siswi sudah duduk melingkari api unggun yang sudah menyala. Tapi tidak dengan Reina dan sahabatnya mungkin bisa disebut manta sahabat. Mereka kini masih berada didepan tenda mereka. Bukan tenda Reina, ingat Reina itu telah diusir oleh mereka.
"Lo nanti yang mewakili tenda kita. Gue males pentas." Ucap Elisa tanpa memandang Reina
"Kenapa gue?"
"Gue males, begitu juga Alya dan Lina. Kalau Clara yang tampil kasihan dia udah disakitin Lo terus, dia butuh istirahat" Jawa Elisa lagi.
"Bukannya kalian udah ngusir gue? Kenapa harus gue yang tampil?"
"Oh Lo nggak mau? Yaudah kita nggak bisa sahabatan lagi kalau gitu." Jawab Alya
Reina tidak ingin bermusuhan dengan sahabatnya jadi ia memutuskan untuk menuruti permintaan sahabatnya itu."Hm oke-oke gue yang tampil. Urutan ke berapa gue?"
"Setelah Dea sama temennya selesai dance" sahut Lina lalu berdiri dan melangkah ke tempat siswa siswi lain berkumpul diikuti Alya dan Elisa
"Oh iya Lo jangan duduk didekat kita dulu. Lo duduk disitu sama peserta pentas yang lain." Elisa menunjuk siswa siswi yang terduduk terpisah dari yang lain. Dan Reina hanya menurut dan melangkah kearah yang ditunjukkan Elisa.
Tidak terasa dance dari tenda Dea sudah selesai dan kini giliran dirinya yang maju.
"Untuk peserta berikutnya harap bersabar, karena ada sesuatu yang akan Kak Devano ucapkan dihadapan kita semua. Untuk kak Devano silahkan maju." Terlihat Devano melangkah menuju tengah tengah kerumunan siswa siswi.
"Selamat malam semua." Sapa Devano tersenyum ramah
"Malam" jawab semua bersamaan karena sangat jarang melihat Devano tersenyum dan kali ini mereka melihat senyum manis Devano.
"Berdirinya gue disini mau mengungkapkan perasaan gue ke seseorang. Clara sini." Panggil Devano dan Clara berdiri lalu berjalan kearah Devano
Sesampainya Clara didepan Devano. Devano langsung menggenggam tangan Clara " gue mau mengungkapkan perasaan yang gue rasakan saat bersama Lo selama ini. Awalnya gue nggak yakin dengan ini tapi lama kelamaan gue merasa nyaman didekat Lo. Dan gue sadar kalau gue udah mulai cinta sama Lo. So, Will you be my girlfriend, Diana Clarabela?"
'bukannya kak Devano pacaran sama Reina?'
'mau punya pacar dua kah?'
'kalau bisa dua kenapa harus satu?'
'kak Devano sama Reina udah putus kali'
'kak Devano sama Clara cocok'
'lebih cocok sama Reina.'
'sama dua-duanya juga cocok'Sekiranya itu yang dapat Reina dengar dari orang-orang disekitarnya saat ini. Bahkan tidak sedikit siswa maupun siswi yang menatap dirinya
"Terima terima terima" sorak sebagian besar siswa siswi yang melihat itu dengan sangat senang. Tapi tidak dengan Reina yang sudah mulai berkaca kaca
"Yes, i Will." Jawaban Clara sontak membuat suasana kembali ramai. Setelah itu Devano membawa tubuh Clara kedalam pelukannya, lalu pergi menjauh dari kerumunan para siswa siswi.
"Oke kita lanjutkan acaranya malam hari ini, berikutnya ada penampilan dari tenda nomor 20 yang diwakilkan oleh Reina Meisya Salsabila."
Semua terdiam melihat Reina yang mulai melangkah maju kedepan mereka. Ia membawa sebuah gitar ditangannya lalu duduk ditengah tengah mereka.
"Selamat malam. Saya disini akan menyanyikan sebuah lagu yang berjudul mengejar mimpi"
Dan semenjak ada dia
Kamu bukan kamu yang seperti dulu
Tiada lagi kisah indah
Dan kini kusendiri berteman bayangmu
KAMU SEDANG MEMBACA
REINA (END)
Teen FictionBagaimana pendapat kalian jika mantan kalian mengajak balikan? Terima?tapi takut kembali tersakiti Tolak? Tapi masih ada rasa sayang dihati Memilih untuk menjadi teman saja? Seperti orang tidak dikenal saja susah melupakan kenangan apalagi kalau men...