Extrapart 3

457 13 0
                                    

Dipagi yang cerah ini terdapat sepasang suami istri dengan ributnya sedang berada didapur.

Pasangan itu adalah Devano dan Reina. Mereka berdua sedang memasak nasi goreng, ralat, bukan mereka berdua yang memasak melainkan hanya Reina yang memasak sedangkan Devano hanya memeluk Reina dari belakang dan sesekali mencium leher Reina.

"Devan kamu duduk aja sana, sebentar lagi juga selesai ko." Ujar Reina namun tak dihiraukan oleh Devano

"Sayang, perut kamu makin besar,aku jadi pengin cepet-cepet lihat si kembar." Bisik Devano tepat ditelinga Reina

Reina memang sedang hamil, kandungnya juga sudah memasuki bulan ke sembilan. Dan beberapa bulan yang lalu saat periksa, mereka mendapat kabar bahwa yang dikandung itu adalah kembar.

"Duduk dikursi sekarang atau aku marah ke kamu!!" Sentak Reina

"Ish kamu kenapa sih galak banget satu Minggu ini." Cemberut Devano masih tetap memeluk Reina.

"Kamu juga kenapa jadi manja banget ke aku! Kamu nempel-nempel terus ke aku,aku itu capek Devan, udah sana kamu duduk aja. Jangan ganggu aku masak"

Mengerti bahwa Reina kali ini benar-benar kesal dengan dirinya, Devano langsung menurut dan duduk di kursi meja makan.

Tidak lama kemudian nasi goreng buatan rein pun tersaji didepan Devano. Bau harum masakan Reina membuat Devano tersenyum senang. Tapi senyumannya tidak berlangsung lama, karena Reina kembali ke dapur.

"Kamu nggak ikut makan?" Tanya Devano

"Aku lagi pengin telor dadar yang ada cabainya. Kamu makan duluan aja."

Seperti sudah profesional, Reina dengan gesit membuka cangkang telur dan mengadukannya tidak lupa menambahkan sejumput garam lalu ia akan memotong beberapa cabai rawit.

Tak
Tak
Tak

"Assshh Dev-van" panggil Reina membuat Devano langsung berlari menghampirinya

"Astaga Rei kenapa jari kamu berdarah gini sih? Kalau lagi pegang pisau itu hati-hati jangan macem-macem jadi gini kan. Teledor banget sih" Cerocos Devano sembari membawa tangan Reina lalu membasuhnya.

"Hiks Devan perut aku sakit, pisaunya nggak sengaja kena jari aku Hiks jangan ngomel terus." Gerutu Reina ditengah tangisnya.

"Perut kamu sakit kenapa? Si kembar mau keluar? Iya? Atau kamu mau ke kamar mandi? Kenapa perut kamu sakit? Sayang jangan buat aku khawatir dong, aku jadi bingung gini."pekik heboh Devano yang ikut memegang perut Reina.

"Aku kan udah bilang kamu jangan ngomel-ngomel terus, telingaku jadi panas. Si kembar mau keluar sekarang Devan, cepetan bawa aku ke rumah sakit gimana sih. Jadi cowo ko nggak peka sama sekali. Istri kamu ini mau lahiran sekarang." Geram Reina

Ketika otaknya kembali berfungsi Devano langsung mengangkat Reina lalu membawanya ke dalam mobil yang ada didepan rumah.

"Devan aku pengin makan telor dadar yang mau aku buat tadi , masakin dulu telornya." Pekikan Reina membuat Devano beristighfar berkali-kali

"Sayang kamu mau lahiran, jangan minta telor dadar dulu. Kita kerumah sakit dulu, terus kamu keluarin si kembar baru makan telor dadar. Jangan aneh-aneh dong" protes Devano.

"Yaudah bawa nasi goreng yang aku masak tadi, aku mau makan itu."

"Astagfirullah sayangnya Devan, dengerin aku ngomong. Kamu mau lahiran, kita ke rumah sakit sekarang, nanti aku minta tolong ke bunda buat bawain nasi goreng kamu. Sekarang kamu harus kumpulin tenaga buat lahiran nanti."

REINA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang