6. Arya

231 14 0
                                    

" Kak Devano ini roti bakar..." ucapan Reina terhenti karna melihat Devano sedang duduk disofa. Bukan! Bukan itu yang membuatnya terkejut. Tapi ada siswi yang bersandar di bahu Devano

"Sini roti bakarnya. Lama banget lo."  Merebut roti bakar dari tangan Reina

"Dia siapa kak?" Reina menatap wajah keduanya

"Dia sahabat gue. Namanya Dewi wulan Agustina. Kelas 11 IPA 1"

"Lan kenalin ini Reina."

"Dia babu atau pacar Lo?" Tanya Wulan

"Dua duanya." Keduanya terkekeh entah apa yang lucu Reina tidak paham.

"Udah sana Lo pergi gue mau sama Wulan." Usir Devano

*****

" Rei Lo jadi pulang sama kak Devano?" Tanya Lina

"Iya jadi" Jawa Reina

" Sama gue aja yuk Rei, masih lama kali nunggu kak Devano." Bujuk Elisa

"Nggak usah. Lo semua pulang dulu aja. Emak Lo udah nungguin dirumah."

"Heh ditawarin juga. Yaudah kita pulang dulu yh." Mereka mulai meninggalkan sekolah.

" Devan mana sih, kok lama banget." Reina mulai gelisah

Waktu hampir menunjukkan pukul lima. Reina memutuskan masuk ke sekolah lagi untuk melaksanakan sholat Ashar. Sekitar dua puluh menit Reina kembali ke halte depan sekolah.

"Sepuluh menit lagi lah nunggunya. Ntar kalau gue pulang terus Devan datang kan kasian dia." Reina terkekeh tiba tiba teringat wajah kesal Devano dulu.

Lebih dari sepuluh menit Reina menunggu. Bahkan langit sudah mulai gelap.

Reina menatap sekeliling, ada satu motor yang mendekati dirinya. Reina was-was dengan itu, Ia memilih untuk menunduk agar tidak melihat orang tersebut.

Ternyata motor tersebut berhenti didepan Reina. Reina semakin takut karna tidak mengetahui siapa yang didepannya itu.

"Rei" Reina mengenal suara lembut itu. Ia langsung mengangkat kepalanya memastikan apakah dugaannya benar.

"Kak Arya." Tebakan Reina benar. Suara itu milik Arya

" Lo ngapain disini? Ini udah gelap Rei."

"Aku lagi nungguin kak Devan kak."

"Astaga Rei, Devano udah pulang dari tadi. Dia nggak kasih Lo kabar?" Tanya Arya lagi

Reina hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban

"Yaudah ayo pulang. Eh bentar." Arya melepas jaketnya dan memakaikannya di tubuh Reina. Arya mulai melajukan  motornya menuju rumah Reina.

"Makasih kak. Mau mampir dulu gak?" Tawar Reina

" Gak usah, gue langsung pulang aja."

"Ouh iya ini jaketnya" Reina akan melepaskan jaket milik Arya itu.

"Eh nggak usah. Lo simpan aja dulu, Besok baru dikembliin. Gue pulang ya entar nggak jadi pulang gue kalau ngobrol sama Lo terus" Arya tertawa kecil

"Yaudah makasih kak. Hati hati dijalan yah. Kalau udah sampai kabarin aku."

"Ciee khawatir Lo?" Arya menggoda Reina

" Hah? nggak!! udah sana pulang ish."

" Ko Lo ngusir sih." Nada bicara Arya terkesan serius

"Eh nggak kak aduh maaf aku nggak bermaksud ngusir Kakak" cemas Reina

"Hahaha becanda Rein. Yaudah gue pulang yah. Assalamualaikum." Ucap Arya sambil mengelus rambut Reina

"Waalaikumsalam kak."

Disisi lain Devano sekarang sedang berada di rumah sahabatnya yaitu rumah Wulan.

Sebenarnya Devano hanya akan mengantarkan Wulan sampai rumah. Tapi Wulan meminta Devano untuk menemaninya dirumah sampai orang tuanya pulang.

Di rumah Wulan, mereka berdua banyak melakukan kegiatan.
Mulai dari bermain game, mengerjakan tugas, nonton televisi,Makan,hingga mereka berdua tertidur saat menonton televisi.

Orang tua Wulan yang baru pulang sekitar pukul sepuluh malam melihat anaknya dan sahabat anaknya tertidur pun membangunkan keduanya.

Setelah bangun Devano menuju kamar mandi dirumah wulan dan bersiap untuk pulang.

"Om Tante saya pulang dulu yah. Udah malem." Pamit Devano

" Nggak mau nginep aja Dev?" Tanya ayah Wulan

" Nggak om, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam." Jawab kedua orang tua Wulan.

Sampai dirumah, Devano mencari makanan dan membawanya ke kamar. Karna kekenyangan Devano menjadi mengantuk dan akhirnya dia tertidur lagi. Devano bahkan tidak ingat sama sekali janjinya untuk mengantarkan Reina pulang.

*****

Pagi harinya saat Reina akan menuju meja makan. Ia melihat ada Arya disana. Untuk apa Arya datang Reina pun tidak tahu.

" Pagi ma,bang,kak Arya." Sapa Reina

"Pagi juga." Ucap mereka berbarengan

"Kak Arya ngapain disini?" Tanya Reina

" Mau jemput Lo lah Rei." Jawab Arya

"Reina kamu sarapan terus berangkat." Perintah Ratna yang langsung dituruti oleh Reina.

"Ayo naik Rein " perintah Arya

"Tapi nanti kalau kak Devan kesini gimana?" Tanya Reina

"Ntar kalau Lo sama dia, Lo bisa telat Rei. Udah naik aja."

Tanpa mereka sadari ada Devano dibelakang mereka. Walaupun jaraknya lumayan jauh, tapi Devano dapat melihat pasti bahwa itu Reina dan Arya.

Sampai disekolah banyak yang mulai membicarakan tentang Reina yang berangkat bersama Arya.

'Udah punya pacar aja deketin cowo lain.'
' jadi cewe ko murahan banget'
'udah dapat Devano deketin Arya'
'murahan anjir'

Begitulah cibiran para siswi yang melihat Reina dan Arya yang berangkat bersama.

"Udah nggak usah didengerin. Pakai earphone gue."

"Kalau Lo dapat cibiran nggak berguna kaya gini lagi, Lo dengeri musik pake earphone aja" Arya melepas salah satu earphone ditelinganya dan memasangkan earphone ditelinga Reina.

"Makasih"

"Sama sama Rei." Jawab Arya tersenyum. Arya itu jarang senyum. Namun, saat bersama Reina, Arya selalu senyum bahkan sampai tertawa.

"Sana masuk kelas. Belajar yang bener." Arya mengusap kepala Reina. Mungkin itu akan menjadi salah satu hobi Arya saat ini.

"Siap komandan" jawab Reina tegas dan keduanya tertawa bersama karna tingkah laku mereka sendiri. Arya melangkah meninggalkan kelas Reina.

"Lo berangkat sama kak Arya?" Tanya Alya

"Iya" jawab Reina dan duduk di kursinya

"Emang kak Devano nggak jemput Lo?" kini gantian Lina yang bertanya

"Nggak tau. Tadi kak Arya pagi pagi udah ada dirumah gue. Terus gue disuruh berangkat sama kak Arya aja." Jelas Reina

Reina membuka handphonenya,Ia mendapat notifikasi dari kak Devano

KAK DEVANO

• Istirahat pertama ke rooftop

Rei.M.S

• Ngpain kak?

KAK DEVANO

• Nggak usah tanya tanya
• Lo cukup datang tepat waktu.

Rei.M.S

• Iya kak

REINA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang