Hari ini Reina merasa sangat bersemangat. Bahkan tak henti hentinya Reina tersenyum manis kepada orang sekitar. Padahal Devano sudah melarangnya untuk tersenyum.
"Rei jangan senyum gitu banyak cowo yang liatin kamu." Devano mengeratkan genggaman tangannya dengan Reina.
"Aku lagi bahagia tau masa nggak boleh senyum sih."
"Bahagia kenapa?"
"Tadi malam bang Rey pulang bawa banyak makanan. Ada pizza, burger,mie ayam,bakso, siomay, sama martabak."
"Dia juga bawa ini. Gantungan kunci bentuk Kakashi ish gemes banget." Reina menunjukkan gantungan kunci dengan bentuk karakter anime favoritnya.
"Lebih suka kalung apa kakashi nya?" Tanya Devano
"Kakashi." Pandangan Reina masih tertuju pada gantungan kunci tersebut. Tanpa memperdulikan Devano
" Lebih suka makanan atau Kakashi?"
"Kakashi"
"Lebih suka aku atau Kakashi?"
"Kakashi" sekejap Reina terdiam dan langsung tersadar apa yang baru saja ia jawab. Ia membalikkan badan melihat Devano yang terdiam dibelakangnya.
"Kamu bilang apa?!" Geram Devano
"Aku lebih suka sama kamu." Tatapan Devano kepada Reina sangat tajam sampai Reina tidak berani menatap Devano
Devano bergerak merebut gantungan kunci yang ada ditangan Reina. Dan menarik Reina menuju rooftop.
"Aku nggak suka kalau kamu lebih mementingkan apapun selain aku Rei."
"Wallpaper handphone kamu Kakashi. foto profil WhatsApp kamu kakashi. Kamar kamu ada banyak foto Kakashi, boneka Kakashi, hidup kamu penuh dengan dia Reina!!" Bentak Devano
"Aku mau kamu buang semua yang bersangkutan sama dia. Ganti wallpaper sama foto profil WhatsApp kamu jadi foto aku. SEKARANG!!" Devano menarik tas Reina dan mengambil handphone Reina yang ada di tas.
Ia berniat mengganti wallpaper dan foto profil WhatsApp Reina. Namun ia tak sengaja membuka aplikasi galeri dan ia disana penuh dengan foto Kakashi. Tangan Devano bergerak membuka tasnya sendiri dan mengeluarkan sebuah gunting. Dengan wajah marahnya Devano memotong gantungan kunci Reina
"Kamu apa-apaan sih Van?!!" Tangan Reina bergerak mengambil gantungan kunci yang sudah terbelah menjadi dua
"Dia itu nggak nyata Rei. Kenapa kamu peduliin dia!!" Bentak Devano
"Kalau kamu nggak suka dengan apa yang aku sukai, kita bisa bicarain ini baik baik Van. Kamu nggak perlu rusakin barang aku." Ucap Reina mulai menangis.
Bukannya merasa bersalah. Devano malah melempar handphone Reina yang masih ia pegang ke kepala Reina. Dan meninggalkannya di rooftop sendirian.
Reina menatap kepergian Devano. Hatinya terasa sakit saat apa yang sudah ia sukai sejak lama direndahkan oleh orang yang ia cintai.
Dulu ia bisa meninggalkan ekskul yang ia gemari demi Devano. Apa sekarang ia juga hrus meninggalkan apa yang sudah ia sukai sejak lama?
*****
Saat ini Reina sedang mengerjakan soal ujian. Sekarang orang yang duduk disebelahnya itu bukan Erga lagi melainkan Devano.
Sendari tadi Devano diam saja tidak mau menjawab atau merespon apa yang Reina ucapkan.
"Devan kamu masih marah? Aku minta maaf." Reina mencoba meraih tangan Devano. Tapi Devano selalu menepis tangan Reina dengan kasar.
"Aku janji akan buang semua yang bersangkutan dengan Kakashi. Aku janji Devan." Mungkin memang lebih baik Reina mengalah lagi demi hubungannya dengan Devano. Sebenernya Reina sangat tidak rela untuk meninggalkan sesuatu yang sangat sukai tapi mau bagaimana lagi, pacarnya itu tidak suka dengan apa yang Reina sukai.
KAMU SEDANG MEMBACA
REINA (END)
Teen FictionBagaimana pendapat kalian jika mantan kalian mengajak balikan? Terima?tapi takut kembali tersakiti Tolak? Tapi masih ada rasa sayang dihati Memilih untuk menjadi teman saja? Seperti orang tidak dikenal saja susah melupakan kenangan apalagi kalau men...