"Devan kamu marah?" Tanya Reina setelah Kevin dan Aldebaran sudah pergi dari apartemen Devano. Setelah mengisi perut, mereka memutuskan untuk kembali ke apartemen Devano untuk mengambil kendaraan Kevin dan Aldebaran lalu keduanya pulang ke rumah masing-masing.
"Nggak." Jawab Devano singkat yang sedang bermain game di handphonenya.
"Kamu marah kenapa?"
"Kan aku udah bilang,aku itu nggak marah Rei."
Reina melangkah menghampiri Devano dan duduk di sebelahnya. "Aku nggak percaya. Kalau kamu nggak marah kenapa kamu dari tadi diem terus? Bilang ke aku, kamu marah kenapa?" Ulangnya
"Oke fine. Aku nggak suka kamu cium-cium cowo lain. Aku cemburu, padahal tadi aku udah larang kamu tapi kamu tetap aja lakuin itu. Hati aku sakit Rei lihat kamu perlakuin cowo selain aku dengan lembut kayak tadi." Jelas Devano menatap intens Reina
"Aku kayak gitu cuma ke Kevin aja ko, itu juga cuma kalau Kevin lagi manja."
"Rei kita udah baikan kan? Kita udah balikan lagi kan?" Seru Devano membuat Reina terdiam.
"Kenapa? Kamu nggak mau sama aku lagi?" Tanya Devano lagi.
"Bukan gitu Devan."
"Terus apa? Kamu udah punya cowo lain? Kamu suka Kevin? Suka Aldebaran? Karena itu kamu nggak mau sama aku lagi?"
"Aku mau sama kamu tapi aku nggak mau buat kamu sakit hati karena kekuranganku"
"Aku nggak peduli mau aku sakit hati atau nggak. Yang penting kamu harus jadi milik aku selamanya. Dan kamu nggak boleh nolak."
"Devan aku harus bicara sama bang Rey,Kevin dan Aldebaran dulu. Aku nggak mau gegabah dalam mengambil keputusan. Aku harap kamu bisa ngertiin aku."
"Yaudah biar aku aja yang ngomong sama mereka semua."
"Nggak. Biar aku aja, kam__"
"Besok jam delapan pagi aku kerumah kamu. Kamu bilang aja ke Kevin sama Aldebaran suruh ke rumah kamu."
*****
Kini Kevin, Aldebaran dan Reyhan sudah ada diruang tamu rumah Reina. Reyhan memutuskan untuk tidak berangkat ke kampus hanya untuk Reina.
"Lo tenang aja Rei, nanti biar kita yang bicara ke dia. Lo cukup diam dan dengerin" seru Aldebaran
"Kalau dia nggak mau terima Lo mending sama gue aja Rei." Celetuk Kevin
"Reina sama Lo? Bisa gila Reina kalau hidup sama Lo. Jelas-jelas masa depan Reina itu gue."
"Lo berdua jangan ngehalu terlalu tinggi deh, nanti kalau Devano terima Reina,Lo pada nangis-nangis lagi." Ujar Reyhan.
"Kan itu belum pasti, yang udah pasti kan ada, gue contohnya. Reina juga mau sama gue, iya kan Rei?" Kata Kevin dengan pdnya
"Kamu mau sama Kevin by?" Tanya Devano yang entah sejak kapan datang.
"Anjing!! Sejak kapan Lo dateng?!" Kaget Kevin
"Kamu mau sama Kevin?" Ulang Devano
"Jelas nggak lah." Sergas Reina membuat Reyhan dan Aldebaran tertawa keras
"Anjay langsung ke hati tuh hahaha." Seru Aldebaran
"Hahaha gagal sebelum berjuang." Tambah Reyhan
"Bangke Lo berdua diem nggak. Reina nolak gue karena disini ada Devano, kalau nggak ada Devano pasti Reina terima gue. Iya nggak Rei?"
"Nggak." Singkat Reina
"Double kill." Kompak Reyhan dan Aldebaran kembali tertawa.
"Bodoamat." Balas Kevin dengan ketus dan membalikkan badannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REINA (END)
Teen FictionBagaimana pendapat kalian jika mantan kalian mengajak balikan? Terima?tapi takut kembali tersakiti Tolak? Tapi masih ada rasa sayang dihati Memilih untuk menjadi teman saja? Seperti orang tidak dikenal saja susah melupakan kenangan apalagi kalau men...