45. Rahasia

171 4 0
                                    

"Nggak!! hiks pergi Lo dari hidup gue hiks jauh-jauh dari gue!! Jangan pegang gue brengsek hiks" teriak Reina

"Gue benci sama Lo brengsek." Teriak Reina lagi membuat Aldebaran langsung menghampiri Reina yang ada dikamar.

"Rei bangun, Lo kenapa?" Aldebaran mencoba membangunkan Reina namun Reina tidak kunjung bangun. Ia masih saja berteriak histeris sembari mengeluarkan air mata terus-terusan. Tidak lama kemudian suara bel berbunyi, Aldebaran meninggalkan Reina sebentar untuk melihat siapa yang bertamu.

"Lo ko cepat banget sekolahnya Vin?" Tanya Aldebaran saat melihat Kevin yang ada dibalik pintu.

"Guru disekolah gue lagi rapat jadi freeclass, daripada nggak ngapa-ngapain disana mending gue balik ke sini aja lah." Jawab Kevin "Reina mana?" Lanjutnya

"Astaga gue lupa, tadi Reina teriak-teriak pas tidur." Ujar Aldebaran membuat Kevin langsung berlari menuju kamar Reina.

"Rei, Reina bangun." Kevin mengangkat kepala Reina dan memeluknya dan ya cara itu berhasil membuat Reina terbangun.

"Lo kenapa? Lo mimpi apa lagi?"

"Hm itu gue cuma mimpi hantu aja ko hehe. Kalian kenapa mukanya kayak gitu banget sih" heran Reina menatap Kevin dan Aldebaran yang duduk dipinggir kasurnya.

"Gue khawatir sama Lo bego, setiap gue lihat Lo tidur pasti Lo selalu nangis. Lo mimpi apa sih?" Kevin mengusap lembut puncak rambut Reina.

"Kan gue udah bilang kalau gue mimpi hantu Kevin. Lo ko nggak percaya sih sama gue."

"Tapi masa Lo selalu mimpi hantu sih Rei. Sampai nangis lagi, jujur sama gue Rei. Gue sahabat Lo, Lo bisa cerita ke gue, gue nggak mau Lo nangis terus setelah tidur."

"Kalau gue cerita pasti Lo berdua pasti bakalan ninggalin gue. Gue nggak cerita aja sahabat gue semua pergi ninggalin gue sendiri." Lirih Reina dengan nada sebal dan mengerucutkan bibirnya

"Lo sih Vin. Reina jadi sedih kan, goblok Lo sih." Cibir Aldebaran

"Gue nggak goblok njir. Lo kali yang goblok." Kevin tidak terima dikatai 'goblok' oleh Aldebaran

"Ck berisik, Lo berdua sama sama goblok udah jangan pada rebutan kata goblok. Cuma gue disini yang nggak goblok." Reina berkata dengan tertawa kecil

"Mending sekarang kita ke pantai, daripada nanti-nanti kan?" Ujar Aldebaran

"Boleh juga. Gue mandi dulu kalian juga jangan lupa mandi."

"Gue mandi di rumah Lo aja ya Rei, pinjam bajunya bang Reyhan." Ujar Kevin "Lo mau mandi disini atau dirumah Lo?"

"Disini lah, males banget pulang cuma buat mandi. Kalau bisa habisin air disini kenapa harus pulang?"

"Silahkan diminum sekalian air di kamar mandinya" cibir Reina

Kevin dan Aldebaran saling tatap tatapan lalu keduanya langsung berlari berebutan untuk mandi duluan.

"Gue duluan anjir." Pekik Kevin mendorong Aldebaran keluar kamar mandi Reyhan

"Gue dulu lah Vin. Kan gue yang dari tadi dirumah Reina."

"Tapi gue duluan yang kerumah Reina, gue kesini dari jam tiga pagi tadi."

"Lebih duluan gue. Gue udah pernah kesini waktu SMP, sedangkan Lo baru-baru ini." Aldebaran membalikkan badannya menjadi yang didalam kamar mandi

Mereka berdua tidak ada yang mau mengalah hinggak akhirnya aldebran mendorong Kevin sekuat tenaga hingga terjatuh.

"Wlee gue duluan." Aldebaran menjulurkan lidahnya kearah Kevin lalu memasuki kamar mandi dan menguncinya.

"Shit. Jangan lama-lama mandinya babi. Gue nggak suka nunggu, gue lebih suka duit" Teriak Kevin

REINA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang