"kev__ kenapa kamu disini?!" Teriak Reina ketika melihat orang yang didepannya bukanlah Kevin melainkan Devano
Reina memundurkan tubuhnya tapi tangannya langsung ditahan dan ia berhenti melangkah.
"Jangan pergi,dengerin aku dulu."
"Apa yang mau kamu jelasin? Bukannya tadi kamu diam aja disaat semua terbongkar? Kamu malah kelihatan biasa aja, seperti nggak punya salah apapun. Seolah-olah kejadian tadi arggghhhh udah lah males aku sama kamu. Apa yang mau kamu jelasin cepet, jangan buat aku tambah kecewa." Seru Reina yang terlihat jelas bahwa ia sudah lelah dengan semuanya.
"Maafin aku. Aku tau aku salah tap__"
"Udah tau salah masih tapi tapian." Gerutu Reina
"Sayang dengerin aku dulu. Jangan bicara sebelum aku selesai jelasin."
"Aku emang salah, tapi semua itu bukan perbuatan aku, yang kamu lihat di handphone aku tadi semua ulah Reza dan Revan. Aku salah karena minta bantuan ke mereka buat kasih kamu kejutan." Devano menghentikan ucapannya dan menggenggam tangan Reina
"Aku masih nggak maksud sama alasan kamu Devan."
"Oke aku jelasin lagi. Jadi satu Minggu yang lalu...
Flashback*
"Gue mau lamar Reina." Seru Devano mengagetkan keempat sahabatnya.
"Serius Lo anjing?!" Pekik Reza
"Serius lah. Mana pernah gue bercanda tentang hubungan."
"Hilih dulu juga pas lagi jalin hubungan Lo bercanda." Sahut Arya
"Ya itu kan dulu, sekarang beda lagi. Gue beneran serius sama Reina."
"Jadi Lo mau lamar Reina gimana?" Tanya Andra
"Gue maunya sih lamar dia di rooftop restoran bokap gue. Tapi gue juga mau buat kejutan dulu, gue mau Reina sedih dulu baru bahagia biar seru gitu loh."
"Gila Lo kalau mau Reina sedih dulu. Kalau kayak gitu mending nggak usah kasih kejutan." Protes Arya
"Lo bisa percayakan rencana buat dia sedih itu ke kita, iya kan za?" Seru Revan melirik Reza.
"Ih ngapain gue? Lo aja kali, gue mah ogah."
"Ck demi sahabat kita ini loh, masa Lo nggak mau sih."
"Kalau kalian mau sih silahkan, tapi jangan berlebihan. Kalau Reina sampai nggak mau sama gue lagi karena ulah kalian. Siap-siap aja istri kalian berdua jadi janda."
"Wah jangan gitu dong Dev, kalau nanti beneran istri gue jadi janda gimna coba." Sergas Reza
"Ya makanya jangan berlebihan ngerjain Reina."
"Sip itu mah. Sini handphone Lo gue mau mulai jalanin rencana." Perintah Revan
"Buat apaan pakai handphone gue segala?"
"Udah siniin handphone Lo yang warnanya merah."
Devano tanpa curiga sedikitpun langsung memberikan handphonenya kepada Revan.
Flashback end.
"Jadi gitu by, aku nggak tau apa yang mereka lakuin saat itu. Aku juga kaget saat kamu tunjukkin chat tadi. Sumpah deh aku beneran nggak tau. Jadi, please maafin aku."
"Ish kamu jahat tau nggak?! Aku sedih banget tau lihat handphone kamu tadi siang. Tapi beneran kan bukan kamu yang chat?"
"Iya sayang, bukan aku. Itu semua ulah Revan sama Reza. Kamu mau kan maafin aku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
REINA (END)
Teen FictionBagaimana pendapat kalian jika mantan kalian mengajak balikan? Terima?tapi takut kembali tersakiti Tolak? Tapi masih ada rasa sayang dihati Memilih untuk menjadi teman saja? Seperti orang tidak dikenal saja susah melupakan kenangan apalagi kalau men...