43. penyelamat

160 5 0
                                    

"kalian bisa ikut gue ke bukit nggak?!" Sentak Kevin kepada sahabatnya

"Kenapa Vin? Tenang dulu lah, Lo baru aja sampai markas udah teriak-teriak." Sahut Varo

"Ck Reina ditinggal di bukit itu sendirian anjing!! Semua ninggalin dia sendiri disana dan gue mau nyusul dia sekarang. Kalian bisa atau nggak? Kalau nggak bisa biar gue pergi kesana sendirian." Geram Kevin

"Hah?!! Reina di bukit sendirian? Butuh waktu lima jam buat sampai ke tempat Reina camping Vin. Kalaupun kita kesana sekarang pasti udah gelap." Ujar Raka melihat jam yang menunjukkan pukul tiga lewat tiga puluh menit. Yang berarti jika mereka berangkat sekarang akan sampai pukul setengah sembilan malam.

"Terus gue harus kesana besok? Iya?!! Mikir lah anjing, disaat sahabat gue ketakutan ditempat gelap sendirian sedangkan gue tidur dengan nyamannya di kasur?!" Bentak Devano

"Oke mending kita kesana sekarang. Kevin sama Varo berangkat naik motor biar cepat sampai dan Gue sama Raka kesana naik mobil, takutnya terjadi sesuatu pada Reina dan kita nggak mungkin kan bawa Reina pulang pakai motor?" Saran Farhan berdiri diikuti yang lain dan langsung bergegas berangkat menuju bukit tempat Reina camping

*****
Hari sudah mulai gelap dan senter Reina hilang entah kemana jadi Ia harus bisa menghemat baterai handphonenya yang tersisa hanya 10%,karena memang disini tidak ada tempat untuk mengisi baterai sedangkan Power Bank-nya sudah habis ia gunakan.

"Ternyata kalau di bukit gelap banget kalau nggak ada cahaya, gue jadi tambah takut? Kevin beneran kesini nggak ya?" Guman Reina menatap handphonenya

"Hm mana mungkin dia jemput Lo Rei. Emang Lo penting?" Lanjut Reina dengan terkekeh pelan

Keadaan disekitar Reina terdengar berisik karena banyaknya suara jangkrik atau serangga lain disekitarnya. "Bukit ini banyak serangga, kenapa kalau malam bunyi semua, mereka janjian?" Heran Reina

Terdengar suara langkah kaki di tengah bisingnya suara serangga. Walaupun suara langkah kaki tersebut samar-samar namun sudah mampu membuat bulu kuduk Reina berdiri. Lama-kelamaan suara langkah kaki itu terdengar semakin jelas seperti mendekati Reina. Jantung Reina semakin berdetak kencang saat seseorang berucap

" Reina Meisya Salsabila" ucap orang dibelakang Reina dan Reina langsung membalikkan badannya. Ia menemukan ada dua orang laki laki dihadapannya.

"Kalian siapa?" Tanya Reina

"Kita adalah orang yang akan menghabisi nyawa Lo." Jawab salah satu dari mereka. Reina semakin takut ketika kedua orang itu mulai mendekati Reina dengan pisau ditangannya. Reina bangkit dari duduknya dan mulai berlari menjauhi kedua orang tersebut.Walaupun Reina berlari sekuat tenaga namun kedua orang itu masih bisa menangkap Reina.

"Brengsek lepasin gue!!" Teriak Reina

"Teriak semampu Lo aja. Nggak akan ada yang bisa nolongin Lo, cuma ada kita bertiga yang ada disini. Dan apa Lo bilang tadi? Lepasin? Kita disini mau bersenang-senang jadi Lo nggak bisa lepas dari kita." Ujar salah satu dari mereka yang memegang kedua tangan Reina

"Siapa yang suruh kalian lakuin ini? Kenapa kalian mau berbuat jahat seperti ini?!" Teriak Reina

"Lo mau tau siapa yang suruh kita berdua? Dia itu adalah orang terdekat Lo. Kenapa kita mau? Karena dia bayar kita 20 juta."

"Jangan buang buang waktu. Sekarang kita mulai aja permainannya." Sahut orang didepan Reina dengan memegang sebilah pisau

Orang itu mengarahkan pisau itu ke wajah Reina. Lalu mulai menggores pipi sebelah kiri Reina.

"Assshh lepasin gue sekarang !!" Reina meronta-ronta tapi kekuatannya tidak sebanding dengan orang yang mencekalnya

Laki laki yang memegang pisau memundurkan tubuhnya "kalau cuma pipi kiri yang keluar darah, kasian pipi kanan nanti dia iri karena nggak bisa sama" ucap orang itu kembali mendekati Reina

REINA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang