"nih makanannya udah dateng." Reina membawa beberapa kantong plastik ditangannya
"Sini, taruh depan gue. Udah laper banget gue"
"Eh bentar gue foto dulu Rei. Mau pamer di medsos." Kevin mengeluarkan ponselnya dan mengambil foto makanan yang tadi mereka pesan.
Setelah memfoto makanan tersebut, Kevin langsung menyerbu makanan itu dengan rakusnya
"Ck jangan dihabisi bego. Gue juga mau."
"Iya iya tenang aja Rei ini masih banyak juga."
"Vin Lo suka anime nggak?" Tanya Reina
"Anime apaan?"
"Naruto gitu? Suka nggak Lo?"
"Oh Naruto kalau itu sih udah dari kecil gue nonton."
"Nonton lagi yuk gue pengin nonton liat pangeran gue. Gue ambil laptop gue dulu." Reina melangkah ke kamar untuk mengambil laptopnya
"Nonton yang mana nih? Nggak mungkin kan nonton dari episode pertama." Tanya Reina
"Emm yang Naruto vs Pain aja."
Saat menonton Reina tidak bisa berhenti mengomentari karakter di anime Naruto. Bahkan saat adegan sedih Reina sampai menangis.
"Hiks Kakashi kasihan kenapa Pain jahat banget sih. Padahal Kakashi ganteng, keren, strong kenapa belum bisa menang lawan pain." Reina memukul mukul bantal yang ada di pahanya. Kevin yang melihat itu pun diam diam memfoto layar laptop dan Reina sedang menangis.
Reina memang berbeda dari cewek lain. Disaat cewek lain menangis karna drakornya. Reina malah menangis karna anime kesayangannya.
"Astaga Rei Lo ngapain sampai nangis anjir. Cuma anime juga ngapain nangis." Kevin sedikit tertawa melihat Reina yang terus memukul bantal, mengomentari apa yang ditonton, dan tentunya menangis.
"Ish gue nggak terima pangeran gue terluka bego." Reina melempar bantal yang tadi Ia pukul pukul itu ke kepala Kevin.
"Anjir udah lah jangan nangis. Itu ingus Lo jatuh."
"Gue nggak ingusan. Ambilin tissue disamping Lo itu." Tunjuk Reina
"Rei gue mau posting foto tadi,boleh nggak?" Tanya Kevin
"Serah Lo aja. Gue lagi fokus nonton nih jangan ganggu." Reina masih tetap memfokuskan pandangannya ke arah laptop.
"Rei nontonnya kan udah selesai. Sekarang juga udah jam 10 malam. Gue pulang yah. Takut tetangga Lo mikir aneh aneh." Pamit Kevin
"Iya. Makasih udah main kerumah gue. Jangan lupa kapan-kapan main lagi."
"Yaudah gue pulang assalamualaikum"
"Waalaikumsalam hati hati dijalan."
*****
Pagi ini Reina kembali berangkat seperti hari kemarin pukul 05.45 dan kelas Reina masih kosong belum ada satu murid yang datang.
Reina merasakan ada yang duduk di samping nya. Ia menatap Arya yang duduk di sampingnya itu. 'Kenapa Arya datang pagi banget?' Batin Reina
"Rei gue mau ngomong sama Lo. Ada waktu nggak?" Tanya Arya
"Aku sibuk kak." Reina kembali menelusupkan kepalanya
"Handphone Lo juga ada di gue. Lo nggak mau ambil?" Arya mengeluarkan ponsel Reina dari tasnya. Reina kembali menatap Arya memang benar ditangan Arya sekarang ada ponselnya.
"Sini kak ponsel aku" Reina mencoba mengambilnya, namun Arya malah berdiri. Bahkan Reina juga sampai berjinjit untuk mengambil handphonenya itu.Tapi tinggi Reina itu hanya sebatas bahu Arya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REINA (END)
Teen FictionBagaimana pendapat kalian jika mantan kalian mengajak balikan? Terima?tapi takut kembali tersakiti Tolak? Tapi masih ada rasa sayang dihati Memilih untuk menjadi teman saja? Seperti orang tidak dikenal saja susah melupakan kenangan apalagi kalau men...